Mi Bi tersihir oleh bisikkan Yoongi yang lembut ditelinganya. Seharusnya ia tidak membiarkan Yoongi menyentuh kulitnya. Seharusnya ia tidak membiarkan Yoongi memeluknya dari belakang dan telapak tangan Yoongi menyentuh punggung tangannya, jari-jari pria itu masuk ke sela-sela jari Mi Bi dan menggenggamnya dengan erat. Seharusnya ia tidak membiarkan bibir Yoongi menyapu lehernya dan memberi kecupan-kecupan yang ringan. Ia ingin menolak, namun tubuhnya begitu mendambakan sentuhan Yoongi.
"Lihat betapa indahnya dirimu dikaca, sayang," saat ini tubuh gadis itu yang hanya ditutupi oleh bra berwarna hitam yang basah dan celana dalam renda hitam. Yoongi meletakkan tangan Mi Bi diatas perut gadis itu. "Rasakan bagaimana lembutnya kulitmu," suaranya lembut dan pelan. Ia menggerakan tangan Mi Bi perlahan dengan gerakkan melingkar lalu mengarah keatas dan menuju ke payudara Mi Bi. "Rasakan bagaimana penuhnya payudaramu di telapak tanganmu," dengan tangan Mi Bi, Yoongi dapat menyibakkan bra gadis itu keatas payudaranya. Yoongi menggenggam kedua tangan Mi Bi sehingga tangan-tangannya dapat menyentuh payudaranya. Yoongi mengusap puting gadis itu dengan ibu jarinya lagi dan lagi.
"Aaaah," Mi Bi mendesah diantara bibirnya yang terbuka dan ia melengkungkan punggungnya kedepan sehingga payudaranya tertekan di telapak tangannya. Yoongi meremas puting Mi Bi diantara ibu jari Yoongi dan Mi Bi, menariknya dengan lembut sehingga puting gadis itu memanjang. Mi Bi memandang dengan takjub kearah mahkluk yang tengah menggeliat kenikmatan didepannya. Oh, ini nikmat sekali. "Nggghh," gadis itu mengerang dan menutup matanya, tidak ingin melihat lagi ke arah gadis yang tengah birahi didalam kaca itu.
"Ya, seperti itu sayang," Yoongi bergumam.
Yoongi mengarahkan tangan Mi Bi menuju bagian bawah tubuh gadis itu, melewati pinggang rampingnya dan pinggulnya, lalu melewati rambut kemaluannya yang tipis-tipis. Yoongi menyelipkan kakinya diantara kaki Mi Bi lalu mendorong kaki gadis itu agar terbuka lebar kesamping, dan menari-narikan jari gadis itu tepat di bibir vagina-nya, membuat sebuah ritme yang memabukkan. Mi Bi benar-benar seperti boneka dan Yoongi adalah dalangnya.
"Kau memabukkan," bisik Yoongi saat ia memberikan kecupan dan gigitan yang lembut disepanjang bahu Mi Bi. Gadis itu mengerang. Tiba-tiba Yoongi melepaskan tangannya.
"Gerakkan," perintah Yoongi. Ia memperhatikan Mi Bi dari belakang gadis itu.
Mi Bi mengusap dirinya sendiri. Tidak. Aku ingin Yoongi oppa yang melakukannya. Ada apa denganku? Ini tidak benar. Aku merasakan sesuatu yang hilang disini.
"Kau lebih memilih aku yang melakukannya?" Pandangan mata mereka bertemu di kaca. Yoongi segera membuka celananya.
"Oh, ya. Tolong," lirih Mi Bi dengan ekspresi memohon yang terlihat jelas di wajahnya.
Yoongi melingkarkan tangannya disekitar tubuh Mi Bi lagi dan menggenggam tangan gadis itu lagi, meneruskan mengusap dengan sensual pada vagina-nya, diatas clitoris gadis itu. Ereksi Yoongi tertekan pada pantat Mi Bi. Yoongi menghentikan aktifitasnya lalu memutar badan Mi Bi menghadapnya, melingkarkan kedua pergelangan tangan Mi Bi dengan satu tangan, memenjarakan gadis itu dengan tangannya sendiri dibelakang tubuh Mi Bi, dan menarik rambut basah Mi Bi dengan tangan Yoongi yang lain. Mi Bi merasa bergejolak, Yoongi mencium gadis itu sedikit kasar, mengobrak-abrik mulut Mi Bi. Menahan gadis itu ditempat.
Napas Yoongi memburu, menyamakan dengan napas Mi Bi yang juga memburu.
Yoongi melepas Mi Bi dan memutar tubuh gadis itu. "Berpegangan pada wastafel itu," perintahnya dan dituruti oleh Mi Bi sehingga gadis itu membungkukkan badannya, seperti saat di ruang make up beberapa hari yang lalu.
Yoongi meraih kain yang menutupi vagina Mi Bi diantar selangkangan gadis itu, lalu disibakkannya kain itu ke samping. Pria itu melebarkan kaki Mi Bi dengan kakinya lalu dengan sekali hentak, ia memasukkan ereksinya kedalam tubuh Mi Bi. "Aaaah, oppa," desah Mi Bi saat dirasakan ereksi Yoongi memenuhi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanesce || Min Yoongi [NC]
Fanfiction[ WARNING 21+ || 1st Book of Evanesce || COMPLETE STORY] "Kita terbakar layaknya kembang api, tetapi hanya abu yang tersisa" - Min Yoongi "Hasrat yang membara berubah menjadi abu" - Shin Mi Bi