Fourteen

22.9K 837 53
                                    

Semenjak Yoongi dan Mi Bi benar-benar menjadi sepasang kekasih, bukan karena dare atau yang lainnya, mereka lebih suka menghabiskan waktu istirahat mereka di atap gedung sekolah.

Sebenarnya Mi Bi sangat kesal karena ia baru mengetahui bagaimana sifat asli Yoongi pada awalnya, Yoongi jarang mau diajak makan bersama dikantin lagi atau bahkan hanya sekedar menemani gadis itu mengerjakan tugas di perpustakan bahkan pria itu tidak pernah lagi memperlakukan Mi Bi dengan manis. Sifatnya benar-benar berbeda dari saat Yoongi harus menjalankan dare. Namun Mi Bi tetap bertahan dan mulai membiasakan diri. Ia malah merasa nyaman sekarang dengan semua yang dilakukan oleh Yoongi, seperti menyendiri atau tidur di atap gedung sekolah saat jam istirahat. Benar-benar menjauhi keramaian. Bahkan sekarang, Yoongi tengah berbaring disebelah Mi Bi sambil menutupi matanya dengan lengannya dan gadis itu duduk sambil bersandar disebuah tembok dan menikmati bekal makan siangnya.

"Oppa, makanlah ini," ujar Mi Bi memecahkan keheningan sambil menyodorkan daging kearah mulut Yoongi.

Yoongi tidak bergeming, ia masih asik dengan waktu tidurnya. Bahkan ketika dengan sengaja Mi Bi menyentuh dagingnya ke bibir Yoongi. Sampai Mi Bi menggesek-gesekkan daging tersebut dibibir Yoongi, pria itu tidak bangun.

Karena kesal, akhirnya Mi Bi meletakkan kembali daging itu di dalam tempat bekalnya lalu menggoyang-goyangkan pundak Yoongi dengan keras. "Oppa, bangun! Kalau oppa mati, nanti aku kerepotan harus memberitahu guru-guru dan orang tua oppa. Belum kalau teman-temanku bertanya. Aku yang repot kalau oppa mati."

Yoongi berdecak karena waktu tidurnya terganggung sementara Mi Bi tersenyum lebar saat tahu caranya kali ini berhasil membuat Yoongi bangun, walaupun ia tahu kalau membangunkan Yoongi sama saja dengan membangunkan iblis dari tidurnya.

"Bisa tidak kau diam saja untuk hari ini?" Ucap Yoongi dengan nada kesal, walaupun ia enggan membuka matanya.

Mi Bi hanya mencibirkan bibirnya. Lalu tiba-tiba ia teringat perkataan temannya. Sekasar-kasarnya iblis, pasti bisa diluluhkan dengan itu. Ucap temannya Mi Bi saat itu sambil memaju-majukan bibirnya seperti akan mencium.

Ugh! Haruskah aku melakukannya? Ini sedang berhadapan dengan iblis, bukan manusia. Mi Bi mengacak-acak rambutnya dengan frustasi. Ditatapnya kembali sosok Yoongi yang sedang tidur. Hingga akhirnya, gadis itu memindahkan tempat bekalnya ke sampingnya lalu dengan perlahan ia menurunkan wajahnya dan mengecup bibir Yoongi yang tertutup rapat. Pada awalnya, Yoongi tidak merespon lumatan lembut dari Mi Bi. Namun lama kelamaan Yoongi membalasnya dengan lumatan yang sedikit kasar.

Mi Bi kewalahan begitu bibir Yoongi terbuka lalu menyapukan lidahnya pada bibir atas Mi Bi dan lumatan Yoongi semakin menuntut. Di gigitnya bibir bawah Mi Bi hingga akhirnya gadis itu membuka bibirnya dan ia menjulurkan lidahnya keluar, lidah keduanya saling melilit diudara.

Tangan Yoongi yang berada di samping pun menyusup ke rambut-rambut Mi Bi dan menekan kepala gadis itu kearahnya, memperdalam ciuman mereka. Napas keduanya memburu seiring semakin intens ciuman mereka.

Tangan Mi Bi bergerak di dada pria pucat itu dan mencengkramnya dengan erat. Mi Bi sudah kehabisan pasokan udara didalam paru-parunya, ia butuh menghirup udara. Yoongi yang mengerti itu langsung melonggarkan tekanan kepala Mi Bi dan membiarkan gadis itu menghirup udara.

"Si-sialan kau, Min Yoongi," bisik Mi Bi yang masih tersenggal-senggal napasnya. Gadis itu segera duduk sambil bersandar pada dinding terdekat. "Aku bisa mati."

"Mati karena kenikmatan sih bukan masalah," balas Yoongi sambil bangkit lalu mendudukkan dirinya. Ia menarik Mi Bi menuju pangkuannya dan menatap langsung ke manik Yoongi. "Aku ingin melakukan sesuatu."

Evanesce || Min Yoongi [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang