Part 4 [PMS]

6K 209 1
                                    

"Ada Evan! Lang ngumpet Lang!" Bintang berdoa semoga Evan yang sedang menerima sekantung berisi makanan tidak melihatnya dengan Langit disini.

"Lah lo aja sana."

"Lah cepet gih sana lo aja!"

"Ntar pas gue ngumpet, dia modusin lo, ogah!"

"Lang, gue mager." Langit berdecak, dan segera berjalan menuju toilet yang tidak cukup jauh dari tempatnya duduk. Dari celah pintu utama toilet yang tidak ditutup seluruhnya, Langit mengintip kelakuan laki-laki yang kini sedang menghampiri Bintang.

"Hei! Lo sendiri?"

"Um ya."

"Lo makan sebanyak ini? Yakin?"

"Gue lagi PMS jadi makannya banyak." Bintang mencoba tersenyum lebar. Kening Evan sedikit mengkerut, namun dengan cepat kembali seperti semula.

"Tadi gue kerumah lo, tapi nyokap lo bilang belum pulang."

"Iya, gue abis latihan, trus laper, jadi kesini."

"Ooh, tapi sayangnya gue udah ditungguin dirumah. Maksudnya makanannya yang ditungguin. Gue duluan ya." Evan mengelus rambut Bintang dengan pelan sebelum berdiri. Bintang hanya mengangguk dan tersenyum ramah sambil mengucapkan 'hati-hati' dengan pelan pada laki-laki yang berbeda dua tahun diatasnya itu. Setelah Evan benar-benar sudah keluar, Bintang melirik pintu toilet yang tidak tertutup sempurna itu, menginstrusikan Langit untuk keluar.

"Gerah banget!" Bintang cukup tau apa arti kata gerah itu.

"Sini gue dinginin." Bintang menempelkan gelas lemon tea yang isinya tersisa setengah itu pada pipi Langit.

"Nyes banget Bi." Kini giliran Bintang yang banyak tingkah, sedangkan Langit duduk diam sambil bersandar santai  setelah makanan di piringnya ludes. Bintang merogoh tasnya dan mengelurkan sebuah selebaran.

"Nih." Langit membacanya dengan teliti. Setelah meletakannya di meja, Langit menatap Bintang sambil kenyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinga Bintang.

"Lo kan tau gue nggak suka basket Bi."

"Lah trus salah gue apa? Gue cuma suruh nyebarin." Bintang berkata sengit, bukan jawaban itu yang dia harapkan.

"Lagian gue ada latihan buat maraton race minggu besok."

"...." Langit kembali membaca selebaran itu, matanya melebar setelah membaca sesuatu disana.

"Lo tampil cheers?" Yang ditanya menganggukan kepalanya pelan tanpa menghadap Langit.

"Gue janji dateng!" melihat pancaran mata yang kini ditunjukan Bintang, Langit tersenyum. Sesederhana ini bahagia.

                        ***

Langit : assalamualaikum(:

GioStyles : waalaikumsayang

Langit : mending nggak usah jawab deh

GioStyles : oh, oke sorry

Langit : hoy yg lain mana inih, kerumah gue! Lagi kosong

HaikalSixtynine : otewe lang

GioStyles : otewe lang (2)

DirgaJKT48 : otewe rumah belalang🚀

Langit : anj

Tidak butuh waktu lama menunggu tiga makhluk itu datang. Masuk tanpa permisi, dan berjalan tanpa melihat bahwa sandal-sandal mereka kotor dan meninggalkan jejak.

BACKSTREETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang