Chapter 15 [About Me and Her]

4.2K 274 11
                                    

Part 01

Ketika menulis adegan pertarungan antara dua orang yang memiliki kekuatan super, pasti ada adegan dimana sosok menghilang lalu muncul di depan mata musuhmu.

Inilah yang kualami sekarang.

Sosok gadis loli muncul dan menghadang jalan kami.

"Kukuku.. Sudah lama tak ada manusia yang membuatku marah seperti ini. Kau benar benar berani jya.."

Disaat yang sama, aura merah meluap luap seperti api. Dan setelah beberapa saat, tubuh gadis itu membesar menjadi sosok dewasa yang cantik jelita dengan dada besar yang terlihat jelas dari celah pakaiannya.

"Sh-Shin.. -san..."

"Jangan bilang dia adalah Youkai?"

Keduanya ketakutan dan memelukku dengan erat. Sensasi ini.. Opps.. Aku rasa bukan saatnya memikirkan ini. Lagipula wajar jika mereka ketakutan. Hanya saja aku tak mengerti kenapa dewi ini menunjukkan sosok aslinya.

"Dia bukan Youkai. Bukankah dia sudah bilang kalau dirinya seorang dewi."

"Aku tak percaya kau bisa setenang ini. Jika apa yang kau katakan benar, seharusnya kau juga takut."

"..."

Aku mengalihkan pandangan ke Hime yang gemetar.

"Kuku.. Kau memang makhluk rendahan. Kau tak takut dengan sosok Dewi Inari yang sebenarnya. Sepertinya kau harus diberi hukuman suci atas ketidak sopananmu."

Apa yang sebenarnya dia bicarakan?

Bukannya aku tak takut, namun aku sudah terbiasa dengan iblis dan hantu. Kenapa harus terkejut dengan dewi?

Dewi Inari mengangkat tangannya ke atas dan dalam sekejap mata, awan hitam berkumpul dengan petir yang menggeliat. Sepertinya dia serius. Aku harus melakukan sesuatu sebelum Hime dan Irika terluka.

Tapi dia dewi. Bagaimana aku bisa menang melawannya?

Tidak, jika dipikirkan lagi, aku tak perlu bertarung.

"Maaf kalau aku tak sopan, tapi jika kau memberikan hukuman suci, sahabat baikku akan terluka. Dan apa kau pikir itu tak akan membuat semua yang mengadakan festival untukmu menjadi tak senang karena mengira kau tak menerima persembahan?"

"..."

Dia terdiam seperti memikirkan perkataanku.

Bagus. Aku harus mendorongnya lagi.

"Lagipula mana mungkin kami tahu kalau Inari-sama adalah seorang dewi. Tolong pikirkan kembali. Bukankah anda adalah dewi pemaaf?"

Aku hanya bisa berharap permintaan maafku diterima. Bagaimanapun juga aku tak ingin dua sahabat baikku menderita karena kesalahanku yang berkata dia dewi chuunibyou.

"...baiklah. Aku akan memaafkanmu kali ini jya."

Tak berapa lama kemudian sosok dewi cantik jelita dan erotis menghilang dan berganti dengan sosok gadis kecil.

Errr....

"Mau bagaimana lagi. Aku adalah dewi yang pemaaf dan baik hati. Aku akan memberikan toleransi karena menyebutku chuunibyou, tetapi.."

Dewi loli Inari mendekat dan menunjuk diriku dengan ujung jarinya. Karena aku lebih tinggi, aku seperti dimarahi oleh anak kecil.

"Jika aku tak memberimu hukuman, maka kau akan terus mengulangi kesalahanmu. Kalau tak salah kau dulu pernah melempariku dengan batu, ini juga hukuman saat itu."

"Huh?"

Aku tak ingat pernah melakukannya. Dan tolong kalian berdua jangan menatapku seolah aku bersalah dalam hal ini.

Love and Soul [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang