Chapter 29 [Super]

1.9K 158 33
                                    

"Ada apa, Celia. Mungkinkah kau sudah mengenal Shin?"

"Be-begitulah."

Celia kembali tenang. Dia lalu duduk tak jauh dari Kagura.

"Ahaha.. jika kau sudah mengenalnya, itu akan lebih mudah."

"Sebenarnya kami kebetulan bertemu kemarin. Celia-san sangat baik padaku, dia bahkan membelikan ayam goreng kesukaanku."

Sepertinya Celia mengerti apa yang aku maksud. Tapi percuma saja jika kau berpikir aku sudah melupakan masalah itu. Meskipun aku tahu dia bukan musuh, tapi itu adalah masalah yang berbeda.

Lalu masalah lainnya adalah...-

"Aku hanya ingin memastikan, tapi apakah Ayah dan Ibu tahu kalau Celia-san terlibat dalam Selection?"

Keduanya langsung menunjukan wajah masam. Yah aku mengerti kenapa mereka seperti itu.

"Sebenarnya ini juga suatu yang sulit, namun karena dia bukan Candidate, dia masih memiliki kesempatan besar untuk selamat. Selain itu, dia menjadi salah satu mata mata dari pihak kita untuk menyelidiki Selection yang memuakkan ini."

"Mata mata?"

Ayah mengangguk. Dia menoleh ke arah Celia untuk memberi tanda, dan Celia ikut mengangguk tanda setuju.

"Shin-san, maafkan tindakanku kemarin." Ucap Celia sambil membungkuk dengan penuh hormat.

"Aku tak terlalu memikirkan hal itu. Jadi kita anggap aja angin lalu saja."

Tentu setelah memikirkan hukuman yang pantas untukmu.

"Calon suami Hime-chan memang rendah hati seperti yang diceritakan Paman."

Aku ingin sekali tahu apa yang Ayah ceritakan tentang diriku. Dari ekspresinya aku bisa menebak kalau Ayah pasti banyak melebihkannya.

Aku sama sekali tak peduli dengan itu.

"Aku akan menjelaskan kenapa aku juga disebut sebagai mata mata. ...Shin-san sudah tahu kalau Selection adalah pertarungan yang melibatkan 72 Candidate untuk memilih raja dunia yang baru."

Masing masing pihak mengirim 24 Candidate. Lalu bersama dengan Assist, jumlah peserta bisa mencapai 144.

"Tapi pernahkah kau berpikir siapa dalang dari Selection ini?"

"Ah..."

Aku sama sekali tak memikirkannya.

Seolah tahu apa yang ada dalam pikiranku, dia melanjutkan.

"Menurut rumor, Selection dilaksanakan setelah tiga pihak memutuskan mereka butuh raja yang baru secepatnya, tapi siapa pihak yang mewakili itu?" Sambung Ayah. "Tak peduli sekuat apapun orang itu, membuat keputusan atas nama manusia bukanlah suatu yang bisa dilakukan. Kita bukan organisasi semacam PBB."

"..."

Jika dipikirkan kembali itu semuanya benar. Siapa yang memulai pertarungan tak jelas ini dan apa tujuannya?

Jika memilih raja dunia yang baru, maka calon raja seharusnya seorang yang mementingkan seluruh rakyatnya seperti Hokage. Tapi para Candidate berasal dari golongan acak yang tak mempedulikan sikap atau moral mereka.

Apa ini bisa disebut sebagai Selection (pemilihan)?

Semakin memikirkannya, semakin banyak yang tak masuk akal dan mencurigakan dari Selection ini. Tidak, pertarungan dari tiga belah pihak sejak awal sudah terasa aneh.

"Shin-san, apa kau mengerti? Dunia ini memang buruk dan menjijikan, namun karena dunia seperti itu bunga akan mekar lebih indah. Dunia ini memang membutuhkan seorang pemimpin yang baik dan peduli dengan semuanya, tapi bukan pemimpin yang sempurna seperti raja Solomon."

Love and Soul [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang