Masalahku dengan monster anjing berkepala tiga telah selesai berkat Stania. Aku senang karena dia bisa datang ke dunia nyata seperti yang kuinginkan, tapi bukankah dia bisa datang selama satu jam? Kenapa dia hanya datang beberapa menit saja?
Aku kecewa, tapi aku tak bisa melakukan apapun. Lagipula ini bukanlah akhir. Aku masih bisa bersamanya di dunia itu.
"...ugh.."
Tapi masalahku bukan berarti selesai. Di punggunggu Ketua OSIS tertidur pulas dengan nyenyaknya. Lebih tepatnya dia pingsan.
Dia belum sadar semenjak terkena serangan Cerberus itu. Maksudku Cera. Meskipun lukanya sudah sembuh, aku tak mengerti bagaimana dan kenapa dia belum sadar.
Aku sekarang menggendong Ketua menuju rumahnya. Terpaksa. Jika aku meninggalkanya di sekolah, aku akan merasakan rasa bersalah karena meninggalkan Ketua di sekolah sendirian pada tengah malam.
Merepotkan, tapi aku harus melakukannya. Meskipun sekarang aku merasa kelelahan, dan ingin berhenti, tapi aku punya alasan lain kenapa tak melakukannya.
Jika tak segera mengantar ke rumahnya, dan aku tak sengaja bertemu dengan seseorang, aku pasti akan dikira melakukan hal yang tidak tidak kepadanya.
"..."
Syukurlah rumah Ketua tak terlalu jauh dari sekolah. Aku tahu setelah menelfon Izumi. Aku tak punya pilihan.
Sial. Meskipun aku sudah berusaha menahan godaan, tapi kedua benda kenyal yang menindih punggunggu begitu menggoda imanku. Aku sering memegang dada Stania, tapi aku belum pernah menyentuh dad-
Kenapa aku memikirkan itu? Sekarang yang kulakukan hanyalah fokus dan cepat sampai.
"Master, biarkan aku yang membawa sampah itu nyan.."
Tak lupa Cera ikut denganku. Meskipun aku tahu dia adalah monster anjing, dan sekarang berpenampilan gadis manis, tapi aku masih bertanya tanya kenapa dia mengatakan 'nyan' dan bukan 'wan'.
"Bagimu dia adalah sampah. Tapi jangan membuang Ketua setelah aku memberikannya kepadamu."
"Tch!!"
"Sudah kuduga kau akan membuangnya."
Aku mengerti perasaan Cera, tapi aku tak bisa berbuat banyak dalam masalah aneh ini.
Cerberus, segel, kekuatan super, Exolord, iblis, dan tentu saja kekuatanku. Terlalu banyak hal yang membuatku pusing.
akhirnya aku sampai di rumah kecil yang mengeluarkan hawa sepi. Tak ada cahaya seolah rumah itu rumah kosong. Aku melirik ke nama yang berada di pagar untuk memastikan aku datang ke rumah yang tepat atau tidak.
"...Kuriyama.. oh benar. Nama ketua kalau tidak salah Yume Kuriyama. Syukurlah aku tak tersesat."
Aku masuk dan mengetuk pintu, tapi setelah menunggu beberapa menit tak ada yang membuka pintu.
"..."
Tak ada seorangpun. Aku yakin dia tinggal sendirian.
Tiba tiba Cera menarik lenganku.
"Ada apa?"
Dia tak menjawab dan menunjuk sebuah pot kecil yang berada di depan rumah.
Aku lalu mengerti kenapa Cera menunjuk pot itu.
"Kau pasti mencium aroma Ketua kah.. kalau begitu cepat lihat apakah ada kunci disana."
Cera menuruti perkataanku dan melihat di bawah pot kecil. Kami menemukan kunci kecil dan membuka rumah dengan kunci itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Soul [End]
AçãoAku tinggal di dua dunia. Satu dunia normal, yang satunya dunia yang tak pasti aku ketahui. Di dunia itu aku membuat perjanjian dengan iblis cantik. Iblis itu mengambil jiwaku, tapi sebagai gantinya aku hidup. Suatu hari, aku menyelamatkan seekor...