"Err.. Shin, apa kau bercanda? Saat ini aku tak bersama dengan siapapun?"
Dia melirik ke arah lain. Aku tahu itu adalah kebiasaan burukmu saat kau menghindar dari masalah.
"Baiklah. Aku mengerti."
Aku menaruh tanganku di pundaknya.
"Kau mungkin sekarang kriminal bejat, keparat dan orang yang lebih mesum dari aku. Tapi kita tetap sahabat. Tapi maaf, jika kau tertangkap polisi, aku tak akan mengakuimu."
Aku sampai hampir menangis. Ini suatu hal yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya, jadi aku sangat syok. Sepertinya aku akan butuh waktu lama untuk pulih dari hal ini.
Kau sahabat yang tak akan pernah aku lupakan.
"Dasar keparat. Mana mungkin aku lebih buruk dari pada dirimu. Dan aku tak menyangka ikatan persahabatan kita hanya segitu."
"Izumi, aku memiliki prinsip hidup 'tidak apa menjadi mesum, tapi jangan menjadi lolicon'. Kau sudah melanggar prinsip itu. Meskipun kau sahabatku, aku tak akan memaafkan lolicon. Tak akan memaafkan lolicon. Terkutuklah para lolicon."
"..."
Dia tak bisa berkata kata. Sudah aku duga kau tak akan bisa menghindar lagi.
Aku ingin segera pergi, tapi hujan masih deras. Aku tak ingin berurusan dengan lolicon ini.
Sebaiknya aku mengalihkan perhatianku pada hal lain. Aku harus menghilangkan pikiran tentang kenyataan kalau temanku seorang lolicon.
"....Shin.. "
"Jangan kawatir. Aku tak akan memberi tahu Irika dan Hime. Aku mengerti kalau setiap orang memiliki ketertarikan pada hal yang berbeda."
Tentu aku tak lupa menambahkan jempol besar.
"Bukan itu, Mesum."
"Kau yang mesum. Jangan panggil orang lain mesum. Kau lebih mesum dari orang yang kau panggil."
Kami berdua saling menarik kerah baju. Aku ingin sekali memukulnya.
"Aku ini bukan lolicon seperti yang kau pikirkan! Aku ini masih normal!"
"Apa kau ingin bilang kalau gadis kecil gothic lolita itu tak memiliki hubungan denganmu?"
"Tsk. Kau bahkan tahu sedetail itu. Sial."
"Lihat, kau bahkan tak menyangkal kau adalah lolicon."
"Tch!?"
Setelah memutar lidah, dia melepaskan kerahku. Hm.. Ini aneh karena dia cepat menyerah.
Dan entah mengapa dia sangat terlihat kesal. Dan tiba tiba sebuah kunai muncul di tangannya dan dia menyerangku.
Secara reflek aku menahan dengan telapak tanganku. Dan tentu saja, telapak tanganku tertembus kunai.
"Izumi, aku tahu kau marah karena aku tahu kenyataan kau seorang lolicon, tapi ini sudah keterlaluan. Ini sakit sekali."
Oh lihat, ini baru pertama kalinya aku melihat darah keluar dari tanganku dengan jumlah sebanyak itu. Aku tak akan mati hanya karena hal sepele ini kan?
Sial. Ini sangat sakit. Aku ingin berteriak sekencang-kencangnya, tapi entah mengapa harga diriku saat ini tak mengizinkannya.
Berbeda denganku, Izumi langsung melepaskan kunai yang menancap di tanganku dan mengambil kunai lainnya. Lalu menyerangku lagi.
Tatapannya itu menunjukkan kalau saat ini dia serius menyerangku.
Sekali lagi sepertinya aku menggunakan tanganku sebagai perisai. Aku akan merasakan rasa sakit itu lagi kah, ...aku tak punya pilihan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Soul [End]
ActionAku tinggal di dua dunia. Satu dunia normal, yang satunya dunia yang tak pasti aku ketahui. Di dunia itu aku membuat perjanjian dengan iblis cantik. Iblis itu mengambil jiwaku, tapi sebagai gantinya aku hidup. Suatu hari, aku menyelamatkan seekor...