Aku mungkin membuat sebuah kesalahan yang tak kusadari, karena itulah aku pergi ke ruang guru. Ini pengalaman pertamaku, jadi aku sedikit gugup.
"Pemisi, aku Shin Rinnetsuki. Aku datang untuk menaggapi panggilan."
Seorang guru datang mendekatiku. Dia lalu menyuruhku ke ruang bimbingan konseling.
Ini masih wajar kan?
Aku lalu menuju ruang bimbingan konseling yang berada di sebelah ruang guru. Ketika aku mengetuk pintu, sebuah jawaban agar aku masuk terdengar.
Akupun masuk.
"Umm... kenapa kau ada disini, Izumi? Mungkinkah aku dipanggil kesini gara gara kau?"
Aku menemukan Izumi duduk berseberangan wali kelas kami.
"Untuk sekarang kau duduklah, Rinnetsuki-san. Kau dipanggil kemari karena ada hal yang bersangkutan denganmu, namun jangan kawatir. Aku memanggilmu bukan karena kau membuat sebuah kesalahan."
"Uh..."
Aku kemudian duduk di samping Izumi.
"Err.."
"Kau akan segera tahu nanti. Jadi diamlah untuk sebentar saja."
"Aku tahu. Jangan memperlakukanku seperti anak kecil."
Tiba tiba pintu kembali diketuk dari luar. Perhatian kami fokus ke pintu.
"Masuklah..."
Pintupun terbuka dari luar. Saat itulah sosok ketua OSIS masuk.
"Yume-san, duduklah."
Yume duduk di bangku yang berada tak jauh dari kami. Setelah itu, tiba tiba atmosfer menjadi berat.
"Baiklah, karena semua ada disini. Pertama tama, apa kalian tahu kenapa dipanggil kemari?"
Wali kelas kami, Kumi-sensei menatap ke arahku dan arah ketua OSIS dengan tatapan tajam yang seolah ingin mengatakan 'cepat beritahu aku'.
"Sebelumnya maaf, tapi aku sama sekali tak tahu. Apakah aku membuat sebuah kesalahan sehingga dipanggil ke sini secara diam diam?"
"Aku juga sama."
Aku menjawab apa yang ada dipikiranku.
"Begitu, ...kalau begitu bagaimana setelah aku menunjukkan ini?"
Kumi-sensei mengambil ponselnya. Dia lalu memutar sebuah video.
Mungkin karena video itu diambil dengan kamera canggih, gambarnya begitu jelas.
Sayangnya bukan karena itu aku terkejut.
"...bukankah itu video saat aku belanja bersama Irika, Hime dan Cera?"
"Shin, jangan bilang kau lupa tujuan kita kemarin! Jika iya, aku akan langsung memukulmu."
"......ah.."
Aku ingat kalau tujuan kemarin adalah untuk menangkap basah ketua OSIS yang selalu mengikutiku, dengan kata lain....
"..."
"..."
Di video itu ketua OSIS terlihat begitu jelas sedang mengikutiku seperti orang mesum. Dia orang mesum.
Kumi-sensei tampaknya juga terkejut dengan apa yang dia lihat. Diam diam semua mata kami mengarah ke ketua OSIS.
Dia berkeringat dingin seolah seperti sorang pencuri yang sudah ketahuan.
"....aku bisa menjelaskan semuanya..."
Oh... kau sungguh kasihan ketua. Seharusnya jika kau membuntuti seseorang, seharusnya kau berhati hati agar tak dibuntuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Soul [End]
AcciónAku tinggal di dua dunia. Satu dunia normal, yang satunya dunia yang tak pasti aku ketahui. Di dunia itu aku membuat perjanjian dengan iblis cantik. Iblis itu mengambil jiwaku, tapi sebagai gantinya aku hidup. Suatu hari, aku menyelamatkan seekor...