Hari ini anak anak karate, basket, serta 5 perempuan yang diundang Sam pergi ke Bali sudah berkumpul di salah satu bandar udara, mereka hanya tinggal menunggu jadwal keberangkatan mereka saja.
"Sam bener bener hebat ya, dia ada villa keluarga di Bali. Enak jiga nih, punya temen yang jadi pacarnya Sam. Ikut kena imbas baiknya." Ucap Vero mantap dihadiahi jitakan dari Via.
"Ini bandara woy. Woles aja kalo ngomong." Kata Via garang.
"Iya iyaa... Ampun." Ucap Vero sambil mengusap puncak kepalanya.
"Gue bukan pacar dia!" Bantah Vanessa dengan wajah merona.
"Halah... Hubungan lo tuh bagaikan awan. Naik enggak, turun juga enggak. Melayang layang gak jelas." Tandas Via diikuti anggukan Vero. Vanessa hanya mendengus kesal dan memperhatikan sekeliling tanpa menatap kedua sahabatnya itu.
Dia melihat anak anak seusianya semua berkumpul di bandara ini. Ditambah Aldo adiknya yang sedang tersenyum kikuk pada Sherra. Dia hanya menggelengkan kepalanya melihat ekespresi salah tingkah dari adiknya itu.
Dia mengalihkan pandangannya kepada anak anak karate yang berdiri di dekat tembok. Mereka tampak atletis dan tubuhnya berotot, gaya kasual mereka membuat mereka tampak menawan.
Vanessa juga melihat anak anak basket, yang ini kebanyakan menggunakan celana basket dan kaos. Mereka semua tinggi. Ada yang berisi, ada juga yang seperti tiang. Mereka terkekeh, entah sedang membicarakan apa.
Dia juga melihat Ardan, Varo, dan Lea duduk di seberangnya sambil bercanda. Tampak dari mereka yang sedang tertawa. Lea tampak cantik dengan rambutnya yang diikat kuda dan baju lengan panjang berwarna pink dengan jeans hitam serta sneakers putih pink.
Ardan dan Varo tampil dengan kaos berwarna sama, yaitu hitam, dengan jeans biru pada Ardan, dan celana basket pada Varo. Keduanya memakai sepatu kets, Ardan berwarna putih dan Varo berwarna hitam putih.
Sementara itu Angel hari ini tampil sangat sangat sangat.... Bukan murahan... Tapi cantik sekali, sangat cantik. Dia mengurai rambutnya yang memiliki ikal di bagian bawahnya, dan mengenakan sweater putih bertuliskan style, dan celana bahan berwarna hitam, dia mengenakan sneakers biru hitam. Tanpa make up di wajahnya, umm... Mungkin hanya polesan bedak tipis dan lipgloss. Perempuan itu sedang berkutat dengan ponselnya sendirian di bangku lain.
"Tuh Angel hari ini cantik banget. Bosen dandan tebel setebel bata kali ya?" Ucap Vero asal bunyi.
"Huss... Cantik banget tau... Wajah blasterannya itu..." Ucap Vanessa tertahan. Dia tidak tau mau mengucapkan apa untuk menggambarkan Angel saat ini.
"Setuju. Bangun kesiangan kali. Tapi bagusan bangun kesiangan tiap hari kalo gitu." Ucap Via lebih kepada dirinya sendiri. "Tapi mau gimanapun, tetep cantikan lo, Ness." Lanjutnya. Vanessa hanya tersenyum.
Dirinya tampil dengan kemeja putih dan celana jeans hitam, dengan rambut diurai dan flatshoes hitam.
Panggilan untuk keberangkatan pun terdengar, mereka semua berjalan menuju gate dan bersiap siap untuk lepas landas.
★★★★★★★★
Saat keluar dari bandara, mereka sudah disambut oleh Sam. Sam melambaikan tangan kepada mereka, lalu meminta mereka mengikutinya.
Mereka menuju ke villa keluarga Sam dengan menggunakan 3 buah mobil. Mobil pertama Sam yang mengendarai, mobil kedua Sherra, dan mobil ketiga supir keluarga Sam.
Mereka turun di depan sebuah villa yang sangat besar, villa itu bernuansa hijau, dengan taman yang luas dan lapangan basket di bagian belakangnya, villa itu tidak terlalu jauh dengan sebuah pantai terkenal di Kota Bali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Coffee Latte
Teen FictionOur Series 1, cerita pertama dari trilogi Ours. Chriseo Samuel Christian, anak dingin dan tidak tersentuh, terutama pada orang yang tidak dikenalnya. Suka menghabiskan waktu dengan novelnya di Frez Cafe, meminum Vanilla Latte yang disukainya. Most w...