#11- A Divorce?

1.3K 129 3
                                    

SOOJUNG POV

"Soojung?" Appa menatapku, seluruh mata menatap ku. aku menatap Jongin, aku bisa melihat tangan nya berkeringat.

"Aku akan memirkirkan nya lagi" Hanya kata-kata itu yang bisa terucap dari bibir ku, kenapa aku enggak bisa mengatakan Tidak?. padahal sudah jelas aku mencintai nya, kenapa aku tidak bisa mengatakan nya?

"Arraseo,Appa mengerti. kamu pikirkan pelan-pelan saja" Appa tersenyum,Jinri menatap ku tajam. Jongin hanya menundukan kepalanya dan mendesah pelan. Aku menggangukan kepala ku lalu tersenyum kecil.

-

-

Aku sangat yakin Jongin kecewa, sejak kita pulang dari rumah Appa Jongin sama sekali tidak berbicara. bahkan aku sekarang hanya merebahkan diriku sendirian di ranjang ini. Biasanya Jongin akan memeluk ku atau memanjakan ku.

"Kmau belum tidur?" Jongin menatap ku sekilas lalu menutup pintu kamar.

"eoh,belum ngantuk" Aku tersenyum, Jongin bahkan tidak menatapku dan langsung merebahkan badan nya di sebelahku. 

"Kamu marah?" Aku memberanikan diriku untuk memegang tangtan nya, Jongin menatap ku sekilas lalu menarik tangan nya dari genggaman ku.

"aniya, aku mengantuk" Jongin mematikan lampu kamar, aku hanya memainkan tangan ku.

-

-

-

-

AUTHOR POV

Saat Soojung bangun, Jongin sudah tidak ada di sebelahnya. Soojung bmengucek matanya lalu mengecek jam di Hp nya. 

"Astaga, ini masih jam empat pagi" Soojung menatap pintu kamarnya yang terbuka lebar, Mungkin Jongin lupa menutupnnya. Soojung memakai Kimono nya lalu keluar kamar dan pergi ke ruang kerja Jongin.

"Oh tuhan" Saat Soojung masuk bau alkohol sangat menyengat indra penciuman nya, Soojung berusaha menahan nafasnya. Soojung mendapati Jongin tertidur di Sofa, Dan 5 botol Whiskey tergeletak di lantai.

"Jongin ayo tidur di kamar" Soojung mengangkat Jongin.

"Jongin, Astaga. Tangan mu berdarah" Soojung memebelalakan matanya saat melihat Tangan Jongin yang penuh dengan luka. Soojung meletakan Jongin di Sofa lagi lalu melihat sekeliling nya. terlihat serpihan kaca di dekat Rak buku, Soojung menatap Jongin lalu membopong nya ke Kamar.

Soojung menidurkan nya di ranjang lalu mengambil kotak P3K, Soojung mengambil serpihan kaca dari tangan Jongin lalu mengobati Luka nya dan memperban nya, Jongin membuka matanya sekilas lalu tersenyum melihat wanita yang ia cintai ada di hadapan nya.

"Jung" Jongin memegang pipi Soojung, Soojung tersenyum lalu memegang tangan Jongin.

"wae?" 

"Aku mencintaimu" Jongin mengelus pipi Soojung, Soojung tersenyum lalu berdiri dan mengembalikan kotak P3K. Soojung merebahkan dirinya di sebelah Jongin, Jongin memeluk Soojung lalu mencium Bibir nya lembut. 

"Kamu masih Mabuk" Soojung menjauhkan kepala nya, Tapi tangan Jongin menghalangi nya. Jongin menciumnya kasar berbeda dari yang sebelumnya, Bahkan bibir Soojung sudah membengkak. Soojung mendorong nya dan berusaha mengambil nafas.

"Jongin, Kamu menyakiti ku" Soojung berusaha menjauh dari Jongin tapi Jongin menarik nya dan memeluknya dengan paksa.

"Jongin aku ga bisa nafas" Soojung berusaha melepas pelukan Jongin, tapi tenaga Jongin terlalu kuat.

"Diamlah, dan turuti aku" Jongin menjambak rambut Soojung lalu menampar pipi nya. Soojung menatap Jongin tidak percaya.

"apa kamu sudah meminum obatmu?" Soojung memegang pipi nya dan berusaha menahan tangisan nya. Jongin tertawa lalu berjalan menghampiri Soojung, Soojung berjalan mundur dan berusaha menghindari Jongin.

"JUNG SOOJUNG" Jongin menarik Soojung lalu menghempaskan nya ke ranjang, Jongin menindihnya lalu mencium Soojung. Soojung menangis dan memukul dada Jongin berkali-kali. Soojung menendang perut Jongin lalu berlari ke kamar mandi dan mengunci nya.

"JUNG SOOJUNG" Jongin menggedor pintu kamar mandi berkali-kali. Soojung berusaha menahan tangisan nya. Soojung membuka laci di kamar mandi lalu mencari obat Jongin.

"God please help me" Tangan Soojung gemetar, dia tidak bisa menahan ketakutan nya. Dia pernah melihat Jongin marah tapi tidak pernah sampai seperti ini.

Soojung mengambil 5 pil lalu mengembalikan botol itu ke dalam laci, sekarang Soojung harus berani membuka pintu itu dan Soojung harua bisa membuat Jongin memakan obat nya.

"JUNG SOOJUNG" Pintu kamar mandi itu terus bergoyang, Soojung mengambil nafas panjang lalu memberanikan dirinya untuk membuka pintu itu. Tangan Soojung berkeringat, Jongin memegang bahunya erat lalu mencium nya.

"Hmmpp" Soojung menggelengkan kepalanya, Tapi Jongin menekan tengkuk nya dan memperdalam ciuman nya.Soojung mendorong Jongin lalu memasukan obat itu ke mulut Jongin, Jongin menelan nya lalu menatap Soojung geram.

Tapi Jongin kehilangan kesadarn nya dan terkapar. Soojung menangis, Dia ketakutan. Soojung berdiri lalu berlari mengambil Coat dan pergi ke Rumah Appa dan Eomma nya.

-

-

"Appa, Aku takut" mata Soojung memera, Bibirnya bengkak. Junmyun memeluk Soojung lalu mengelus punggung Soojung.

"Soojung-ah" Jinri menatap Soojung bingung.

"Jinri-ah, Aku takut" Jinri menghampiri Soojung lalu mengajak nya ke kamar.

"Wae, Ada apa" Jinri menatap Soojung lalu memeluk nya.

"Jongin, aku takut. Dia berubah" Soojung tidak bisa menahan tangisan nya lagi, Matanya sudah berkaca-kaca.

"Jung, Bicara yang jelas"

Soojung menatap Jinri lalu mulai menjalaskan apa yang Jongin lakukan terhadap nya. Jinri hanya terdiam, Hatinya sakit melihat Soojung menangis seperti ini.

"Maafkan aku Jung" Jinri menatap Soojung, Soojung hanya diam lalu memegang tangan Jinri.

-

-

-

-

Jongin membuka matanya perlahan, Kepalanya sakit dan Tangan nya perih. Jongin berusaha mengingat kejadian kemarin.

"Oh God, Soojung" Jongin berdiri lalu berlari dan berusaha mencari Soojung. Jongin mengambil Hp nya dan menghubungi Soojung, Tapi Hp Soojung tidak aktif. Jongin mengambil kunci mobilnya lalu pergi ke rumah Appa Soojung, Hanya tempat itu yang bisa dipikirkan oleh Jongin.

-

-

"Jongin?" Jinri menatap Jongin tajam.

"Ada Soojung ga?" Jongin menatap Jinri, Tanganya berkeringat.

"Ada, Tapi lebih baik kamu tidak usah menemuinya. Dia masih sakit karena perbuatan mu kemarin"

"Tolong, kemarin itu benar-benar kecelakaan. Aku tidak beemaksud menyakitinya" Jongin benar-benar putus asa.

"Memperkosa nya itu kecelakaan?, Kamu serius?" Jinri melipat tangan nya lalu menatap Jongin.

"Aku tau, aku mabuk dan emosi ku benar-benar kacau"

"Kembali lah besok, Dan mungkin aku akan menjadi istri baru mu. Aku ga tega melihat Soojung tersakiti, meskipun aku benar-benar muak dan benci melihat kamu. Tapi aku benar-benar menyanyangi Soojung, dan aku ga akan membiarkan Namja seperti kamu merusak kehidupan nya" Jinri menatap Jongin tajam lalu menutup pintu rumah.

TBC
Hai~~~~
Ok,aku sudah berusaha Fast.
Tapi mbian, Aku harus belajar buat UTS..
Tunggu ya Next nya ^^

If I Stay [KaiStal] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang