"Non Lana bangun non sudah siang ", suara ketokan dari luar
Satu ketukan
Dua ketukan
Tiga ketukan
Suara ketukan itu semakin kencang hingga membuat yang punya kamar terbangun dari tidurnya. Setelah itu Alana segera bangun dan melihat jam diatas nakasnya sudah menunjukan 6.30 dan dia juga baru ingat jika hari ini adalah hari selasa dimana hari itu adalah ada ujian ekonomi.
Segeralah Alana bangun dengan terburu-buru setelah lima belas menit selesai semuanya Alana langsung turun kebawah.
Melihat meja makan kosong hanya ada bi Mirna sedang membuatkan susu untuk Alana tetapi Alanasegera tersadar dan langsung mengambil sepotong roti dan menyambar kunci mobilnya.
Alana sengaja menancap gas yang lumayan kencang agar tidak terlambat kesekolahnya karena lima belas menit lagi bel sekolahnya akan berbunyi dan sayangnya didepannya macet terpaksalah Alana putar balik untuk mencari jalan yang lain agar terhindar dari macet.
Alvaro POV
"Sialan kenapa harus macet" Alvaro dengan tidak sabar segera membunyikan klaksonnya karena hari ini dia kesiangan akibat semalam Varo tidak bisa tidur karena dia terus memikirkan kenapa dia bisa mengirimkan pesan alay itu untuk Alana, tetapi saat mengingat gimana reaksi Alana saat dikirimkan pesan seperti itu membuat Alvaro senyum-senyum sendiri.
"Gua kenapa jadi aneh gini ya, Alana
lo gemesin banget sih", Batin AlvaroSetelah melamunkan tentang Alana akhirnya jalanan pun lancar kembali, Alvaro segera menjalankan mobilnya dengan kencang agar tidak telat namun sudah tidak ada harapan gerbang sekolahnya sudah ditutup
Dan dari arah yang berbeda ada mobil jazz merah yang juga ingin masuk ke dalam sekolah itu, akibatnya mobil itu saling berpandangan.
Alvaro segera turun dari mobilnya dan langsung mengetuk kaca mobil jazz merah itu, dan betapa kagetnya Alvaro saat kaca mobil itu terbuka dilihatnya perempuan yang sudah menggangu pikirannya semalam.
"Kenapa malah ngelamun lagi? mending lo pinggirin mobil lo karna gue mau masuk", kata Alana tidak sabaran
"Sabar kali, gitu aja marah. Kita telat bareng ini kan santai aja kali Na", dengan santainya Alvaro langsung masuk kedalam mobilnya dan memundurkan mobilnya agar mobil Alana bisa masuk terlebih dahulu.
Setelah mobil Alana terparkir, Alvaro juga memarkirkan mobilnya disebelah mobil Alana.
Alana merasa terganggu karena dia sangat gugup bertemu Alvaro karena pesan yang dikirimkan Alvaro semalam.
Dan tetapi tidak ada waktu lagi untuk memikirkan itu dulu, Alana segera berlari dan tiba-tiba Alvaro menarik tangan Alana, jadilah mereka berlari bersama.
Saat sudah sampai didepan kelas pak Tono selaku guru ekonomi langsung mengusir mereka berdua karena telat sepuluh menit.
"Pak kita kan telat Cuma 10menit lagian Jakarta tuh macet banget pak", kata gue membela karena kenyataanya tadi gue memang terkena macet.
"Iya pak, saya juga kesiangan, ditambah macet lagi pak", kata Alana ikut protes
"Nggak saya ngga mau dengar apapun alasan kalian. Kalian berdua bisa nanti setelah pulang sekolah ujian dikantor. Sekarang kalian bersihkan toilet lantai 2 dan 3 karena telat dipelajaran saya", kali ini mungkin pak Tono sedang tidak berbaik hati.
Oiya dia kan emang nggak pernah baik.
***
Karena pak Tono memberi kami hukuman jadi sekarang aku dan Alvaro berada ditoilet, aku ditoilet perempuan dan dia dia toilet lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idiot Stalker
Teen FictionBodoh, itu selalu menjadi julukan Alana. Karena dengan bodohnya dia masih bertahan untuk mengejar cintanya Alvaro yang dulu pernah diberikan kepadanya namun Alvaro malah memilih mantan pacarnya yang kembali, hari-harinya Alana menjadi sangat sedih k...