19:: Bantuan Tak Tertuga

1K 59 1
                                    

Vote dulu yuk sebelum dibaca:))

Maaf typo bertebaran hehe
--------------------------------

7 jam kemudian...

Alana terbangun dari tidurnya, dia kaget saat melihat sekelilingnya. Gelap.

Yang dia ingat bahwa tadi setelah melihat Farel sudah pergi dari uks dia kembali tertidur .

Sekarang yang dia rasakan adalah gelap. Sendirian. Denga rasa takut Alana kembali menengkupkan wajahnya, menutup wajahnya dengan telapak tanganya. Dia menangis. Karena dia takut gelap.

Tangisannya semakin menjadi-jadi, di lihatnya jam yang melingkar di tangannya sudah menunjukkan pukul  tujuh, sekolah semakin sepi. Alana semakin takut.

Cklek

Bunyi pintu tiba-tiba terbuka, Alana mendongak ragu-ragu dan saat lampu itu di nyalakan oleh orang tersebut Alana langsung melihat ke arah orang tersebut.

Orang itu adalah Alvaro.

"Ayo pulang," ucap Alvaro kepada Alana. Ditangannya sudah ada tas Alana.

Alana kaget, bahwa yang di depannya adalah Alvaro "Lo beneran Alvaro?"

"Iya ini gue, ayo gue antar lo pulang. Udah malem," ucapnya dingin

"Iya," balas Alana singkat, dan langsung merapikan rambutnya yang berantakan sehabis nangis. Rambutnya berantakan. Dan matanya merah. Sangat berantakan.

Mereka berdua keluar dari uks, Alvaro masih membawakan tas Alana sampai parkiran. Terlihat hanya ada satu mobil terparkir disana, hanya mobil Alvaro. Karena tidak mungkin siswa siswi yang lain masih ada disini jam segini.

Di dalam mobil pun mereka berdua hanya diam. Mau Alvaro maupun Alana tidak ada yang membuka pembicaraan.

Tatapan mereka berdua sama-sama ke depan kearah jalanan. Hingga dari jauh rumah Alana sudah terlihat.

Sesampainya di depan rumah Alana, Alana mengucapkan terimakasih sebelum turun. "Thanks"

"Iya," balas Alvaro. Tidak ada senyuman di wajahnya dan kembali menjalankan mobilnya.

"Lo masih mau nolongin gue Al?," tanya Alana pada dirinya sendiri saat melihat mobil Alvaro sudah menjauh.
Alana segera ke kamarnya, dia langsung menuju kamarnya karena matanya panas melihat Mamanya dengan on Adam sedang bermesraan di ruang tengah.

Dikuncinya kamarnya rapat-rapat. Setelah mandi Alana segera mencari ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Alvaro.

To : Alvaro

Makasih, udah nolongin gue tadi Al:)

Lima menit pun menunggu, ponsel Alana bergetar.

Alvaro : Gak usah geer.

Melihat balasan Alvaro pun Alana tertawa geli. Dan dia kembali mengetik sesuatu.

Alana : Ngaku aja kali kalo lo emang khawatir sama gue.

Alvaro : Terserah lo deh.

Alana : Okay, good night Al.

Setelah itu tidak ada lagi balasan dari Alvaro.

Alana pun melemparkan tubuhnya di atas kasur, tidak berhenti-hentinya dia tersenyum.

"Lah nggak usah geer sih Al, si Alvaro kan juga udah ada Viola," ucapnya sendiri sambil menatap langit-langit kamarnya.

Tiba-tiba suara ketukan dari luar kamarnya terdengar.

"Alana, om Adam bawain kamu martabak keju kesukaan kamu nih," ucap Mamanya dari balik pintu

Idiot StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang