08:: Semakin Dekat

1.3K 100 9
                                    

"Sialan, pokonya gue gaboleh kalah sama Alvaro. Liat aja Alana lo bakal jadi milik gue seutuhnya"ucap Farrel setelah mendengar percakapan mereka berdua diuks. Setelah itu Farrel pergi dari uks karena dia muak melihat pemandangan tersebut.

                                ***
Didalam Alana sedang tertidur karena obat yang barusan ia minum bereaksi sangat cepat. Sedangkan Alvaro sedang memperhatikan wajah cantik Alana. "Seperti yang pernah gue bilang, tidurpun lo cantik Na"katanya sambil mengelus lembut rambut Alana. Dalam hati ia ingin sekali memiliki Alana sepenuhnya tetapi sampai saat ini Alana masih belum sadar. Tanpa sadar tangan Alvaro sudah mengenggam erat tangan milik Alana. Dan ia mulai mengelus rambut Alana dengan lembut sambil berkata "Kapan lo sadar kalo gue sayang sama lo Na?"katanya sangat pelan.
Saat itu juga Alvaro langsung ikut tertidur dan masih menggenggam tangan Alana.

2 jam kemudian...

Alana terbangun dan kaget karena melihat Alvaro tidur didekatnya dan lebih kaget karena mereka berdua bergadengan tangan, kapan gue megang tangan si Al dah?tanya Alana dalam hati. Alana beralih memainkan jambul Alvaro tanpa melepaskan genggaman tangannya, saat itu juga Alvaro terbangun dari tidurnya.

"Hai, udah bangun dari tadi?"sapanya dengan suara serak khas bangun tidur

"Engga kok gue baru aja bangun"

Mereka berdua saling melihat tangan mereka berdua dan cepat-cepat langsung melepaskan genggaman mereka setelah itu mereka saling bertatapan.

"Hm itu td gue mimpi lagi megang tangan orang cantik gitu, kok kenapa jd genggam tangan lo ya?"kata Alvaro berpura-pura

"Ah bilang aja mau modus masnya"jawab Alana sambil menjitak kepala Alvaro

"Yah ketauan deh gue modusnya hahaha"kata Alvaro sambil tertawa

"Dasar modus"ucap Alana sambil memanyunkan bibirnya

Alvaro pun langsung mencubit hidung Alana karena ia membuatnya gemas "gemesin banget sih lo"

"Aduhh aduhh sakit ih Alvaro"

"Iyaiyaa maaf ya, abisannya lo gemesin banget sih"

"Ah bisa aja masnya"

"Keluar yuk Na, bel pulang udah 30menit yang lalu loh"kata Alvaro sambil melihat jam ditangannya

"Gila gue tidur lama juga ya berarti"

"Ah lo mah emang kebo"

"Mana ada kebo cantik kaya gue"

"Iya lo emang cantik ko Na, udah ah yuk"kata Alvaro sambil membantu Alana turun dari tempat tidurnya

Mereka pun berjalan berdampingan berdua menuju parkiran sekolah

"Lo pulang sama gue, dan gue gak nerima penolakan"kata Alvaro dengan penekanan disetiap ucapannya

"Eh gak usah, gue naik taxi aja Al. Nanti ngerepotin lo lagi"jawab Alana

"Kan gue udah bilang gue gak nerima penolakan apapun Alana Fredella Ulani"

"Iyadeh gue bareng lo"

"Yaudah ayuk naik"

Alana pun segera menaiki motor Alvaro, dan Alvaro pun langsung menancapkan gas yang lumayan kencang "Pegangan Na"katanya

Alana pun langsung berpegangan dipinggang Alvaro, dan 30menit kemudian mereka berdua sudah sampai didepan rumah Alana.

"Makasih Al, mampir dulu gak?"kata Alana

"No problem Na, hm boleh deh yuk"jawab Alvaro karena jujur saja ia masih ingin berlama-lama dengan Alana

Setelah Alvaro memarkirkan motornya didepan halaman rumah Alana, mereka berdua segera memasuki rumah Alana. Dan ternyata rumah Alana sepi tidak ada siapa pun dirumah.

"Gak ada siapa-siapa ya Na?"tanya Alvaro

"Iya nyokap keluar kota, bibi udah pulang"

"Yaudah mungkin next time kali ya gue mampirnya, nanti dikira ngapain lagi kita"

"Gapapa lo disini aja, pintunya gue buka kok biar gak dikira ngelakuin yang engga22"jawab Alana sambil tersenyum ke Alvaro

"Hm oke"kata Alvaro dan langsung duduk disofa

"Gue kedapur dulu ya buatin minum"

"Iyaaa Na"

Alana pun datang membawa minuman dan snack kecil. Ia pun langsung duduk disebelah Alvaro.

"Al makasih ya"kata Alana memulai pembicaraan

"For what?"

"For everything yang terjadi hari ini"kata Alana tanpa melihat ke arah Alvaro

"Santai kali Na, bokap lo mana Na?gue mau kenalan dong"tanya Alvaro, karena setiap ia kerumahnya papa Alana tidak pernah terlihat

Sedangkan Alana hanya diam

"Eh kalo lo gak mau cerita gapapa kok Na santai aja"kata Alvaro merasa bersalah

Dan Alana pun akhirnya menjawab "Mama sama Papa udah pisah Al dari lama"

"Yah sorry Na gue gak tau"kata Alvaro semakin merasa bersalah setelah mendengar jawaban dari Alana

"Papa gue tega ninggalin Mama demi cewe murahan yang godain Papa gue, dulu hidup gue bahagia banget tapi semenjak Mama dan Papa sering banget ribut dan akhirnya Papa pergi gue jadi anak sebatang kara yang sangat kurang kasih sayang. Dan hidup gue yang sekarang berubah 180° dari yang dulu gue capek dengan semua ini. Mama sibuk banget sama dunianya sendiri, dia jarang banget merhatiin gue, dirumah pun aja jarang. Dan Papa udah lama gue gak ketemu lagi sama dia, mungkin bagi orang tua gue, gue itu gak penting kali ya"ucap Alana, ia tidak sadar bahwa ia sudah mengeluarkan air matanya dan mulai menangis didepan Alvaro

"Sstttt lo gak boleh ngomong gitu Na"kata Alvaro sambil mendekap Alana dari samping dan menidurkan kepala Alana dipundaknya

"Mereka gak sayang sama gue Al hikss.... Hikss"kata Alana sesegukan

"Semua orang tua itu sayang kok Na sama anaknya, udah lo jangan sedih. Maafin gue yang udah nanya gitu ke lo. Kalo lo ada masalah jangan sungkan cerita ke gue ya Na"kata Alvaro sangat lembut

Tangisan Alana pun semakin kencang akibat perkataan Alvaro, dan Alvaro pun juga lebih mengeratkan dekapannya. "Nangis aja Na gue janji pundak gue bakal siap menopang lo kapanpun lo butuhkan"

Alana hanya diam dan masih menangisi semuanya, Alvaro pun juga memperlakukan Alana agar ia nyaman dengan perlakuan Alvaro.

Ruang tamu itu menjadi sangat hening hanya suara tangisan Alana saja yang terdengar hingga suaranya hilang Alana pun keluar dari dekapan Alvaro dan segera menatap Alvaro

"Udah ya jangan nangis lagi, muka lo jelek kalo nangis gitu"kata Alvaro sambil menyubit pelan hidung Alana

"Gue malu sama lo Al"kata Alana yang langsung menutupi mukanya dengan tangannya sendiri

"Mendingan lo istirahat ya Na, muka lo pucet lagi gitu. Tidur gih nanti lo malah tambah sakit. Jangan mikirin yang engga22 positive thingking"kata Alvaro lembut sekali

"Iya hehe makasih ya Al, lo emang temen gue yang paling baik"ujar Alana

Temen doang Na?Sakit, batin Alvaro.

"Ih kok lo malah ngelamun"kata Alana

Alvaro pun kaget dan langsung sadar "oiya, yaudah gue pulang. Lo jangan lupa istirahat biar besok bisa sekolah. Besok gue jemput ya. Lo tunggu aja"kata Alvaro sambil mengacak rambut Alana

Alana pun menganggukan kepalanya sambil tersenyum ramah ke Alvaro

"Gue balik ya"

"Hati-hati ya Al, thanks for everything today"kata Alana sambil melambaikan tangan ke arah Alvaro.

Dan Alvaro pun pergi, meninggalkan Alana sendiri dirumahnya.



Lama update ya? Uuu maaf soalnya tugas aku banyak banget😂
Semoga kalian suka ya sama part ini hehe

Don't forget to Vote+comment😍😍😍

Idiot StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang