Alana menangis sejadi-jadinya di balik bilik toilet perempuan. Perkataan Alvaro barusan membuatnya sedih. Dia tidak menyangka bahwa Alvaro tega mengatakan seperti itu.
"Sumpah lo jahat banget Al sama gue," ucap Alana sambil terisak.
"Tega banget lo sama gue Al huaaaa..." Alana kembali terisak.
Dari luar terdengar ada orang yang masuk toilet selain dirinya. Segeralah Alana menghapus air matanya, dan ketika keluar ternyata Claretta dan Viola sudah menghadangnya di depan pintu yang baru saja ada Alana di dalamnya.
"Mau ngapain lo berdua," ucap Alana dengan sengaknya.
Viola dan Claretta pun hanya menyeringai dan mendekati Alana, mendorong Alana hingga tembok lalu Viola menamparnya.
"Dasar lo cewek gak tahu malu."
Alana pun yang kaget langsung mengusap pipinya sambil menahan perih di pipinya, "Lo kenapa sih? tiba-tiba dateng dan nampar seenaknya gini."
"Lo gak usah pura-pura lugu deh Na," giliran Claretta yang berbicara.
"Lo juga Ta, gak nyangka ya lo tega ngelakuin ini ke gue," Alana menatap Claretta dengan mata berkaca-kaca karena perih dipipinya akibat tamparan dari Viola.
Claretta hanya tersenyum miring
"Jangan deketin Alvaro lagi, atau video lo gue sebar ke seluruh sekolah. Biar seluruh sekolah tahu lo cewek gak tahu malu yang suka ngemis cinta," ucap Viola sambil menunjukkan rekaman video di ujung lorong tadi.
"Lo siapa ngelarang gue buat deketin Alvaro," ucap Alana sambil melawan tetapi tenaga Claretta lumayan kuat juga untuk menahan Alana agar tidak kabur.
"Atau lo mau gue sebar? dan mungkin lo bisa langsung jadi trending topic di sekolah ini. Lo mau?" ancam Viola.
"Gue gak peduli. Minggir gue mau pulang," lawan Alana
Namun Viola kembali mendorong Alana hingga jatuh ke lantai dan kepalanya terbentur lantai cukup kencang. Viola dan Claretta pun kaget. Dan tidak tahu harus berbuat apa atas yang sudah mereka lakukan.
Dave POV
Aku berjalan di lingkungan sekolah Alana, karena hari ini baru saja menyelesaikan sedikit masalahnya dengan salah satu anak murid sekolahnya Alana. Aku di panggil oleh kepala sekolah Harapan Bangsa karena tidak sengaja menabrak siswa tersebut. Alhasil aku di minta untuk mempertanggungjawabkan atas apa yang telah di buatnya.
Ketika berjalan menuju pintu gerbang Harapan Bangsa, aku melewati toilet perempuan, tapi aku merasa ada sesuatu yang aneh sedang terjadi.
"Kok kayanya berantem deh mereka di dalam," ucapku ketika mendengar suara dari dalam toilet perempuan tersebut.
"Bodo deh, bukan urusan gue"
Saat ingin melanjutkan jalan, suara tak asing itu terdengar seperti sedang merintih.
Aku pun akhirnya tanpa memikir lagi langsung menerobos toilet perempuan.
Pasti ada sesuatu yang ngga beres, batinku cemas.
Brakkkk!!!! (Bunyi suara pintu terbanting keras)
Aku tak menyangka bahwa apa yang aku lihat didepan mataku. Perempuan yang baru saja aku kenal terkujur kaku dan kepalanya bedarah.
Aku pun langsung mengangkat Alana, menggendongnya keluar dari toilet.
Tak lupa memperingati dua perempuan yang tidak aku kenal itu. Dan mereka lah pelakunya yang menyebabkan Alana seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idiot Stalker
Teen FictionBodoh, itu selalu menjadi julukan Alana. Karena dengan bodohnya dia masih bertahan untuk mengejar cintanya Alvaro yang dulu pernah diberikan kepadanya namun Alvaro malah memilih mantan pacarnya yang kembali, hari-harinya Alana menjadi sangat sedih k...