ᶜᴼᴷᴸᴬᵀ ᴴᴬᴺᴳᴬᵀ

16 0 0
                                    


Jonas Pove

Hari ini mama pergi kerumah nenek yg berada jauh dari tempat tinggalku, tepatnya di daerah Kintamani. Nenek dan kakek tinggal berdua disana sambil mengurus kebun jeruk yg lumayan luas.
Nenek dan kakek lebih suka berkebun ketimbang harus duduk dirumah menikmati hasil dengan tidak terjun langsung ke kebun
Setiap satu minggu sekali mama menyempatkan untuk menengok nenek dan kakek dengan mengajak Pak Cipto sebagai sopir pribadi mama setiap kali mama hendak pergi.

®®®

Aku berjalan ke dapur, kulihat Bik Imah sedang sibuk memasak makanan. Aku mendekatinya

"Rahajeng semeng Bi Imah.." sapaku mengucapkan selamat pagi dalam bahasa bali kepada Bi Imah

"Eh mas Jonas, rahajeng semeng juga mas.." jawab bi Imah dengan melemparkan senyuman padaku

"Bi, bisa tolong buatkan coklat hangat gak pake gula yaa.." suruhku kepada bi Imah

"Tentu mas Jonas, sebentar ya.."
Bi Imah meninggalkan tugasnya dan membuatkan aku secangkir coklat hangat
"Masih tetap sama ya minuman kesukaan mas Jonas dari dulu.. Coklat hangat gak pake gula" tambah bi Imah sambil mengaduk-aduk coklat hangat yg sudah tertuang didalam cangkir

"Iyaa bi, Bi Imah masih ingat yaa minuman kesukaan aku.." jawabku senyum-senyum kecil
Bi Imah menyodorkan secangkir coklat hangat kemeja di depan aku duduk. Kuseruput sebentar, rasanya benar-benar pas dilidah dan terasa hangat ditenggorokkan. Membuat suasana hatiku menjadi ikut hangat

"Eh iya, bibi tau Rheea? "tanyaku memberanikan diri mencari tahu

"Mbak Rheea yg kost dikamar nomor lima belas itu kah mas Jo?" tanya bi Imah balik

"Iyaa bi, kamarnya berhadapan dengan jendela dan balkon kamarku" tambahku lagi

"Ohh, bibi kenal semua penghuni kost disini mas. Apalagi mbak Rheea, dia anaknya baik, pinter, terus pekerja keras mas Jo.." terang bi Imah
Bibi sering dibeliin makanan sama mbak Rheea, pernah juga bibi dibeliin daster mas.." tambah bi Imah dengan senyuman lebar
"Pokoknya dia baik mas anaknya. Tapi kenapa mas Jonas tiba-tiba nanyain dia? Mas Jonas suka yaa? " tanya bi Imah yg membuatku tersipu malu

Aku tersenyum memaksa "Enggak bi, aku cuma nanya aja. Soalnya kemarin malem dia kerumah buat bayar kost. Kebetulan aku yg bukain pintu buat dia." terangku berusaha menutupi perasaanku
Aku meneguk coklat hangat yg tinggal sedikit "Aku kekamar dulu yaa Bi, makasih coklat hangatnya.. " pamitku pada bi Imah yg melongo, dan aku langsung pergi menaiki anak tangga menuju kamar

"Iya mas.." jawab bi Imah dan melanjutkan aktifitas memasaknya

®®®

Rheea Pove

Siang ini..

Siang ini kantin terlihat sepi, aku dan Elly duduk berdua menikmati makan siang dengan menu soto ayam kampung dan es jeruk manis, semanis wajahku.. Hehe
Saat siang begini paling enak minum yg seger-seger dan makan yg pedes.

"Rhe, itu Calvin kayaknya nyariin kamu tuh.." kata Elly sambil menunjuk kearah Calvin berjalan clingukan mencari keberadaan mereka. Perlu diketahui Calvin adalah cowok inceran Elly namun ternyata cintanya itu bertepuk sebelah tangan, karena Calvin lebih suka dengan Rheea.
Namun semua itu tidak membuat hati Elly jadi membenci Rheea, karena Elly tahu kalo sahabatnya itu sama sekali tidak suka dengan Calvin.
Sulit untuk Rheea mencintai seorang pria baru dalam hidupnya

"Biarin aja dia kesini El.." jawabku santai

Elly mengernyitkan dahinya "Tumben kamu membiarkan dia nimbrung deket kamu? Kamu gak lagi amnesia kan sayaang? "tanya Elly sambil menempelkan telapak tangannya ke dahiku
Aku tidak protes dan membiarkan dia bertingkah kepo seperti itu.
Calvin duduk disampingku dengan menebar senyuman maut yg mungkin sanggup membuat Elly jatuh pingsan.

"Hai Rheea.. "sapa Calvin dengan senyuman mautnya

"Hai Vin.. " jawabku malas

"Boleh aku duduk disini?" tanyanya padaku tanpa sedikitpun memandang Elly
Helloooo.. Kamu udah duduk tapi baru sekarang minta izin ke aku, emang kamu pikir tadi lagi parkir motor, hehh??? Gerutuku dalam hati

"Silahkan. Kamu gak pesen makanan atau apa gitu?" tanyaku menawarkan padanya "Biar aku pesenin ke mbaknya.."

Raut wajah Calvin sumringah bersemangat "Iya boleh.. Boleh.. Aku pesen mie ayam bakso sama es jeruk yaa Rheea.." jawab Calvin bersemangat

Aku bangkit dari tempat dudukku dan segera menuju penjualnya
"Mbak pesen mie ayam bakso sama es jeruk buat cowok yg duduk dibangku itu tuh.." kataku sambil menunjuk Calvin yg sedang asyik bermain handphonenya

"Oh iya mbak, sebentar yaa.. "

"Oh iyaa, sekalian bon punya aku sama Elly dia yg bayarin juga yah.." bisikku pada mbak penjual dikantin itu
Hahaa.. Rasain kamu Calvin, aku kerjai baru tahu rasa lhoo
Aku balik menuju bangku tempat aku makan tadi, aku duduk disamping Elly dan membisikkan sesuatu padanya
"Ayo kita cabut, bonnya aku suruh mbaknya minta ke Calvin.." bisikku pelan pada Elly

Elly tersenyum nakal mendengar bisikkan dariku

"Hmm, Vin udah aku pesenin makannanya. Aku balik dulu yaa, soalnya masih banyak tugas yg belum aku selesaiin" kataku berusaha kabur dari Calvin yg melongo sendirian tak sanggup mengucapkan sepatah katapun padaku. Aku dan Elly berjalan sambil tertawa puass melihat Calvin yg sudah kena dampak kejahilanku.

"Jadi tadi kamu membiarkan Calvin duduk disampingmu karena kamu mau ngerjain dia gitu?" tanya Elly yg masih tidak bisa nahan ketawanya

"Iyalahh, males banget deket-deket sama dia.." jawabku lalu tertawa lagi

®®®

Malam ini..

Aku berjalan menuju teras depan kamarku sambil memegang segelas coklat hangat serta headset terpasang ditelingaku
Sambil bersenandung kecil mengikuti lirik lagu yg kudengar dari Bondan Prakoso yg berjudul Not with me

I can see you
If you were not with me
I can say to my self
If you were ok
I can feel you
If you were not with me
I can reach you my self
You show me the way

You make me so alive
You give the best for me
Love and fantasy
Yeeah, you never feel so lonely
Couse you always stay with me.. ALways stay with me..

Aku duduk dikursi sembari menyeruput coklat hangat ditanganku. Sesekali kepalaku goyang kekanan dan kekiri menikmati alunan musik diheadset yg dari tadi terpasang ditelingaku.

Gerakkanku terhenti seketika, kala melihat seseorang dari arah seberang yg kemungkinan besar dari tadi dia mengamati tingakah lakuku
Dia adalah Jonas, yg sedang duduk di balkon depan kamarnya, ada laptop diatas meja persis didepan dia duduk juga memegang sebuah cangkir yg entah berisi kopi atau teh.
Dia mengamatiku sambil melemparkan senyuman mautnya yg pasti bakal membuat semua kaum haea akan meleleh dibuatnya

"Haii Rheea.. " Sapa Jonas sedikit berteriak

Aku mematikan musik di handphoneku, dan membalas sapaan dari Jonas "Haii juga Jo.." balasku malu

"Lagi asyik dengerin lagu siapa sih kok seru banget gerakkan kepalanya?" tanya Jonas memulai obrolan

Aku tertawa renyah sambil garuk-garuk kepala "Eh.. Enggak kok, kamu lagi apa disana?" tanyaku mengalihkan pembicaraan

"Ini aku lagi ngerjain skripsi aku, tapi gak fokus gara-gara liat kamu menari-nari kecil tadi.." jawab Jonas masih dengan senyumnya

Astagaa..
Jadi daritadi Jonas itu merhatiin aku terus, sampai-sampai dia ga konsen dengan tugasnya.. Huuhh, malunya aku..
"Maaf Jo, aku gak tau itu.. " jawabku asal

"Gausah minta maaf. Aku boleh minta nomor whatsapp kamu Rhee??" tanya Jonas lagi

Apaa??
Jonas tiba-tiba minta nomor whatsapp aku, Oh my GOD.. Aku jadi gerogi
"Boleh kok.." aku kemudian memberi dia nomor whatsapp aku. Pada akhirnya aku lebih memilih untuk berpamitan masuk kekamar dengan alesan capek pengen istirahat, alesan klasik memang
Tapi lebih baik begitu daripada aku kelamaan terbawa malu didepan Jonas si Pria ganteng tinggi tegap dengan bentuk bidang dibadannya.

ᴮᴬᴸᴵ ᴸᴼᵛᴱ ˢᵀᴼᴿᵞ #COMPLETED!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang