ᴬᶠᵀᴱᴿ..

11 1 0
                                    


Tidak terasa sudah sebulan bapak ninggalin kita semua. Dan selama sebulan itu juga aku vacum dari pekerjaan. Aku mengundurkan diri dari pekerjaanku menghubungi pihak HRD melalui sambungan telepon. Aku juga menghubungi Elly, memberitahu masalah meninggalnya bapak. Dan dia tidak bisa datang karen pekerjaan yg tidak bisa ditinggalkan. Aku memaklumi semua itu..
Aku hanya minta pertolongan dia, agar barang-barang dikamar kostku segera dipaketin kerumah, terutama motor matic yg biasa aku pakai kerja. Setelah itu aku mengganti nomor lamaku dengan nomor baru. Dan aku sengaja tidak memberitahu pada Elly dan Jonas tentang ini. Bayangan tentang bapak masih belum bisa aku hilangkan. Rasanya masih ada penyesalan yg mendalam dihati ini. Menyesal karena selama setahun aku belum pulang kerumah sama sekali. Aku masih menikmati pekerjaanku disini, dan aku tidak sempat bercengkrama dengan keluargaku. Aku sangat merindukan sosok almarhum bapak. Dia pria yg hebat dan luar biasa.

Setiap hari aku bantu-bantu ibuk diwarung. Dari situlah kami mendapatkan penghasilan untuk makan sehari-hari. Dan syukur Alhamdulillah, setiap hari warung makan ibuk tidak pernah sepi dari pembeli.
Namun aku merasa aku tidak boleh seperti ini terus. Aku harus bangkit dan mencari kerja. Aku ingin membahagiakan ibuku dan juga Adit.

"Rheea.. Kamu kenapa?" tanya ibuk yg mengagetkan aku

"Enggak buk, gak papa kok.." jawabku terbata-bata ".. Buk, aku pengen nyari kerja" kataku berharap ibuk akan memberi izin padaku

Ibuk menghembuskan nafas panjang "Buat apa sih Rhe? Kamu bantuin ibuk aja diwarung, lagipula duit dari jualan udah cukup buat makan kita bertiga kan.." terang ibuk yg aku duga pasti tidak diberi izin

"Buk, aku pengen kerja. Aku pengen bayarin sekolah Adit juga. Kalo aku kayak gini terus, aku tidak akan maju buk.." jawabku berusaha membuat ibuk merubah pikirannya

"Ya sudah, terserah kamu saja Rhe.. Yg penting jangan jauh-jauh ya kerjanya.."

Aku tersenyum lega, akhirnya ibuk memberikan izin untukku "Terima kasih ya buk.." aku memeluk erat ibukku.

®®®

Pagi hari

Hari ini aku menyibukkan diri untuk melakukan interview disebuah kantor advertising dikota ini. Kebetulan semaleman aku browsing di lowongan kerja, dan mendapatkan beberapa lowongan yg cocok untukku.
Aku sudah berdandan rapi, memakai kemeja dan juga celana soft jeans.
Aku akan berangkat sendiri naik motor. Berdoa agar aku bisa diterima kerja dikantor yg aku inginkan.

"Buk, aku berangkat dulu ya.. Doakan agar bisa diterima kerja" aku berpamitan pada ibuk, mencium tangannya

"Iyaa, ibuk doakan supaya kamu diterima kerja ya nak.."

Setelah berpamitan aku segera meluncur menuju kantor yg akan menjadi target interviewku sekarang.

®®®

Yeahh.. Akhirnya aku menemukan kantor yg aku cari. Lumayan gede sih kantornya. Tapi masa iyaa lagi butuh staf admin dengan pendidikan minimal SMA?? Kalau entar yg daftar ada yg pakai ijazah universitas, aku bakal dideportasi dong.. Huuhh
Gak papa deh, coba aja.. Kali aja hari ini adalah hari keberuntunganku..

Aku turun dari motor dan berjalan memasuki kantor advertising ini. Aku langsung menuju ke Receptionist untuk bertanya dimana tempat interviewnya

"Permisi.." sapaku ramah

"Iya, ada yg bisa saya bantu mbak?" tanya Receptionist itu dengan ramahnya

"Saya mau interview mbak.." jawabku

"Oh.. Sebentar ya mbak.." kata Receptionist itu kemudian menghubungi seseorang melalui telepon kantor

"Halo Pak Dikta.. Ada yg mau interview ini pak.." kata Receptionist itu pada seseorang yg mungkin adalah orang yg akan mewawancaraiku sekarang. Kemudian dia menutup teleponnya
"Mari mbak saya antar.."
Receptionist ini kemudian mengantarku menuju ruangan yg diatas pintu depannya bertuliskan Manager Personalia. Dia membukakan pintu dan menyuruhku masuk

"Terima kasih mbak.."

"Iya sama-sama.." Receptionist itu kemudian pergi meninggalkanku. Dan aku masuk perlahan keruangan ini

"Permisi.." sapaku lirih kepada seorang pria yg sedang duduk dimeja kerjanya dengan menatap serius layar laptop dimeja. "Tampan juga managernya.. Hehe.." gumamku dalam hati

Orang itu kemudian mengalihkan pandangan dari layar laptop kemudian kearahku ".. Iya silahkan duduk.." jawab pria itu sopan. Dia menatapku tajam, memperhatikan raut wajahku seperti ada yg aneh yg membuat dia terdiam dalam tatapan tajam. Akupun sedikit salting, takut kalau-kalau dandananku kurang beraturan dihadapannya. Akupun duduk dikursi didepan meja kerjanya dengan kondisi gugup tegang. Entah kenapa kemudian pria ini tersadar dari tatapannya padaku. "Mana surat lamaran kamu?" tanya pria ini. Raut wajahnya terlihat salting

Aku menyerahkan berkas lamaran kerjaku padanya "Ini pak.." aku melihat diatas meja ini ada name tag yg berdiri atas nama Dikta Mahardika Manager Personalia

"Kamu sudah pernah kerja dikantor sebelumnya?" tanya Pak Dikta

"Sudah Pak, saya kerja dikantor Advertising di Denpasar Pak. Disana saya diposisi staf administrasi.." terangku

"Lalu kenapa kamu resign?"

"Hmm.. Saya harus pulang ke desa Pak. Bapak saya meninggal satu bulan yg lalu.. Dan pihak keluarga melarang saya balik kesana lagi. Saya harus jagain ibu dan adik saya.." terangku panjang lebar, sedikit membuat baper sih

Pak Dikta manggut-manggut sambil memegangi dagunya "Ok.. Besok kamu sudah mulai kerja.." kata Pak Dikta kemudian membuatku bahagia

"Hahh.. Yg benar Pak? Berarti saya diterima?" tanyaku gembira. Aku tidak percaya interviewnya secepat ini. Dia tidak memberi test untukku atau memberi pertanyaan yg lebih rinci gitu? Apa dia kesemsem sama wajah cantikku? Pikiran bodoh..!! Dikantor ini sudah pasti banyak yg lebih cantik.. Aku mah gak ada apa-apanyalah..
Ataukah dia terharu dengan penjelasanku tadi,sampai-sampai dengan mudahnya dia menerimaku tanpa pertimbangan apapun.
Ahhh sudahlah.. Yg penting besok aku sudah mulai kerja lagi. AKu harus semangat!!

Pak Dikta menganggukkan kepala tanpa tersenyum sedikitpun. Wajahnya terlihat cool dan jutek abis. "Iya, besok kamu sudah mulai kerja.. Jam delapan harus sudah berada di meja kerjamu. Dan besok kamu cari partner kerjamu namanya Diera, dia yg akan membantu kamu dalam memulai kerja. Karena kamu sudah berpengalaman dalam dunia advertising, jadi kamu tidak canggung lagi pastinya dengan pekerjaan sekarang.."

"InsyaAllah Pak, saya akan berusaha semaksimal mungkin Pak.."

"Ok, kamu boleh pulang sekarang.."

"Terima kasih Pak.. Saya permisi.." Kataku kemudian bersalaman dengan Pak Dikta.
Alhamdulillah akhirnya aku diterima kerja juga, ditempat dan divisi yg sudah menjadi skill ku.

®®®

Aku turun dari motorku dan berlari kearah ibuk yg sedang serius memasak didapur warung makan.

"Ibuuuuukkkk...!!!" Aku berlari sambil berteriak memanggil ibuk. Sontak ibuk terkejut melihat tingkah gilaku ini. Aku segera meraih tubuh ibuku dan memeluknya

"Ada apa toh kamu ini Rhe?" tanya ibuk masih frustasi dengan tingkahku

"Aku diterima kerja buk. Dan besok sudah mulai kerja.." jawabku ceria

"Alhamdulillah.. Kerja apa memangnya?"

"Kerja dikantor Iklan buk, dan aku ditaruh dibagian staff administrasi.."

"Alhamdulillah.. Kok bisa Rhe? Bukannya gitu itu harus kuliah dulu toh?" tanya ibuk dengan logat medoknya

Aku duduk dikursi sambil menopangkan dagu diatas tanganku "Iya sih buk sebenere.. Soalnya kantornya itu lumayan besar lho.. Lebih besar yg disini ketimbang di Bali kemaren.." aku memang heran daritadi. Kok bisa aku diterima tanpa pertimbangan apapun. Apa mungkin karena aku punya pengalaman dipekerjaan yg sama?

"Lha kok aneh gitu toh? Bosmu seneng kamu paling Rhe..? Celetuk ibuk tertawa

Aku mengerutkan dahi "Yg bener saja ibuk ini, masa baru ketemu enggak ada sejam udah suka?" elakku. Gak mungkin banget Pak Dikta suka sama cewek seperti aku, orang bawaannya dingin gitu orangnya. Mukanya jutek banget pula.

"Bisa aja toh yo.." Lanjut ibuk sembari meneruskan kegiatan goreng menggorengnya

®®®

ᴮᴬᴸᴵ ᴸᴼᵛᴱ ˢᵀᴼᴿᵞ #COMPLETED!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang