Dinner with Manager

15 1 0
                                    


Tidak berasa setelah Enam bulan bekerja, aku selalu mendapatkan kepuasan dengan hasil kerjaku. Begitu juga dengan Pak Dikta yg selalu memberikanku apresiasi berupa voucher belanja dan makan direstoran cepat saji sebesar lima ratus ribu tiap kali majalah terbit dan mendapatkan banyak apresiasi besar kepada klien, masyarakat dan juga Big Boss yg satu-satunya pimpinan sekaligus pemilik perusahaan yg aku tempati saat ini. Pak Dikta memindahkan posisi kerjaku dibagian staff creatif bersama Diera.
Akupun semakin semangat dan giat untuk bekerja. Diera adalah orang yg selalu menyemangatiku, dan aku selalu membagi hasil apresiasi dari Pak Dikta padanya. Karena dia partner yg paling baik yg bisa diajak kerja sama denganku.

"Aku seneng deh Rhe punya partner hebat kayak kamu.." kata Diera saat kami sedang mengerjakan tugas

"Jangan lebay deh Die.." sahutku

"Hmm.. Selalu deh kayak gitu kamu ini.."

Aku terdiam dan menghentikan kegiatan mengetikku. Aku teringat akan sosok Jonas.. Ya.. Jonas, pria tampanku..
Apa kabar dia sekarang? Aku sudah egois dengan tidak memberi kabar padanya. Aku juga menonaktifkan akun emailku dihandphone, sehinhga aku tidak tahu apakah Jonas mengirim email padaku atau tidak. Aku tiba-tiba rindu padanya.. Apakah dia sudah wisuda? Dan pulang ke Bali.. Aku membuka email di komputerku, dan memasukkan akunku disana
Aku melihat ada banyak inbox yg masuk kedalam emailku. Dan itu semua adalah pesan dari Jonas

"Sayang, kenapa kamu tidak membalas email dariku? Aku sudah berkali-kali menghubungimu, tapi nomor kamu susah untuk dihubungi. Kamu kenapa?" Aku membaca email terakhir dari Jonas. Aku merasa sangat bersalah padanya. Apakah aku harus membalas email darinya? Tapi aku rasa aku tidak perlu melakukannya. Aku harap dia sudah mendapatkan kekasih yg sederajat dengannya.

"Rheea.. Rhe.. Rheea..!!" paggil Diera daritadi

"Eh.. Iya Die.." jawabku

"Tumben kamu gak fokus Rhe?" Diera melihat kearah komputerku "Itu email dari siapa kok panggil sayang?" tanya Diera lagi

Aku gelagapan dan langsung menutup emailku dan mengembalikan kelayar tugasku "Bu.. Bukan siapa-siapa" jawabku terbata-bata

"Jangan bohong deh Rhe.. Siapa sih dia?" Diera semakin penasaran dengan si pengirim email tadi

"Dia pacar aku Die.." akhirnya aku jujur padanya

"Pacar?? Aku kok gak pernah tahu kamu punya pacar?" Diera bingung karena selama ini aku memang tidak pernah menceritakan soal Jonas padanya

"Aku memang tidak pernah menceritakannya padamu Die.. Karena kita dia jauh"

"Dimana?"

"Australia" jawabku singkat

"Hahh?? Dia jadi TKI disana?" pertanyaan Diera sungguh membuatku ingin tertawa ngakak

"Kok TKI sih Die?" protesku padanya

"Terus apa dong?"

"Dia kuliah disana. Dan sudah enam bulan aku belum bertemu dia.."

"Wow.. Amazing kamu Rhe" Diera terkejut mendengar kalau aku punya kekasih yg kuliah di Australia

"Kenapa gitu?"

"Ya kamu beruntung punya pacar yg kuliah disana Rhe.. Pasti dia pinter.."

Aku tidak lantas membalas obrolan Diera. Aku hanya membalasnya dengan senyuman ringan. Entahlah, aku tidak bisa menjawab perkataan Diera. Yg aku tahu adalah Jonas terlahir dari keluarga berada, sedangkan aku terlahir dari keluarga biasa. Aku kemudian melanjutkan pekerjaanku yg sebentar lagi akan selesai

                            ®®®

Malam ini perasaanku sangat kacau, hatiku gelisah, pikiranku kemana-mana. Setelah membaca email dari Jonas tadi siang, aku merasa dihantui perasaan bersalah padanya. Aku sudah egois dengan melupakan Jonas begitu saja. Apakah dia akan selalu memikirkanku karena aku tidak memberinya kabar sedikitpun dan membuat dia akan hilang konsentrasi belajarnya. Jonas, aku sangat bersalah padamu.. Aku merindukanmu..
Aku meraih handphoneku, mencari gallery didalam handphone. Aku melihat-lihat fotoku saat bersama dengan Jonas. Saat tersenyum bersama, tertawa bersama. Aku merindukan saat-saat seperti itu lagi.

ᴮᴬᴸᴵ ᴸᴼᵛᴱ ˢᵀᴼᴿᵞ #COMPLETED!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang