Penugasan with Monster

11 1 0
                                    

Rheea Pove

Semoga saja si Manajer muka Monster itu hatinya baik, sehingga aku bisa hidup tenang selama dikantor. Dan pastinya pekerjaanku jadi terselesaikan dengan mudah dan santai.
Tapi hari ini semua staff kantor pada sibuk mondar mandir kesana kemari, nggak biasanya seperti ini. Biasanya juga duduk diam didepan kimputer.

"Tumben banget yaa ini ruangan jadi rame kayak Pasar..?" Aku garuk-garuk kepala tidak mengerti

"Iyalah, orang ada Pak Hendri diruangannya sekarang.. " Sahut Diera masih dengan kegiatan mengetiknya

"Memangnya apa masalahnya?"

"Ya ampun Rhe.." Diera menepuk jidatnya kesal "Kamu udah lumayan lama kerja disini, masih saja belum ngerti.. " keluh Diera

"Emang aku gak ngerti kok.. "

"Kan udah jadi tradisi dikantor ini, kalau ada Pak Hendri berkunjung, mereka selalu menyibukkan diri kesono kemari buat minta tanda tangan laporan kerja.. " Terang Diera panjang lebar

"Oh.. Gitu ya.. " aku akhirnya mengerti dengan penjelasan Diera

"Rheea kamu dipanggil Direktur diruangannya.. " Kata Okta salah satu staff dikantor

"Ada apa ya?"

"Waduuhh, nggak tahu.. Mending langsung aja deh kesana!!" Okta meninggalkan Rheea yg bingung menuju meja kerjanya

"Istimewa banget kamu dipanggil Pak Hendri Rhe.. Jangan-jangan dapet voucher lagi" Kata Diera antusias

"Istimewa gundulmu apa?! Udah aku laporan kesana dulu.. " Akupun berjalan menuju ruangan Pak Hendri

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk.." terdengar suara dari dalam menyuruhku masuk. Akupun pelan masuk kedalam, dan aku melihat dikursi depan meja Pak Hendri sudah duduk Dikta.

"Masuk Rheea.. " Kata Pak Hendri

Akupun masuk dan duduk disamping Dikta si Manager muka Monster. Sebenernya dia ganteng, tapi karena sikapnya dingin, jadi aku katain dia Monster.. Haha
Hatiku rasanya dag dig dug tak menentu. Takut kalau-kalau Pak Hendri akan memecatku saat ini juga

"Maaf ada apa Pak?" tanyaku gemetar

"Rheea, saya menyuruh kamu kesini karena ada yg harus saya sampaikan menyangkut kamu dan Dikta.. " kata Pak Hendri. Pak Hendri ini adalah Direktur sekaligus pemilik perusahaan yg sangat ramah, baik dan juga low profile kepada bawahannya. Dia bergaul dengan siapapun yg sudah membuatnya nyaman. Dia direktur yg aku kagumi selama ini.

Tapi aku terkejut dengan perkataan Pak Hendri barusan. Dia bilang menyangkut aku dan Dikta, apa dia tahu kalau aku pernah jalan sama Dikta keluar kota? Dan dia marah dengan kejadian itu, lalu aku bakal dipecat dong.. Ya Tuhan..

"Dikta, kamu akan saya tugaskan di perusahaan anak cabang kita di Semarang bersama Rheea selama satu minggu.. "

Aku shok mendengar ucapan Pak Hendri. Bukan karena tugasnya, tapi karena aku bertugas dengan Dikta selama seminggu. Tapi kenapa harus aku? Dikta kan punya Sisil yg jadi sekretarisnya. Aku kan cuma staff kantor..

"Tapi Pak saya kan punya.. "

"Saya tahu kamu punya sekretaris sendiri, dan harusnya kamu bertugas dengan sekretaris kamu, tapi saya lebih comfort kalau kamu tugas dengan Rheea. Karena Rheea staff yg paling menonjol dan berkompeten, dia mempunyai banyak ide cemerlang dan juga wawasan luas tentang Perusahaan kita.. " terang Pak Hendri

"Baiklah kalau begitu Pak.. " Dikta menyetujui tindakan Pak Hendri

"Bagaimana Rheea? Kamu tidak keberatan kan kalau saya tugaskan di Semarang?"

ᴮᴬᴸᴵ ᴸᴼᵛᴱ ˢᵀᴼᴿᵞ #COMPLETED!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang