BAB6

101 11 0
                                    

Singkat cerita...

2 Bulan Kemudian.

"Mah,Pah aku berangkat ya." Aku berpamitan pada orang tuaku karna hari ini aku akan mengikuti Study tour ke pantai.

Diluar sudah ada Hendy menungguku. Kita akan berangkat ke tempat berkumpul yaitu disekolah.

Dan wow!

Aku tak berkedip.

Hendy terlihat tampan dengan balutan skinny jeans dan kaos hitam panjangnya dan Oh tidak! dia memakai snapback.
Batinku menganga karena melihat sosoknya yang sempurna.

Kami memang janjian untuk memakai sesuatu yang serasi. Seperti sekarang. Aku memakai ripped jeans dan kaos putih bertuliskan 'UNKNOWN' .

Dan sekarang kita menjadi sepasang kekasih yang serasi. Hitam&Putih.

Hendy menunjuk motornya dengan dagu seperti 'cepat naik!'

Aku mengangguk cepat dan bergegas duduk di jok motornya.

Saat diperjalanan tidak ada satupun dari kami yang berbicara.

Sesampainya disekolah..

"Ayo turun." dia melepaskan helm milikku.

Aku memasuki sekolah bergandengan dengannya.

"Hai Ra! mengapa kau lama sekali. lihat! ini jam berapa. Jam 5 pagi Ra!" Marissa meneriaki diriku ketika baru saja aku menginjakkan kaki di aula sekolah.

"Berhenti meneriakkiku! tadi aku sulit memilih baju. jadi sedikit terlambat." Kataku. dan saat itu pula Hendy meninggalkanku bersama Marissa dan ia pergi ke gengnya yang sama sekali tidak menyeramkan. melainkan famous.

"Oke baiklah. ini topimu." Marissa memberi topi kelompokku.

Saat hendak menaiki bus, Marissa meninggalkanku. dan akhirnya aku bersama Angel.

Aku duduk dipaling belakang sampai akhirnya ada petugas berteriak 'perempuan tidak boleh dibelakang'

Apa masalahnya! dasar brengsek!

gerutuku.

Spontan aku pindah kedepan---tidak terlalu depan. Yap kita di tengah tengah.

Dan oh astaga!

Disamping kananku ada orang yang sangat familiar dimataku.

"Hai." sapanya.

"Eh hai Rafa." aku menunduk tak berani melihat matanya.

Aku berada dalam satu bus dengan Rafa!
Demi apapun ini membuatku sesak.

Jadi aku berangsur pindah ketempat Angel. dan sekarang Angel berada diantara aku dan Rafa.

"Kau membawa apa saja. kelihatannya tas mu sangat penuh. Kau membawa bom ya?" Angel terkekeh.

"Ya aku membawa bom. kau mau apa?" jawabku mengancam.

Aku dan Angel tertawa terbahak-bahak.

Selama diperjalanan aku hanya sibuk dengan ponselku, sesekali pindah tempat duduk untuk duduk bersama Marissa.

Kami pun sampai di rest area.

Aku membeli banyak cemilan. Karena sekarang perutku sangat lapar.

Saat aku memutar tumitku, aku menabrak seseorang didepanku.

"Ma-maaf." aku menunduk karena yang ku tabrak adalah orang yang paling menyebalkan.

MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang