BAB18

44 4 0
                                    

Setelah Zahra melupakan Hendy, Zahra berubah menjadi pribadi yang mudah berubah suasana hati nya. Zahra sendiri pun tak mengerti kenapa dirinya seperti itu.

***

"Selamat pagi Honey." Ucap kedua orang tua Zahra saat melihat Zahra keluar dari kamar nya.

"Morning mom dad." Jawab Zahra disertai senyuman tipis nya.

Kedua orang tua Zahra kebingungan soal perubahan pada diri Zahra.
Dulu Zahra periang, tapi kini senyumanpun terlihat palsu bahkan tawa nya pun jarang nyaris tak pernah lagi terdengar.
Karna merasa khawatir, orang tua Zahra mengajak Zahra ke dokter psikologis tapi Zahra selalu menolaknya.

Zahra berjalan menuju dapur untuk mengambil beberapa sarapan pagi ini.

Setelah itu seperti biasa Zahra berangkat ke sekolahnya bersama Rafa.

Ya Rafa ditugaskan oleh kedua orang tua Zahra untuk menjaga Zahra karna kondisi Zahra yang tidak memungkinkan.

"Ayo." Ucap Rafa saat Zahra sampai di depan motor sport nya.

Zahra hanya mengangguk lalu naik ke atas motor Rafa.

Dan seperti biasa Zahra melamun selama perjalanan.

"Kurasa suasana hati nya sedang tidak baik." Ucap batin Rafa.

Karna mungkin hanya Rafa yang mengerti Zahra saat ini.

Sesampainya di sekolah,Zahra langsung berjalan menuju kelas nya tanpa memperdulikan Rafa yang memanggilkan nama nya di belakang sana.

Zahra menyusuri koridor yang lumayan ramai. Tak ada senyuman yang ia lempar pada orang - orang di koridor.
Hingga ada beberapa orang yang menyapanyapun Zahra hanya menjawab seadanya.

Sampai di kelas, Zahra langsung duduk dan termenung. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh nya. Namun masih saja tak ada senyuman yang ia cetak di wajah manis nya.

"Zahra? kau mau ikut aku?" Ucap seorang perempuan dengan rambut coklat nan lurus.

Dia angel teman sebangku Zahra.

Tanpa berfikir panjang, Zahra menggelengkan kepalanya tanda ia menolak ajakan Angel.

Angel yang mengerti kenapa Zahra seperti ini, Angelpun duduk di samping Zahra.

"Aku mengerti, suasana hatimu sedang tidak baik. Tapi kau harus melawan itu semua. Pergi lah bersenang senang Zahra." Jelas Angel.

"Tidak Angel. Aku hanya ingin sendiri. Kau tahu aku kenapa. Dan biarkan aku sendiri." Ucap Zahra.

Angel pun langsung mengerti kemana arti itu tertuju.

"Zahra takut menyakiti orang lain karna perubahan nya." Begitu kira kira yang di pikirkan oleh Angel.

Tanpa membuang - buang waktu, Angel berlalu pergi meninggalkan Zahra sendirian.

Disisi lain Hendy yang kini bersekolah di Singapore tengah merindukan cinta nya yang hilang.

Dengan tatapan kosong Hendy menatap foto Zahra yang sedang tertawa bersama nya.

Hendy sangat merindukan Zahra. Tapi apakah Zahra masih mencintai Hendy?

Entahlah. karna sikapnya yang aneh membuat nya sulit untuk mengetahui apa yang sedang diinginkan Zahra.

PRANG!!!

Bingkai foto itu jatuh ke lantai hingga hancur berkeping - keping.

Dengan geram Hendy melihat ke sampingnya siapa yang tadi menjatuhkan bingkai foto Zahra.

MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang