"Zahra ayo bangun." Ucap Rafa sambil menggoyah kan bahu Zahra.
"Uhh.." Zahra merenggangkan otot otot nya.
"Ayo." Rafa merangkul Zahra menuju penyetopan taksi.
Dengan cepat, Rafa melambaikan tangan nya saat taksi melintas. Tapi taksi tak kunjung berhenti. Sampai beberapa taksi yang Rafa berusaha hentikan tak satupun yang singgah.
Sampai akhirnya mereka pasrah dan tiba - tiba ada mobil berhenti di hadapan mereka.
"Zahra? Rafa?" Ucap orang di dalam mobil itu.
"Ka-kau Hendy?" Ucap Zahra gugup karna kaget melihat Hendy di sini. Mengingat ia tidak memberi kabar pada Hendy soal keberangkatan nya ke Aceh.
Hendy membuka kenop pintu mobil nya dan berjalan keluar menghampiri Zahra dan Rafa.
"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Hendy.
"Ki-kita..-" Ucap Zahra.
"Kita baru pulang dari Aceh karna orang tua Zahra di rawat disana." Celetuk Rafa.
"Kenapa kau tidak memberi tahu ku Zahra?" Ucap Hendy pada Zahra.
"Aku sudah coba menghubungimu Hend, tapi ponselmu mati." Ucap Zahra.
"Oh baiklah. Aku yakin kalian pasti lelah. Biar kita pulang bersama." Ucap Hendy pada mereka berdua.
Tapi satu pertanyaan terlintas di pikiran Zahra.
Mengapa Hendy berada di bandara?
"Hendy?" Ucap Zahra.
"Hmm?" Ucap Hendy seraya menaikan kedua alisnya.
"Kenapa kau ada disini?" Tanya Zahra.
"A-aku mengantar--ya mengantar nenek ku ke sini." Hendy terbata - bata. Entah kenapa ia terlihat gugup saat Zahra bertanya.
"Umm baiklah. Ayo kita pulang." Ucap Hendy seraya berjalan ke arah mobil nya.
Hendy's POV
Aku gugup saat Zahra bertanya seperti itu.
Tapi Zahra maafkan aku. aku telah berbohong padamu.Sebenarnya aku pergi ke Singapore lagi karna Mom dan Dad menyuruhku kembali kesana. Emely ingin aku tetap di singapore. Tapi aku menolaknya.
"Hendy kenapa kau melamun?" Suara lembut Zahra terdengar membuatku menghentikan lamunanku.
"Ti-tidak." Ucapku sambil menggeleng pelan.
"Apa sebaiknya kita makan dulu di restoran dekat sini?" Ucap Rafa.
"Ide bagus!" Ucap Hendy dan Zahra bersamaan.
Setelah menemukan restoran cepat saji, mereka pun masuk ke dalam untuk memesan makanan.
"Kau mau pesan apa Zah?" Ucap Hendy pada Zahra.
"Samakan saja denganmu." Ucap Zahra.
"Um.. sebaiknya aku duduk di bangku lain, dari pada harus mengganggu kalian disini." Ucap Rafa sambil tersenyum kecut.
"Hey Raf, kau ini kenapa? kau disini sama sekali tidak mengganggu. Kau kan ditugaskan untuk menjagaku. Kau lupa huh?" Ucap Zahra dengan nada humor.
"Ba-baiklah." Ucap Rafa.
"Ini makanan nya. kalau kalian butuh sesuatu panggil saja aku." Ucap pelayan yang datang membawa banyak makanan untuk kami.
Zahra terlihat sangat lapar. Buktinya ia melahap makanan nya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments
Teen FictionDisaat misi menyatukan dua hati. Namun ia terjebak dalam kedua hati itu. Saat ia mendapatkan orang yang ia cinta, lagi - lagi ia kehilangan dirinya. Bahkan untuk selamanya. Semua itu membuatnya stress hingga penyakit sialan itu muncul. Tapi beruntun...