Chapter 15

15K 1.7K 99
                                    

"Wow ! Sambutan yang luar biasa" desis Thalia sembari mengangkat sudut bibirnya sebelah.

Jasmine mengiyakan ucapan Thalia dalam hati. Sekarang Jasmine dan yang lainnya berjalan di tengah bangsa Morey yang menatapnya tajam. Bak seorang model atau selebritis yang berjalan di red carpet, bedanya yang menunggu mereka bukanlah paparazzi tapi monster yang bersarang di tubuh seperti manusia. Tatapan mereka tak bisa dijelaskan.  Entah itu tatapan sebuah kebencian bahwa musuh mereka  tanpa bisa melakukan apa apa atau tatapan kebahagiaan melihat electra disini yang bisa menjadi makan siang mereka, suatu saat.

"Matilah kita, kita akan jadi malan siang mereka" gumam Selena pelan.

Jasmine yakin mereka akan dibawa ke sebuah bangunan yang kini sudah terlihat di depannya. Sebuah bangunan mirip castle yang terbuat dari batu, tentunya berwarna gelap. Sama seperti pakaian yang Morey gunakan.

Jasmine melihat ke arah Lykaios yang kini tak berjalan disampingnya lagi, tak menggenggam tangannya lagi. Lykaios berjalan memimpin di depan dengan wanita yang menciumnya tadi, yang sampai saat ini Jasmine belum tau siapa dia.

Dua orang penjaga membukakan pintu, mereka menatap hormat pada wanita itu juga Lykaios. Lalu menatap keji pada Jasmine dan yang lainnya.

Banyak pertanyaan yang ada di kepala Jasmine.

Apa mereka mengenal Lykaios?
Seberapa berpengaruh Lykaios disini hingga mereka menatap hormat padanya? Kenapa Lykaios tak pernah bercerita tentang ini ?

"Siapkan makan siangnya" ucap Wanita itu pada dua pelayan yang baru saja mendekat padanya.

"Jasmine, apa kita adalah makan siangnya ??" Bisik Seleena yang membuat Jasmine merinding.

*********
Detak jam dinding terdengar begitu jelas. Hening. Tak ada yang memulai percakapan. Jasmine dan yang lainnya memilih diam dan tak melakukan sesuatu. Sementara itu mereka sekarang berada di meja makan yang sangat panjang. Mereka sedang berada di suatu ruangan untuk jamuan makan. Banyak sekali morey yang berdiri di belakang mereka dengan tubuh kekarnya, dan Jasmine tau penjaga itu bukanlah Morey yang lemah.

Beeberapa pelayan masuk dan menaruh makanan disana. Lantas pergi saat tugasnya selesai. Jaamine sedari tadi melihat ke aeah Lykaios ang duduk di sebelah kanan wanita itu. Lykaios tak melihatnya sama sekali. Eentah kenapa dirinya seperti membuang muka saat matanya bertemu dengan mata Jasmine.

"Makanlah" ucap wanita itu singkat sembari tersenyum.  Tak ada respon, tak ada yang mengangkat sendoknya.

"Bisa saja kita di racun bukan?" Bisik Selena sangat pelan.

Pemandangan aneh pun Jasmine dapatkan.  Seseorang lantas mengangkat sendoknya dan memasukkan sup kee mulutnya.  Dia Lykaios.

Dengan santainya Lykaios memakan sup yang ada di depannya tanpa khawatir akan sesuatu yang ada di sup itu.  Wanita itu tersenyum melihat Lykaios menikmati hidangannya.

Wanita di sebelah Lykaios itu pun mengibaskan tangannya pelan. Seketika itu juga para penjaga pergi meninggalkan mereka. Rupanya wanita itu tau Jasmine sedari tadi mengawasi penjaga mereka.

Jasmine mengalihkan pandangannya. Lantass matamya menangkap seseorang yang sesari tadi melihatnya, memperhatikannya. Shawn. Dia duduk disamping kiri wanita itu. Entah apa yang dia lakukan disini. Jasmine belum tahu. 

"Mungkin kalian belum mengenalku. Kalian bisa memanggilku Sharon, aku adalah pimpinan disini" ucap wanita yang bernama Sharon itu kemudian.

"She's the Queen" bisik Lily.

Jasmine tak terkejut, dari awal kemunculannya dia memang terlihat menjadi seorang pemimpin yang di takuti.

"Aku ucapkan terima kasih pada kalian yang membawa My dearest Lykaios kembali kesini" lanjutnya.  Kali ini Jasmine sedikit terkejut. Sharon menyebut nama Lykaios sebagai kesayangannya. Sementara itu Lykaos tak bergeming. Dia melanjutkan melahap makanannya seolah tak terjadi sesuatu.

"Hanya terima kasih ? Kau harusnya memberi kita hadiah" sahut Thalia sinis. Sharon menatap Thalia tajam, Thalia menyunggingkan senyumnya pelan. Dia berhasil memancing Sharon ke sifat aslinya.

" Tentu saja ! Apa yang kau ingin kan ?" Ucap Sharon kemudian.

Semua mata lantas menatap Thalia. Jikalau Thalia meminta pedang itu, Jasmine yakin Sharon tak akan memberikannya. Atau munhkin dia akan memanggil penjaganya dan mengambil cahaya mereka.

Jasmine dan yang lainnya menunggu jawaban Thalia.

"Biarkan kami menginap disini" ucap Thalia kemudian. Jasmine sedkkit lega dengan ucapan Thalia. Hampir saja Jasmine meragukan Thalia, karena Thalia selalu tak bisa menjaga emosinya.

"As long as you want" Sharon tersenyum tipis.

*****
Jasmine dan yang lainnya diantar oleh seorang pelayan ke sebuah ruangan.

"Lykaios ! Kau kah itu ?" Ucap seseorang menghentikan langkah Jasmine.

Terlihat Lykaios berhenti dan menghampiri wanita yang baru saja memanggilnya.

"Sevine..." wanita itu lantas memeluk Lykaios erat. Terlihat dari mata Jasmine Lykaios menyunggingkan senyumnya. Begitu juga wanita yang disebut Sevine. Mereka terlihat akrab dan bahagia.

Jasmine semakin tak bisa berfikir jernih tentang Lykaios. Bagaimana mungkin dia seakrab itu dengan para Morey lainnya. Bagaimana mungkin dia tak menghiraukan nya lagi. Entah kenapa sekarang Jasmine justru meragukan Lykaios. Buru buru dibuangnya pemikiran itu. Dia mengenal Lykaios, dan Jasmine yakin Lykaios tak seperti apa yang ada di pikirannya.

Jasmine dan yang lainnya, tanpa Lykaios berhenti di depan sebuah pintu. Pelayan yang mengantar mereka pun memasukkan kunci dan membukanya.

Sebuah kamar yang besar dan indah. Ada tiga buat tempat tidur disana tertata rapi.

"Kalian bisa memanggilku jika kamlian membutuhkan sesuatu" ucap pelayan itu gugup.

"Kau tak perlu takut, kita tak akan menyakitimu" ucap Lily kemudian.

*****
"Look ! Kamar ini bagus sekali" ucap Selena setelah dia mencoba tempat tidurnya.

"Mereka mungkin sudah menyiapkannya" sahut Thalia.

"Maksudmu ??" Ucap Selena.

"Sekalipun Thalia tak meminta, Sharon akan mengijinkan kita tinggal disini" sahut Gamma.

"Yah ! Gamma benar. Jika tidak, dia tak akan menyelamatkan kita tadi" lanjut Thalia

Jasmine hanya menyimak obrolan mereka tanpa mengeluarkan sekata pun. Jasmine tak ingin berbagai macam spekulasi dari teman temannya semakin mengacaukan pikirannya.

"Kita garus mengawasi Sharon" ucap Selena kemudian "Dia mungkin merencanakan sesuatu" lanjutnya.

"Yah ! Tapi sepertinya tak hanya Sharon, Lykaios juga !" Ucap Thalia sembari melirik ke arah Jasmine.

"Why ?" Jasmine akhirnya membuka suaranya. "Karena dia Morey juga ?"

Thalia menggeleng.

"Jika kita mengawasi Ratunya, apa salahnya kita mengawasi pangerannya juga" ucap Thalia penuh arti.

****

Kenapa hari ini aku full baper ?

Hahahaha. Happy reading ! Enjoy !

:*****

THE FOS ACADEMY 3 : CHASING TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang