Undangan

8.6K 523 6
                                    

Tangan kanan Naira mencoba meraih gelas yang berada di meja didepannya. Ia meraba meja tanpa melepaskan pandangan dari buku yang ia baca. Setelah berhasil mendapatkan gelasnya Naira meletakkan mulutnya di bibir gelas. Beberapa detik ia menunggu tidak ada air yang mengalir di tenggorokannya.

Akhirnya Naira melihat gelasnya yang ternyata sudah kosong. Ia menutup bukunya lalu melihat jam yang terpaku manis diatas dinding Cafe. Sudah pukul 9 malam. Ia selalu tidak sadar jika sudah keasyikan membaca hingga malam hari. Ia lantas mengembalikan buku ke raknya kemudian berjalan keluar menuju parkiran motor.

Jalanan sudah tidak terlalu ramai namun masih ada kendaraan yang hilir mudik. Terdengar deru suara bising dari knalpot kendaraan yang melaju. Naira bergegas memakai jaket dan helm. Tiba-tiba HP Naira berdering. Ia mengambil HPnya dari dalam saku. Terbaca oleh Naira ' Mama ' yang menelepon.

Mama : " Halo asalamualaikum Nai "

Naira : " Waalaikumsalam ma. Ada apa ma telepon malam-malam? "

Mama : " Kamu dimana? Kok berisik sekali? "

Naira : " Aku diluar ma, baru mau pulang dari Cafe. "

Mama : " Ya ampun Naira jam segini kamu masih diluar? Galih tau kamu di luar? " Terdengar nada suara Mama yang meninggi.

Naira : " Bang Galih tau kok ma, kan Naira udah izin tadi. Ada apa sih ma? "

Mama : " Gini, besok mama sama papa mau ke rumah kamu. Kamu pulang kerja jam berapa? "

Naira : " Ngapain ma ke rumah Nai? Kan ga ada bang Galih disana "

Mama : " Mama papa kan belum tau rumah baru kalian Nai. Besok mama sama papa kesana walau ga ada suami kamu. "

Naira : " Tapi ma.. "

Mama : " Ga usah melarang orang tua Nai. Kamu besok jangan keluyuran lagi ya. Pulang kerja langsung pulang. Jang..."

Naira : " Ma, bisa ga ngomelnya ditunda sampai besok? Ini udah malam Nai harus pulang "

Mama : " Oh iya. Baiklah. Hati-hati kamu ya Nai. Asalamualaikum "

Naira : " Waalaikumsalam ma "

Naira kemudian langsung menelepon Galih karena panik orang tuanya mau inspeksi mendadak.
Naira tidak menghiraukan sudah pukul 9 lewat dirinya masih di parkiran Cafe.

Naira : " Halo asalamualaikum bang "

Galih : " Waalaikumsalam, ada apa ya? " Tanyanya datar.

Huh kalo saja Naira tidak ada keperluan, ia tidak akan menelepon Galih duluan.

Naira : " Besok mama mau datang ke rumah kita, aku izin pindahin barang-barang aku ke kamar kamu ya "

Galih : " Iya, terserah kamu aja "

Naira : " Oke, maaf udah ganggu "

Galih : " Tunggu Nai "

Naira : " Ya...kenapa? "

Galih : " Kamu dimana sekarang? "

Naira : " Oh, aku masih di luar. Udah ya Asalamualaikum.

Galih : " Waalaikumsalam. "

Galih menutup teleponnya. Galih menyandarkan bahunya di bangku. Malam ini dia mendapat jadwal shift. Galih tampak berpikir. Ia memikirkan dirinya yang tiba-tiba bertanya keberadaan Naira. Sebenarnya ia hanya penasaran karena di telepon tadi terdengar suara kendaraan bermotor. Galih penasaran sudah hampir jam 10 malam tenyata Naira masih diluar.

E.Y.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang