Terpisah Lagi

8.5K 505 5
                                    

Setelah solat subuh Naira berkutat dengan peralatan masak di dapur. Naira membuat menu sederhana untuk sarapan yaitu roti gandum sandwich dengan isian daging ham.

" Bang, sarapannya udah selesai. Ayo kita sarapan. " Ajak Naira didepan pintu kamar Galih.

Tidak lama mereka sudah menikmati sarapan di meja makan. Naira maupun Galih sudah berpakaian lengkap untuk bekerja.

Galih melahap sadwichnya ditemani segelas susu segar sedangkan Naira ditemani secangkir cappucino hangat.

Galih sibuk membaca berita dari smartphone yang ia letakkan di meja makan. Naira hanya sibuk menikmati sandwich nya. Mereka selalu saja sibuk dengan urusan masing-masing.

" Nai, lusa abang pergi ke site lagi. Ke Palembang selama 2 minggu. " Ucap Galih memecah kesunyian diantara mereka. Galih sudah menyelesaikan sarapannya.

Naira menelan gigitan sandwich terakhirnya lalu berkata " Oh. Baiklah. Kabarin saja nanti kamu pulang tanggal berapa. Oia, selama kamu ke luar kota aku boleh ke rumah orang tuaku kan? "

" Terserah kamu aja " Jawab Galih datar.

***

Pagi - pagi sekali Galih sudah berangkat ke Bandara. Naira yang masih setengah bangun mengantar sampai ke depan pintu. Galih tidak sempat sarapan namun Naira sudah membawakan Brownies untuk Galih sarapan di pesawat.

Di kantor kali ini Naira harus menghadap bosnya, ada yang ingin dibicarakan oleh bosnya.

" Naira, besok kamu harus ke Malaysia ya. Ada client yang ingin bertemu dengan kita disana. Saya harus pergi ke Belgia jadi tolong kamu wakilkan saya disana. " Ucap bos Naira, Pak Burhan. Naira sedang duduk di dalam ruangan Pak Burhan.

" Sampai kapan ya pak? " Tanya Naira.

" 3 hari saja, setelah itu kamu langsung pergi ke Singapura. Hadiri seminar Internasional disana. Sekali lagi tolong wakilkan saya karena saya masih di Belgia. "

" Baik pak. "

" Sekarang kamu temui Desi untuk akomodasi dan keperluan disana. Kamu bisa keluar sekarang. "

" Baik pak. Saya permisi keluar dulu. "

Naira lalu kembali ke kubikelnya. Dia harus meminta izin suaminya dulu sebelum pergi.

Asalamualaikum bang, aku ada tugas dari kantor ke Malaysia dan Singapura selama seminggu. Kamu mengizinkan aku pergi?

Naira mengirim pesan ke Galih.

Pekerjaan kantor Naira hari ini cukup banyak. Ia harus menyelesaikan beberapa proyek sebelum ia pergi ditambah ia harus mempelajari proyek yang akan ia bahas dengan client di Malaysia serta mempelajari materi seminar di Singapura. Naira tidak ingin membuat diri dan kantornya malu dengan tidak mempelajari dulu bahan untuk pertemuannya dengan client.

Naira sampai lupa mengecek hapenya, apakah suaminya telah membalas pesannya atau belum. Makan siangnya pun dilewatkan begitu saja. Gita yang mengajaknya makan akhirnya harus pergi sendiri karena Naira menolak ikut pergi.

Sudah hampir jam 8 malam. Naira belum pulang dari kantor. Naira lalu tersadar jika dia belum mengecek hapenya sama sekali.

Ketika dia mengecek ada rasa kecewa sedikit dalam hatinya karena ternyata Galih hanya membalas pesannya dengan jawaban

Ya

Selalu jawaban Ya tanpa tambahan kalimat apapun. Naira kira suaminya akan bertanya macam-macam tentang jadwal tugasnya yang mendadak tapi ternyata tidak.

E.Y.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang