BAB 16 : Not a Date?

2.7K 259 7
                                    

Voice Later

Bab 16

==== Presented by Kimkey2305 ====


"Terima kasih..."ujar Daiki

Ucapan tersebut mengejutkan baik sang perempuan dan Rui. Rui yang terduduk ditangga menutup mulutnya menunjukkan ekspresi tak percaya akan diri Daiki. Sekarang ini pikirannya benar-benar sangat acak. Segala macam pertanyaan muncul secara bersamaan dipikirannya.

Kenapa Daiki mengucapkan terima kasih?

Kenapa Daiki tidak segera menolak perempuan itu?

Bukankah Daiki dan Rui sedang berpacaran?

Apa Daiki lebih menyukai perempuan?

Semua pertanyaan itu muncul tak beraturan membuat jantung Rui bedegup kencang dan Ia tak ingin mendengarkan kalimat selanjutnya yang akan diucapkan Daiki. Ingin rasanya Ia pergi dari tempat itu, namun kakinya sangat lemah dan tak sanggup untuk berdiri.

"Tapi maaf..."suara Daiki setelah jeda yang cukup lama.

"Aku sudah mempunyai kekasih. Kalau dia sampai tau aku menerima coklat dari cewe lain, itu akan membuatnya salah paham. Apalagi aku menerimanya dari orang menyukaiku"lanjut Daiki membuat mata Rui membulat begitu juga dengan sang perempuan.

Mata perempuan itu mulai berkaca-kaca menatap kearah Daiki yang memberikan penjelasan dengan wajah datarnya.

"Ma..maaf. Aku tidak mengetahui kalau senpai sudah punya kekasih"ujar sang perempuan disela kagetnya

"Kau gadis yang baik. Tapi aku harus menolakmu"ujar Daiki tersenyum kecil membuat jantung sang perempuan bedegup cepat.

"Te... terima kasih sudah menolakku dengan baik senpai. Senpai benar-benar tidak seperti yang dibicarakan. Kalau begitu saya permisi dulu"sang perempuan pun membungkukkan tubuhnya dalam kemudian berlari kecil menaiki tangga.

Rui yang posisinya masih duduk di tangga bagian pertama berpapasan dengan sang perempuan yang berbelok menaiki tangga tanpa menyadari kehadiran Rui

'Dia cantik'batin Rui saat melihat perempuan tersebut

Daiki yang masih berdiri ditempat sebelumnya menghela napas panjangnya sembari memijat pelipisnya pelan

"Berbeda kah?"gumamnya pelan dan mulai berjalan.

Rui pun dengan perlahan berdiri dan menuruni tangga sehingga matanya bertemu dengan mata milik Daiki secara tak sengaja. Daiki sedikit terkejut saat melihat Rui yang tiba-tiba muncul di tangga begitu pula dengan Rui yang bingung harus apa saat Daiki menemukan keberadaannya.

"Turunlah"ucap Daiki saat Ia sudah bisa menetralkan rasa kagetnya, Rui pun mengangguk pelan dan turun dari tangga perlahan.

Daiki memperhatikan Rui yang sedang turun dengan sebuah paper bag yang tergantung di pergelangan tangan kanannya kemudian kedua tangannya menggenggam paper bag yang ukurannya lebih kecil dengan erat didepan dadanya. Sampai dihadapan Daiki, Rui menatap Daiki dengan gugup tangannya semakin erat menggenggam paper bag miliknya.

"Kemari"Daiki menarik lembut lengan Rui ke tempat dimana Ia dan perempuan tadi bebicara sebelumnya.

Tempat tersebut memang membuat mereka jadi tak dapat dilihat karena dinding yang menutupi mereka.

"Ada apa?"tanya lembut Daiki pada Rui sembari mengusap lembut kening Rui
Rui hanya diam tak bereaksi apapun. Dia menunduk tak berani menatap Daiki.

Voice Later (Koe Adote) ✔Where stories live. Discover now