Voice LaterBab 24
==== Presented by kimkey2305 ====
Peluit terdengar menandakan berakhirnya permainan dengan skor yang hanya berbeda satu angka dan kemenangan di ambil oleh tim Daiki. Seluruh tim baik pemain cadangan langsung berlarian kearah Daiki dan memeluknya secara bersamaan. Tawa bahagia mereka terlihat serempak diikuti dengan tepukan tangan dari penonton lainnya.
Mata Daiki beralih pada Ojima yang tak jauh darinya. Daiki terlihat berbicara pada teman timnya sembari berjalan untuk ketempat istirahat mereka. Setelah dekat dengan Ojima Daiki menghentikan langkahnya dan membiarkan teman satu timnya berjalan lebih dulu.
"Mempunyai seseorang yang berharga bukanlah kelemahan. Justru merekalah yang menjadi kekuatan terbesar. Kau seharusnya yang paling tau akan hal itu."ujar Daiki pada Ojima.
"Heh~"tawa kecil Ojima.
"Seharusnya dari awal kau menunjukan matamu itu"lanjut Ojima.
"Aku jadi tidak perlu cape cape memancingmu seperti itu bukan?"sambung Ojima dengan senyumannya yang menunjukkan deretan, Daiki sedikit terkaget kemudian membalas senyuman Ojima dengan senyumannya.
"Aku tidak pandai berkelahi tapi aku pandai bermain basket. Jadi Chikafuji... mau bertarung denganku lagi?"ujar Ojima kemudian menyodorkan tangannya kearah Daiki.
"Heh~"tawa kecil Daiki
"Maaf. Tapi aku tidak tertarik di kedua bidang"ujar Daiki kemudian menyambut tangan Ojima yang membuat mereka bersalaman.
"Hahaha~ sudah aku kira kau akan bilang seperti itu"ujar Ojima.
Daiki pun tekekeh kecil kemudian mereka melepaskan salaman mereka.
"Selamat"ujar Ojima
"Terima kasih"jawab ringan Daiki
Mereka kembali saling menatap dan tersenyum kemudian berjalan berlawanan meninggalkan satu sama lain. Daiki berjalan pinggir lapangan dimana teman satu timnya berada serta pelatihnya juga Rui.Rui tersenyum pada Daiki seakan sedang berbicara pada Daiki mengucapkan selamat. Daiki yang melihat senyuman Rui tersebut dengan cepat berlari dan memeluk Rui dengan erat tak memperdulikan pelatihnya yang juga sedang membentangkan tangannya untuk memeluk memeluk Daiki.
"Oi! Chikafuji -kun setidaknya lihat sensei dulu!!"protes sang pelatih saat melihat Daiki yang berjalan melewatinya dan memeluk Rui.
"Tidak mau. Dari pada memeluk old man lebih baik memeluk Rui yang kecil dan lucu"ujar Daiki yang masih memeluk Rui.
"Dasar kau"kesal pelatihnya seraya layaknya ingin menjitak Daiki, namun teman satu timnya menahan tubuh sang pelatih.
"Sabar sensei"ujar Ikeda.
Daiki hanya memasang wajah tak bersalahnya. Rui yang berada dipelukan Daiki hanya bisa terkekeh tanpa suara dengan kelakuan Daiki.
"Daiki selamaaaat!!"suara teriakan menghampiri Daiki.
Chio berlari menghampiri Daiki membuat Daiki melepaskan pelukannya terhadap Rui dan menerima terjangan pelukan dari Chio.
"Chio kau berat"protes Daiki.
Pelukan Chio bukanlah pelukan biasa. Chio melingkarkan kakinya di pinggang Daiki dan tangannya yang memeluk leher Daiki. Dengan kata lain Chio bergelantungan ditubuh Daiki. Walaupun Daiki memberikan protes namun tangannya tetap memagangi tubuh Chio agar tak terjatuh.
'Ogawa -kun memeluk Chikafuji -kun'
'Sangat lengket'
'Kenapa hanya Chikafuji? Kita juga ikut bermain'
YOU ARE READING
Voice Later (Koe Adote) ✔
Ficción GeneralVoice Later : The voice that can't be heard ~ COMPLETE [18 Feb 2017] BOOK 1 -------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PANTAS DIBACA BI...