"Sena, ayo kita main di taman lagi. Aku punya teman baru, aku mau mengenalkanmu dengannya."
Tangan mungil itu menggenggam tangan mungil lain dengan erat. Mencoba menariknya untuk membawa pemilik tangan mungil lain itu beranjak dan mengikutinya.
Tapi pemilik tangan lain itu hanya diam, menatapnya dengan tatapan datar.
Gadis itu mengernyit bingung."Sena? Kenapa?" gadis kecil itu bertanya bingung saat mendapati tatapan datar itu.
Gadis bernama Sena tersebut tak menjawabnya, ia justru menghentakkan tangannya sampai tangan kecil milik gadis itu terlepas dari lengannya. "Pergi kamu... aku benci padamu!!" bentak Sena lalu beranjak dan berlari pergi meninggalkan gadis itu.
"SENA-YA! RYU SENA KAMU MAU KEMANA?!"
***
Kedua mata Sena terbuka lebar, dadanya naik turun dan napasnya terdengar berat. Gadis itu segera beranjak dari posisi tidurnya hingga terduduk di atas kasur.
“Hanya mimpi.”
Sena mengusak air mukanya dengan kasar, menetralkan napasnya yang tidak teratur karena mimpinya barusan. Bukan mimpi buruk tapi kenapa dia merasa begitu takut?
Gadis itu melirik jam weker di atas nakas disamping kasurnya. Jam tiga dini hari, masih terlalu pagi untuk bangun, tapi Sena yakin dia tidak akan bisa terlelap lagi. Lantas gadis itu pun beranjak dari duduknya, melangkah keluar kamar menuju dapur untuk mengambil air minum. Sena berhenti di depan kulkas, lalu membukanya dan mengambil sebotol minuman dingin, dan mengambil gelas di pantri. Menuangkan air dingin kedalamnya dan meminumnya, berharap kepalanya akan ikut dingin dan segera menghilangkan pikiran dari mimpi itu, mimpi yang tidak ingin dia ingat.
Oh, tentunya Sena ingat. Mimpinya itu bukan hanya sekedar mimpi. Dua anak gadis kecil bernama Sena.
“Kau belum tidur?”
Gadis itu terlonjak kaget ketika suara bariton itu terdengar. Seorang pria dewasa pertengahan dua puluh tahun berdiri di ambang pintu dapur. Menatap Sena dengan tatapan heran.
"Kak Seowoo..." Sena mendesis kecil, berbalik menatap kakaknya dengan tubuh tegang.
Pasalnya, kakak Sena, Yoon Seowoo biasanya tidak pulang kerumah kecuali hari sabtu dan minggu. Mendapati kakaknya berdiri tepat di depannya dengan setelah kantornya. Sena berasumsi kalau kakaknya pulang tanpa rencana.
KAMU SEDANG MEMBACA
inside out || sehun [re-pub]✔️
FanficSena benci Sehun karena berani menciumnya di depan publik hanya untuk sebuah taruhan bodoh. Sena benci Sehun yang memaksanya untuk menjadi pacar hanya karena satu rahasia yang laki-laki itu temukan di buku diary nya. Dan Sena membenci Sehun karena t...