Sepasang kaki jenjang itu melangkah pendek dan pelan. Tanpa irama dan begitu malas, seolah pemilik kaki itu tak bernyawa.
Sementara dibelakangnya. Sepasang kaki lain mengikuti dengan langkah pelan. Tapi lebih tegas dan bernyawa.
"Kau serius akan terus begini?" ucap pemilik kaki di belakang. Park Chanyeol.
Sementara di depannya, Sehun langsung berhenti begitu Chanyeol bertanya. Bahunya yang turun kini berubah tegak. Dia melirik Chanyeol dari balik bajunya. "Memangnya aku bagaimana?" tanyanya dengan nada lemas, terlihat jelas lingkar hitam dibawah kantung matanya. Wajah lelah itu, membuat Chanyeol muak melihatnya.
"Ya! Kau—" belum sempat Chanyeol menyelesaikan kalimatnya Sehun sudah lebih dulu berjalan meninggalkan dirinya. "YA!"
Sehun sama sekali tak mendengarkan teriakan Chanyeol. Dua hari lalu, dia meminta Chanyeol untuk menemaninya kemanapun ia pergi.
Laki-laki itu tak mengerti kenapa dia bersikap begini. Tiba-tiba saja dia merasa hatinya sakit, kecewa, dan entahlah. Semua perasaan yang mengganjal itu terasa abu-abu. Dan itu disebabkan setelah dia bertemu Sena malam itu!
Langkahnya tak begitu cepat. Ia hanya berjalan di trotoar jalan, bahkan bagaimana dia melangkah tampak lebih seperti orang yang menyeret kakinya sendiri.
Chanyeol yang sejak tadi dibelakang Sehun hanya bisa menghela napas frustasi. Dia ingin menolong sahabatnya itu, tapi dia sendiri tak tau dimana letak kesalahan yang membuat Sehun menjadi semengerikan itu.
Ya, sangat mengerikan bagi Chanyeol karena sepanjang dia bersahabat dengan pria itu, tak pernah sekalipun Chanyeol mendapati Sehun seterpuruk ini.
Ketika Sehun pulang kerumah Chanyeol dengan wajah babak belur sehabis tawuran. Chanyeol sudah biasa mendapatinya. Kerumah Chanyeol dengan emosi yang besar karena habis beradu argumen dengan ayahnya. Pun sudah menjadi kebiasaan Sehun.
Tapi kala dua hari yang lalu, Sehun datang dengan tampilan yang begitu berantakan, wajah kusam dengan lingkar hitam dimatanya. Chanyeol sama sekali asing dengan itu. Bahkan ketika laki-laki itu bertanya kenapa, Sehun hanya membalasnya dengan helaan napas panjang dan frustasi. Sampai ketika Sehun memintanya untuk ikut kemanapun pria itu pergi.
"Kau sahabatku, 'kan? Bisa kau temani aku beberapa hari kedepan? Kemanapun aku pergi."
Begitulah yang Sehun katakan. Dan bodohnya Chanyeol mengiyakan begitu saja. Andai laki-laki itu tau dirinya akan berakhir diabaikan begini. Tau saja dia menolak permintaan Sehun.
Dibelakang, Chanyeol mendecak keras. Sebelum akhirnya mempercepat langkahnya dan mensejajarkan langkahnya dengan Sehun. Kemudian ia merangkul pundak pria yang sama tingginya dengan dirinya itu. "Kau tau? Kau itu sangat menyebalkan! Aku tak tau apapun itu masalahmu. Tapi melihatmu menyedihakan begini benar-benar menyebalkan, tapi aku punya tempat yang bagus untuk menghilangkan stress. Kau mau ikut?"
Sehun berhenti melangkah, menoleh kearah Chanyeol dan menatap laki-laki itu dengan tatapan paling datar yang ia punya. Begitu dingin dan tajam, lalu menghempaskan tangan Chanyeol di pundak nya dengan kasar dan kembali melangkah.
"Bocah itu benar-benar..." geram Chanyeol.
Tapi belum sempat Chanyeol menyusul, Sehun sudah lebih dulu berhenti dan berbalik. "Kau bilang punya tempat bagus menghilangkan stress! Kenapa berhenti!" hentak Sehun yang seketika membuat wajah sebal di muka Chanyeol berubah menjadi cengiran lebar.
"KAJA!!" teriak pria jangkung itu sembari berjalan mendekat dan kembali merangkul pundak Sehun.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
inside out || sehun [re-pub]✔️
FanficSena benci Sehun karena berani menciumnya di depan publik hanya untuk sebuah taruhan bodoh. Sena benci Sehun yang memaksanya untuk menjadi pacar hanya karena satu rahasia yang laki-laki itu temukan di buku diary nya. Dan Sena membenci Sehun karena t...