Mencet tombol bintang nggak bikin jempol kalian bisulan kok :"))
***
Sena tidak mengenal Oh Sehun. Gadis itu hanya sekedar tahu siapa laki-laki itu karena kebetulan mereka berada di kelas yang sama selama tiga tahun berturut-turut. Terdengar aneh?
Tidak.
Karena bukan hanya Sehun saja yang tidak Sena kenal. Hampir seluruh teman yang pernah berada di kelas yang sama dengannya, banyak dari mereka yang tidak Sena ketahui, bahkan sekedar ingat pun entahlah.
Well, semua orang tahu. Sena adalah gadis sombong penyendiri, individualis, tak berteman.
Dulu di tahun pertamanya menginjakkan kaki di sekolah itu. Banyak laki-laki dan tidak sedikit murid perempuan yang begitu jatuh pada pesonanya. Mereka hampir setiap hari menyempatkan diri untuk menyapa Sena. Sekedar say 'hello' atau ucapan selamat pagi dan lain sebagainya.
Tapi karena perangai Sena yang begitu kelewatan itu. Lambat laun orang-orang yang biasa menyapa mulai berhenti. Tatapan kagum yang tadinya tertuju padanya, berubah menjadi tatapan sinis yang sarat akan kebencian dan iri hati.
Sena sudah terbiasa dengan semua itu.
Seperti sekarang, ketika gadis itu melangkahkan kakinya melewati lorong panjang koridor sekolah. Dirinya tak lepas dari tatapan bengis seluruh siswa yang ada disana. Dan seperti biasa. Sena hanya melongos tak acuh, berjalan dengan wajah tak berekspresi dan dagu terangkat tinggi.
Karena bagi Sena mempermasalahkan tatapan mereka hanya salah satu dari sekian banyak hal tidak berguna di dunia ini.
Gadis itu terlalu sibuk untuk memikirkan mereka.
Tapi, sesaat, untuk hari ini ada yang berbeda dengan Sena. Meskipun tampak gadis itu melongos tak acuh. Jauh dalam benaknya ia merasa sedikit menciut, hatinya bergetar.
Aneh!
Bukan, bukan karena tatapan dari para siswa di koridor melainkan tatapan dari sosok jangkung yang awalnya tidak terlalu Sena kenal, hanya sebatas tahu.
Sebenarnya Sena tidak yakin kalau dirinya ingat siapa dia -kalau bukan karena kejadian di waktu itu.
Di Popular hall.
Tatapa tajam yang sarat akan makna terpendam yang Sena tidak tahu jenis tatapan apakah itu.
Dan ketika obsidian nya menjumpai eksistensi pria itu. Dalam sekejap otakknya memutar kejadian di popular hall. Ketika dia secara tiba-tiba datang padanya dan merengkuh tubuhnya.
Kini, Sena bahkan harus menelan susah salivanya saat netranya bertemu mata dengan laki-laki itu, yang berdiri di depan kelas. Bersandar pada kusen pintu.
Dengan kedua tangan yang terlipat rapi di depan dada dan tatapan tajam yang sejak tadi berhasil menginterupsi atensi Sena.
Beruntung nya, Sena mampu mempertahankan pokerface nya dan melenggang begitu saja di pintu masuk. Yeah, meskipun harus Sena akui. Dirinya cukup mati-matian menahan gemuruh jantungnya yang terpompa begitu keras saat berpapasan dengan pria itu.
Oh Sehun.
Pria yang membuat Sena, mau tidak mau akan terus mengingat Sehun. Pria yang membuat gadis ketus seperti Sena terpaksa menambah daftar orang yang dia kenal ke dalam buku hariannya dan juga ingatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
inside out || sehun [re-pub]✔️
Fiksi PenggemarSena benci Sehun karena berani menciumnya di depan publik hanya untuk sebuah taruhan bodoh. Sena benci Sehun yang memaksanya untuk menjadi pacar hanya karena satu rahasia yang laki-laki itu temukan di buku diary nya. Dan Sena membenci Sehun karena t...