“Kau..”
Yubin tersenyum miring. “Lama tidak bertemu ya. Ryu Sena.”
Kedua manik hitam Sena tidak bisa untuk tidak bereaksi berlebih ketika mendengar apa yang Yubin ucapkan tepat di depan wajahnya. Sena benar-benar tidak ingin apa yang tengah ia pikirkan ketika mendapati Yubin di hadapannya ini adalah nyata. Bahwa Yubin adalah Yoon yang mungkin pernah di kenalnya.
“Kau..” Sena kembali terbata.
Tapi untuk kedua kalinya Yubin kembali tersenyum miring, sebelum akhirnya menjadi kekehan sinis yang mengganggu rungu Sena. Apa tidak ada yang lebih buruk dari ini? Sena terkejut. Sangat-sangat terkejut sampai ingin tebahak jadinya.
Tapi itu tidak akan pernah terjadi. Bahkan untuk tersenyum saja sudah terasa begitu menyakitkan di situasi ini.
Apa mengharapkan seorang pahlawan kesiangan untuk menyelamatkan dirinya dari situasi ini adalah hal yang buruk? Sena takut. Dia mulai merasa takut untuk satu hal yang tidak pernah ia bayangkan akan terjadi seburuk ini.
“Bagaimana? Apa kau senang melihatku lagi?”
Lagi?
Tak ada satu katapun yang mampu keluar dari bibir Sena. Dia hanya mampu mematung memandangi Yubin dengan rahang mengeras. Kepalan tangannya menguat hingga sakit rasanya ketika kuku jarinya menusuk diantara buku jari.
“Kenapa diam? Kau biasanya yang paling pandai membalas perkataan orang.” Yubin bersuara lagi.
Sena menggeram dalam diam. “Apa yang sebenarnya kau lakukan ini, Kim Yubin?” desisnya lirih.
Gadis dengan bola mata bulat itu tertawa lagi dan beringsut kedepan pada Sena. Berdiri tepat di hadapan tulang hidung Sena. “Kau pikir apa, hmm? Bukankah sudah jelas? Aku.. sedang balas dendam denganmu” bisiknya.
Kemudian ia berbalik tiba-tiba pada gerombolan siswa yang membentuk lingkaran mengelilingi mereka berdua.
“Tidak perlu aku jelaskan lagi, kan? Situasi macam apa yang ada disini saat ini?” Teriak Yubin kencang, netranya menggulir keseluruh sudut koridor yang penuh dengan siswa-siswi. “Gadis ini.. adalah PENIPU!” jarinya menunjuk tepat kearah Sena.
Suara bising dari bisikan orang-orang itu kembali mengganggu rungu Sena. Dia benci ini! Dia benci ketika semua orang membicarakan dirinya di situasi seperti ini.
“Bukankah selama ini kita sudah di bohongi?! Kita hidup dan berlalu-lalang denga seorang PENIPU paling tidak tau malu yang dengan percaya dirinya mengaku bahwa dia adalah yang sebenarnya!”
Benar.
Dia benar, gadis itu benar-benar tidak tau malu.
Dih! Ternyata selain sombong, dia juga tidak tau diri ya?
Bukankah kemarin dia sempat kelihatan baik?
Astaga.. aku tidak menyangka kalau Sena seburuk itu.
Untung aku tidak berteman dengannya.
Sena hanya mampu menahan gemuruh di hatinya, dengan cairan bening yang mulai menggenang di pelupuk matanya. Sungguh, ini lebih menyakitkan dari yang pernah ia rasakan.
“Dia bertingkah seolah dia itu benar-benar terlahir dengan kesempurnaan yang melekat pada dirinya. Tapi nyatanya? Dia hanya orang miskin yang tidak punya siapa-siapa! Dan dengan tidak tau diri dia mengatakan pada Semua orang! Bahwa dia seorang Yoon yang asli padahal dia hanyalah seorang Ryu! Sampah tidak berguna yang melekat seperti parasit. Apa menurut kalian dia pangas hidup seperti ini?”
KAMU SEDANG MEMBACA
inside out || sehun [re-pub]✔️
Fiksi PenggemarSena benci Sehun karena berani menciumnya di depan publik hanya untuk sebuah taruhan bodoh. Sena benci Sehun yang memaksanya untuk menjadi pacar hanya karena satu rahasia yang laki-laki itu temukan di buku diary nya. Dan Sena membenci Sehun karena t...