회 19 화

6.4K 861 18
                                    

"Bukan tidak mengingatnya. Aku hanya mencoba untuk membuat semuanya terasa nyaman untuk kita berdua. Tanpa dia di dalam kenangan kita."

—Oh Sehun

***

Sena menghembuskan napas berkali-kali didalam taksi. Kilas-kilas aktivitas dibalik jendela mobil terlewat begitu saja dari penglihatan nya.

Rasa gugup mendera hatinya. Telapak tangannya kini sedingin es.

Bukan hanya karena tubuhnya yang basah kuyup karena kehujanan tadi. Tapi juga rasa gugup yang muncul dalam benaknya. Kedua tangannya tak berhenti saling bertaut, saling menyalurkan rasa gelisah dalam tubuh yang membuat hawa dingin didalam mobil terasa lebih dingin dan dingin.

Sementara Sehun yang duduk disebelah nya nggak berhenti melihat tingkah gugup Sena yang begitu kentara.

"Kau baik-baik saja?" Sehun terlihat khawatir.

Sena menoleh singkat lalu menggeleng cepat menjawab tidak.

"Tapi kau kelihatan gelisah begitu."

Sena menunduk. Dan menatap sepatunya yang basah, dia tak menjawab pertanyaan Sehun. Karena dia tidak mungkin menjawab nya.

jari-jari nya terus bergerak. Kadang menggosokkan telapak tangan untuk membuatnya terasa lebih hangat. Dan sepanjang perjalanan. Sehun tak mencoba banyak bertanya dan hanya melihat apa yang Sena lakukan.

Sampai tanpa sadar mereka sampai pada tempat tujuan mereka.

Sebenarnya Sehun tidak tau kemana ia pergi. Perjalanan yang begitu jauh dan memakan banyak waktu itu.

Sena yang mencegat taksi di tengah jalan secara mendadak tak memberi kesempatan untuk Sehun bertanya kemana tujuan mereka. Dan meskipun Sehun bisa menanyakannya didalam mobil. Laki-laki itu tahu dirinya takkan mendapat jawaban untuk pertanyaannya.

Sena turun dari taksi lebih dulu. Diikuti Sehun yang kemudian berjalan dibelakangnya.

Mereka melewati jalanan setapak yang di kanan-kiri jalan penuh dengan pohon dan tanaman liar.

Seperti sudah lama tak tejamah dan tidak pernah dirawat.

Bersama hujan yang masih setia menemani hari mereka yang berlalu.

"Tempat apa ini? Kemana kau ingin pergi?" Sehun bertanya dibelakang.

Sena berhenti melangkah. Kemudian berbalik dan menghadap Sehun. "Kau tidak ingat ini dimana?" gadis itu balik bertanya.

"Entahlah, aku tidak berpikir jika aku pernah datang ke tempat ini." Sehun mengendikkan bahu tidak tahu.

"Cih... Kau bilang kau tahu semua hal tentang diriku" sindirnya sambil berbalik dan kembali berjalan. Dengan langkah pelan. Seolah dirinya tengah menikmati setiap guyuran hujan yang menyentuh tubuhnya.

Setiap tetes air yang terasa seperti membelai kulit halus miliknya.

"Aku pernah bilang begitu?"

"Emm.. Kurasa dulu kau pernah bilang begitu."

Sehun mengernyit keras. Menatap surai basah milik Sena sambil mencoba mengingatnya. Tapi gagal.

"Aku tidak mengingatnya."

inside out || sehun [re-pub]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang