Part 2

3.5K 120 23
                                    

Andi POV

"Assalamualaikum."
Ucap ku setelah sebelumnya mematikan mesin motorku tepat di depan rumah kecil sederhana keluarga ku.

Oh iya, gua mau bilang. Kalau di rumah, gua kalau ngomong pakai bahasa halus. Jadi gua pakai bahasa Aku-Kamu bukan Gua-Elo. So, gua eh., Aku gak mau dimarahin sama keluarga di rumah harus santun dan sopan beda sama temen di luar rumah.
Ok. Lanjut lagi cerita..!!

Aku memang lahir di keluarga yang sederhana di kampung kecil pinggiran pantai Pangandaran. Sebagai anak bungsu yang terakhir di rumah, karena aku 2 bersaudara. Kakak aku cewek tapi udah nikah saat aku masih kelas 2 SMP dan udah pindah ikut sama suaminya yang beda provinsi. Jadi, tinggal aku, ibu dan bapak aku yang masih stay di rumah.

Sejak aku masuk tinggat SMK perekonomian keluarga ku semakin menurun, namun aku tetap bersyukur masih diberi rejeki sampai saat ini walaupun kebutuhan harus banyak di-minimalisir karena harus banyak berhemat. Kadang, tak jarang ibu sama bapak sering berantem cuman gara-gara hal sepele ataupun karena masalah ekonomi yang semakin menipis.

Sering juga aku di sekolah gak jajan atau banyak menghabiskan uang, bukan karena aku gak dikaih uang jajan. Tapi, aku lebih menyisihkan uang jajan ku untuk ditabung untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang aku ikuti seperti yang sedang aku ikuti sejak kelas 1 SMK sampai sekarang, yaitu Paskibra yang saat ini akan mengadakan kegiatan Puslat Paskibra.

Sebenarnya dari awal mau masuk Paskibra, aku gak dikasih izin sama orang tua ku. Katanya bakal banyak biaya kedepannya. Memang aku akui banyak administrasi dalam organisasi ini, tetapi aku berhasil meyakinkan orang tua ku supaya aku bisa masuk organisasi ini.

Namun lama kelamaan ibu akulah yang semakin mendukung aku dalam setiap kegiatan Paskibra. Berbeda dengan bapak ku, kadang bapak ku sering memarahi ku gara-gara sering pulang sore hampir setiap hari karena aku terlalu sibuk dengan organisasi. Tapi, aku tetap mengimbangi kegiatan organisasi dengan sekolah. Buktinya aku masih tetap bertahan di peringkat 2 sejak 3 semester ini aku belajar di SMK yang cukup ketat dalam menyeleksi siswa tiap tahun ajaran baru.

"Bu, Pak.. Assalamualaikum.."
Teriak ku lagi setelah memasuki pintu depan rumah ku yang memang jarang di kunci. Dikunci pun siapa juga yang mau mencuri di rumah kecil ini.

"Assalamualaikum.."

Sudah ketiga kalinya ucap salam namun belum ada jawaban.

Aku pun berjalan menuju dapur hendak menyimpan helm dan mencari air untuk melegakan kerongkonganku yang kering.

Terdengar suara guyuran air dari dalam kamar mandi.

"Bu.. Ibu lagi mandi? Bapak ke mana?" Tanya ku memastikan.

"Iya, ibu lagi mandi. Bapakmu lagi di rumah Pak Asep." Jawab ibu ku dari dalam kamar mandi.

Oh, pantas saja dari tadi gak ada yang nyaut. Si Ibu lagi di kamar mandi jadi gak bisa jawab salam kan gak boleh sama aturan agama. Kirain gak ada orang di rumah.

.
.

Author VOP

Pukul 09.45 WIB di hari sabtu yang cerah ini banyak siswa-siswi yang berhamburan keluar kelas setelah bunyi bel tanda istirahat pertama dimulai.

Sedikit tersembunyi sosok lelaki bertinggi badan hampir 170 cm. itu sedang berjalan di depan koridor lab. Akuntansi bersama siswa-siswi yang akan menuju ruangan besar tempat surganya makanan di sekolah itu.

"Andii.. "
Terdengar suara memanggil cowok yang akan menuju kantin sekolah dan sang punya namapun berhenti dari langkahnya lalu menolehkan kepalanya ke asal suara dibelakangnya itu.

 Untuk Andi (Boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang