Lanjut lagi yaa..
*******
Jam 9.50 WIB.
Suara pengumuman dari pengeras suara yang terpasang di sudut-sudut gedung sekolah membuat riuh murid-murid yang sedang berada di dalam kelasnya masing-masing. Guru kurikulum mengumumkan bahwa untuk hari ini siswa siswi dapat pulang sekolah lebih awal karena para dewan guru akan mengadakan rapat tertutup pada pagi ini. Berita inipun disambut dengan gembira oleh semua warga sekolah.
Paksi pun bergegas membereskan peralatan sekolahnya dan memasukannya ke dalam tas gendong warna hitamnya itu lalu berjalan meninggalkan ruangan kelasnya yang mulai langgang diikuti dengan siswa-siswa yang lainnya.
"Ngapain lu di sini ? Ini kan lorong koridor kelas 1 ?" Tanya Tony saat dia melihat Paksi yang sedang bersandar di dinding dekat papan pengumuman pelajaran sebelah Lab. Komputer dengan menjinjing paper bag warna putih sambil menatap ke layar ponsel. "Ah, gwe tau. Lo lagi nungguin pacar cowok lu itu ya ? Homo lu." Canda Tony sambil sedikit mengejek pada Paksi.
"Apaan si lu. Bacot lu tuh jaga, siapa lagi pacar gua. Gua gak punya pacar. Lu sendiri, ngapain ke sini ?" Sedikit geram dengan candaanya Tony, lalu memasukkan ponselnya ke saku celana kanan.
"Santai bro, kayak di pantai. Dan gwe mah jelas ke sini mau jemput pacar gwe si Della. Emangnya Lo tuh, jomblo !" Ujarnya sambil berlalu menuju deretan ruang kelas 1 meninggalkan Paksi sendiri.
Melihat beberapa siswa-siswi berlalu lalang, Paksi beralih dari tempatnya dan berpindah ke balik tembok dekat tangga dengan sedikit mengendap-ngendap berniat untuk mengagetkan orang yang sedari tadi dia tunggu. Dan sekarang dia mengintip-intip seperti tokoh detektif yang sedang mengintai sasarannya.
"Kak Paksi ngapain di sana ? Ngintipin siapa ?" Tanya Luky dengan polosnya saat dia melihat Paksi yang berada di balik tembok.
"Loh kok, bukannya ?" Heran Paksi sambil menggerakan gestur tangannya menunjuk ke arah ruang kelas Luky.
"Habis dari toilet tadi, ini sekarang mau pulang. Sendirinya ngapain di sini, kak ?"
"Nungguin kamu-lah, ngapain lagi. Tadinya tu mau ngagetin kamu makanya ngumpet di sana tadi." Ujarnya sambil menghapiri Luky yang sedang berdiri tak jauh dari tempat persembunyiannya.
"Oh alah.. Gagal dong." Diikuti tawa Luky sambil berjalan beriringan melewati koridor depan Lab. Komputer menuju depan muka gedung sekolah.
"Emangnya kak Paksi ngapain nungguin saya segala ? Ada perlu apa ? Hari ini gak ada latihan kan ?" Tambahnya memastikan.
"Emang ngak. Cuman mau ngajak kamu jalan aja. Bosan juga kan jam segini udah pulang sekolah, lantas mau ngapain juga di rumah ? Kamu gak keberatan kan ?" Tawarnya sambil memindahkan paper bag-nya yang ia jinjing ke tangan kiri.
"Yaa.. Gak sih, aku juga di rumah bosan sendiri. Mau jalan ke mana ?"
"Belum tau juga sih mau kemana. Tapi temen-temen di kelas lagi pada ngobrolin objek wisata yang baru buka minggu-minggu ini di daerah Selasari."
"Oh iya, di kelas ku juga banyak yang bilang katanya tempatnya nyaman juga di sana. Kalau gak salah Pepedan Hills, namanya." Ujar Luky bersemangat.
"Nah, itu dia. Ya udah ayo ke sana." Ajak Paksi sambil berbelok menuju parkiran motor khusus siswa.
"Tolong pegangin dulu ini." Luky menerima paper bag dari tangan Paksi yang kerepotan mengeluarkan motornya dari deretan motor-motor milik siswa yang lainnya.
"Ini apa Kak ?" Tanya Luky penasaran sambil melihat ke dalam paper bag Paksi yang masih dibungkus dengan kotak persegi panjang warna biru laut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Andi (Boyxboy)
Random@@@_Bagian 14 saya private, jadi follow dulu baru bisa kebuka.._@@@ Sebuah cerita cinta sederhana yang tumbuh dalam sebuah naungan ikatan organisasi. Ini cerita bertema L(G)BT jadi yang gak suka sama cerita tema LGBT jauh jauh aja. Hehehe.. Dan sat...