Maaf juga untuk part 5 ini saat posting ulang lagi karena pas tadi malam saya post, ceritanya malah kepotong..
Maaf ya atas ketidaknyamanan ini.. Hehe..******
Author's POV
Tak terasa malam pengukuhan peserta Puslat Paskibra pun tinggal beberapa jam lagi. Terlihat para panitia sedang sibuk mempersiapkan segala macam peralatan yang diperlukan dalam upacara yang sakral itu.
Tak terkecuali Andi, dia sedang sibuk dengan peralatan sound-system yang akan dipergunakan untuk pengeras suara dan acara hiburan yang akan diadakan setelah upacara pelantikan malam ini.
"Denias, daripada kamu ngobrol terus di sana, mendingan cek microphone-nya sana ! Masih kuat gak sinyal baterainya. Kalau ngak, coba nanti beli lagi, minta uangnya sama Adpas divisi logistik !!" Perintah Andi pada temannya itu yang sedang asik bercanda dengan teman lainnya.
Denias pun segera menuruti dan melaksanakan perintah yang harus dikerjakannya.
"Emang gua siapa lo 'Ndi, nyuruh-nyuruh gua. Gak bisa lihat orang lagi asik aja." Ucap Denias sebal dalam hati.
"Hhmmmm.. Mending gua kerjain aja lo 'Ndi.."
.
.Pukul 20.00 WIB.
Saatnya jadwal upacara pengukuhan dimulai. Semua peserta, petugas dan panitiapun telah menempati tempatnya masing-masing.Upacara dimulai, terdengar petugas pembawa acara membacakan urutan-urutan upacara pengukuhan dengan suara penuh wibawa.
Tepat dipertengahan acara di mana saat pembina upacara yang saat itu dilakoni oleh Bupati kabupaten dan saat pak Bupati mulai menyampaikan amanatnya tiba-tiba microphone yang menggantung di stand-mic yang ada dipepannya itu mati dan tidak bersuara. Dengan terpaksa amanatpun dilanjut dengan tanpa pengeras suara.
Terlihat Andi yang berbaris di antara panitia lainnya menundukkan kepala setelah dia memdapatkan muka marah dari pembina propas yang ada di samping barisannya.
Sementara di sisi lain, terlihat wajah tak bersahabat dengan senyum bibir menyunggingnya itu tanda kepuasan.
Upacara berjalan dengan khidmat walaupun diwarnai dengan insiden microphone mati.
Acara dilanjut dengan hiburan-hiburan yang ditampilkan dari peserta, panitia, pembina bahkan Pak Bupati pun ikut memeriahkan malam pengikuhan dengan seru, setelah sebelumnya sound-system telah diperbaiki.
23.10 WIB.
Acara hibur menghibur pun usai dan semua peserta telah diperistirahatkan di barak masing-masing. Begitu pun dengan panitianya, terkecuali Andi. Dia masih mendapatkan evaluasi dan tindakan hukuman atas insiden saat upacara pengukuhan tadi."Bagaimana bisa itu mic bisa mati, Andi saat upacara. Parahnya saat pak bupati amanat pula. Kamu tuh gimana sih nyiapkan peralatannya, cek alat-alatnya yang bener, kamu tuh gitu aja gak becus. Itukan sudah jadi tugas kamu sebagai ketua divisi." Ucap Pembina Propas pada Andi di tepi lapangan yang sekarang dalam kondisi agak sepi hanya menyisakan beberapa panitia yang jaga malam dan para pembina dari tiap-tiap kecabangan ikut melihat Andi yang sedang memerima hukuman dan omelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Andi (Boyxboy)
Random@@@_Bagian 14 saya private, jadi follow dulu baru bisa kebuka.._@@@ Sebuah cerita cinta sederhana yang tumbuh dalam sebuah naungan ikatan organisasi. Ini cerita bertema L(G)BT jadi yang gak suka sama cerita tema LGBT jauh jauh aja. Hehehe.. Dan sat...