Part 11

1.1K 72 9
                                        

Jangan lupa bernafas..
Selamat membaca..

*****

Hari demi hari Paksi dan Luky lalui seperti biasa, namun ada yang sedikit berbeda. Sekarang mereka sudah resmi terikat dalam sebuah tali kebahagiaan yang menyatukan kedua hati yang saling mencinta.

"Nanti sehabis jam pelajaran usai jangan dulu pulang ya ! Aku tinggu di halaman belakang sekolah." Perintah Paksi setelah mereka meninggalkan tempat Parkiran sekolah. Sejak dua hari lalu setelah kejadian di bukit itu setiap hari mereka memutuskan untuk berangkat dan pulang sekolah bareng, Paksi yang ngambil alih. Walaupun Luky sudah menolak karena ia takut terlalu merepotkan Paksi namun ia harus tetap nurut karena bujuk dan rayu Paksi yang selalu membuatknya kalah.

"Emangnya mau ngapain Kak ?" Tanya Luky, terhenti dari langkahnya saat sudah sampai di persimpangan koridor depan Lab. Komputer.

"Datang aja nanti ya !" Ujarnya, "Ya udah aku naik dulu." Lanjutnya sambil berlalu menuju tangga meninggalkan Luky tanpa memberikan kesempatan untuk bertanya lagi.

.

Ruangan kantin sekolah sudah ramai oleh siswa-siswi yang kelaparan di jam istirahat yang singkat ini.

Luky yang sudah menenteng beberapa makanan ringan dan semangkuk bakso di tangan kanannya sambil melihat ke sekeliling deretan kursi-kursi tempat siswa-siswi menyantap makanannya mencari kursi yang tak bertuan karena ramai sekali kantin hari ini tak seperti biasanya. Luky pun memilih duduk di kursi ujung dekat pagar besi dekat kerumunan siswa kelas 12 yang berisik mengobrol ini itu sambil makan jajanan yang sisa sampahnya dibuang ke sembarang tempat mengotori lantai kantin dengan cangkang kulit kacang.

Baru saja beberapa suapan Luky menyantap bakso sapi yang ia bawa tadi. Tampak Paksi berjalan dari arah gedung aula menyusuri jalan menuju kantin tempat ia makan sekarang.

Luky melihat Paksi yang membeli beberapa makanan ringan dan satu botol minuman teh dingin, lalu berjalan melewati beberapa siswa yang sedang asik makan bersama teman-temannya. Tak berapa lama mata mereka saling bertemu, sadar bahwa Paksi akan menghamirinya.

Baru dua langkah Paksi berjalan, tiba-tiba seorang perempuan yang postur tubuhnya tak jauh beda tingginya dengan Paksi menahan langkahnya dan merangkulkan tangannya di bahu Paksi lalu mengajaknya untuk bergabung dengannya dan menempatkan posisi duduk Paksi membelakangi Luky, Paksi pun duduk di sebelah Puji yang berhadapan dengan teman-temannya Puji yang sudah duduk sedari tadi di sana. Sempat Luky melihat ekspresi wajah Paksi yang kaget saat dia ditarik untuk gabung dengan yang merangkulnya tadi.

Luky teringat Paksi pernah bercerita tentang Kakak kelasnya yang dulu pernah menyatakan perasaanya pada Paksi. Puji, lengkapnya Pujiana Rahayu kakak kelas Paksi yang sekarang duduk di bangku kelas 12 IPS. Parasnya cantik berambut hitam lurus sebahu, memakai baju seragam lengan pendek dan rok abu-abu selutut, kulitnya putih seperti beras Jepang dan jika dimiripkan dengan artis mungkin Aura Kasih yang akan jadi cerminnya. Namun Paksi menolak perasaan Puji karena memang dulu Paksi belum ingin untuk berpacaran serta Paksi tau rumor dari Tony tentang perselingkuhan Puji dengan 4 cowok sekaligus dan kebiasaannya yang suka pulang pagi sehabis bermalam mingguan dengan pasangannya.

Luky hanya bisa menyaksikan pacarnya di rangkul oleh orang lain. Awalnya Luky bersikap biasa dan melanjutkan makan siangnya sampai tak berapa lama dia mulai merasa gerah saat tangan kanan Puji mengusap-usap punggung tegapnya Paksi lalu menjalar dan sekarang menempatkannya di pinggang Paksi. Tak hanya itu, Puji menyenderkan kepalanya ke bahu kiri Paksi lalu tangan kiri Paksi membalas dengan membelai rambut Puji yang tergerai lurus di bahunya. Sedangkan teman-temannya Puji bersorak dan asik memotret kemesraan yang Puji buat pada Paksi.

Luky sudah geram dengan pemandangan yang membuat hatinya perih. Bukan soal Puji, tapi akan Paksi yang tidak ada sikap penolakan atas aksi Puji dan malah membalas mesra terhadapnya.

Kehilangan selera makan, Luky pun bangkit dari duduknya dan meninggalkan makanannya lalu berjalan untuk keluar dari kantin dan melewati tempat duduk di mana Paksi dan Puji berada. Saat Luky hendak melewatinya, sayup-sayup Luky mendengar temannya Puji yang tadi memotret kemesraan Paksi bersama Puji dengan ponsel pintarnya itu bertanya.

"Jadi, sejak kapan kalian pacaran ?"

Sempat Luky terhenti dari langkahnya saat telinganya mendengar pertanyaan yang membuatnya kaget. Kaget, karena seharusnya pertanyaan itu diajukan untuknya dan Paksi bukan untuk Puji dan Paksi. Luky kembali melangkahkan kakinya ke luar kantin tanpa menoleh ke belakang.

.
TBC
.

###########

Maaf untuk part ini saya bikin singkat..

Nantikan kelanjutannya..

Semoga tetap terhibur..

Terimakasih..

 Untuk Andi (Boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang