Masih dini hari dan aku sudah tiba di bandara Don Mueang-Thailand. Sekalinya bekerja langsung jauh dari rumah. Aku sudah ditunggu oleh Nutt di pintu kedatangan, tampak dari kejauhan namaku tertulis dengan tulisan miring nyaris menyambung "Ms. Sendu Rianna"
Dia menyambutku dalam bahasa Inggris yang dengan logat bicara khas orang Thailand yang masih cukup terdengar. Namun jauh dari Inggris dengan logat Thai yang kental seperti teman-temanku yang aku kenal sebelumnya.Aku berjalan di samping Nutt sambil menggendong ranselku kemudian mengekornya hingga ke mobil yang menunggu kami. Nutt mengantarkanku hingga ke kondominum yang telah perusahaan sediakan untukku. Aku mengucapkan terima kasih dalam bahasanya dan bahasa Inggris. Nutt tampak senang mendengar aku mengucapkan kata-kata dalam bahasanya dengan pengucapan yang cukup pas didengar. Tentu saja, aku banyak menonton film horor dan komedi Thailand jadi nada bicara mereka tak begitu asing bagiku untuk mengucapkannya. Nutt membalas ucapanku sambil menjabat tanganku yang terulur padanya, Nutt mengucapkan sampai bertemu esok hari dalam bahasa Inggris, selanjutnya kami saling melambaikan tangan.
Aku menuju lift, menekan tombol 21 dimana kamarku yang nyaman siap menyambutku di lantai tersebut.
"Ting.." lift membuka di lantai 20, beberapa orang keluar dan tersenyum pada seseorang disana yang berdiri di samping lift namun tidak melangkah masuk. Hmm.. dia hendak turun nampaknya, sementara lift ini masih harus menuju ke beberapa lantai di atasnya."Ting.." lift tiba di lantai yang aku tuju.
Petugas kondo yang membantuku membawa tas beratku mengekor hingga aku berhenti di depan kamar bertuliskan nomor 2112. Lalu petugas kondo mempersilahkan aku masuk seraya menempatkan tasku disudut ruangan kemudian dia undur diri dan berjalan menuju lift hingga akhirnya dia menghilang dibalik pintu lift.
Tiba saatnya aku beristirahat. Jadwalku memulai aktivitas sebagai staff bagian operational resourse baru mulai besok. Jadi kini aku segera menutup pintu, menaruh kartu kunci di tempatnya dan menjatuhkan diri di atas tempat tidur empuk yang dari tadi menggodaku.
Aku terlelap..☆☆☆☆☆
Aku terbangun pada saat jam tanganku menunjukkan pukul 11 siang. Oh Tuhan, aku melewatkan sarapan. Untung saja waktu disini sama dengan Waktu Indonesia Bagian Barat, maka aku tak perlu repot memutar jam tanganku untuk menyesuaikan dengan waktu setempat. Aku mendudukkan diriku diatas kasur sambil mengejap-kejapkan mataku. Memandang berkeliling ruangan, melihat dapur di pojok sana, dan mendapati barangku masih berdesakan di dalam tas di pojok samping pintu sana. Dengan lemas aku berjalan menuju pantry dimana terdapat peralatan memasak yang terparalelkan dalam satu meja bar, aku terhenti pada lemari es.. menggapai gagang pintunya seraya membuka lemari es tersebut dan mencari tahu isinya. Hanya ada dua botol air mineral. Lalu aku mengambil salah satunya lalu meneguknya langsung. Kemana sopan santunku? Beberapa gelas yang bertengger rapi tak aku hiraukan, aku malah langsung meneguk air minum dingin itu. Ah biarlah..
Aku telah selesai dengan urusan dahaga karena aku terlupa untuk minum air waktu sebelum tidur. Oleh karena itu, kini aku merasa lebih baik ketika air sudah mengenai tenggorokkanku. Seharusnya aku tak meminum air es, otakku sering mendadak membeku apalagi saat ini aku masih merasa agak jetlag (lebay). Tapi yang ada untuk saat ini hanyalah itu, ya hajar sajalah. Sekarang aku meraih tas ranselku membukanya dan memasukkan baju-baju dan kawan-kawannya ke dalam lemari yang tengah aku biarkan terbuka beberapa saat setelah aku tarik pegangannya sebelum aku membuka tas tadi.
Selesai, tak banyak baju yang kubawa. Hanya beberapa dress, 2jas, 3rok, beberapa atasan, dua potong celana jeans, dan satu celana pendek. Baju dalam tak luput tentu saja, memangnya aku tak akan memakai bra dan celana dalam!
Setengah jam hanya untuk menata mereka, sungguh hari ini aku tak segesit biasanya.. menit selanjutnya aku menyeret kakiku menuju kamar mandi. Tidak mengecewakan, aku menyalakan air hangat dan membiarkan tube-nya penuh. Semoga ini akan mengembalikan kelincahanku!😆😆😆Sambil menunggu air penuh, aku menuju sisi tempat tidur di sisi lain ruangan. Aku merogoh tas tanganku dan berhasil mendapatkan ponselku yang belum kunyalakan. Aku segera menyalakannya. Tak ada jaringan.. tentu saja, kartu sim yang terpasang masih kartu sim Indonesia. Aku menyalakan Wi-Fi dan mendapatkan koneksi internet.
"huff.." aku meniup bibirku sendiri.Aplikasi chatting aku buka, layar ponselku segera menunjukkan deretan foto kontak yang mengirimkan pesan kepadaku. Dey salah satu diantaranya.
👦: Selamat menempuh hidup baru!Aku menggeleng sambil tersenyum seraya mengetikkan kalimat balasan untuknya.
👧: Hidup baru bersamamu?😍😝Cukup lama tak ada balasan, hingga aku memutuskan untuk kembali ke kamar mandi sambil membawa poselku. Aku menghampiri keran air hangat, memutarnya untuk menghentikan aliran airnya sambil memandangi bagian atas ponsel yang led-nya tak juga kunjung berkedip. Aku menaruhnya di samping tube setelah membuat ponselku dalam mode dering. Lalu aku mengecek air dengan ujung-ujung jariku..bersiap mandi.
☆☆☆☆☆
Aku selesai mandi dan juga berpakaian. Segar! Benar aku akan bersemangat seriap kali habis mandi ataupun berendam di air hangat. Aku sangat menyukai kegiatan tersebut. Saat ini waktu menunjukkan pukul 12.03, waktunya makan siang! Yeay! Tapi aku belum membeli satupun bahan makanan. Itu tandanya aku harus menuju pusat perbelanjaan. Aku segera menyabet tas tanganku yang setia bertengger di ujung kasurku. Aku sedang mengambil kartu apartemen dari tempatknya ketika ponselku berbunyi.
Ponsel! Iya, aku meninggalkannya di kamar mandi.
Aku menuju kamar mandi, menangkap ponselku dan membaca notifikasi yang tampak dalam pendaran layar. Ternyata pesan dari Dian..☆☆☆☆☆
Aku membuka pesan Dian dan membalasnya sambil menunggu pintu lift terbuka di hadapanku.
👩: En, gimana hari pertama kerja?
👧: Besok mulainya say.
👩: Semangat ya say! Gimana Thai guy ada yang ganteng?
👧: Makasih Dian😘 waduh, belum lihat jelas penampakan yang tampan disini. Abis aku baru keluar kamar nih.
👩: Ngekos?
👧: Kondo say.
👩: Aih..
👧: hahaha.. ternyata sepi coy di kondo gini tuh. Tapi sekarang mau ke Siam mall beli makanan.
👩: Ya udah selamat belanja dan beradaptasi. Di mall pasang mata siapa tau ada Manfred!
👧: Wah, tetep ya! Manfred, kemana atuh Manfred?😂😂😂Pesan terakhir belum dibaca oleh Dian. Aku memutuskan untuk mengunci ponselku, memasukkannya ke dalam tas kembali dan segera masuk ke dalam lift yang pintunya baru saja terbuka di hadapanku. Selanjutnya aku menuju Siam mall dengan menggunakan angkutan umum setelah mencari referensi dari internet mengenai track perjalanan yang harus aku ambil dan dengan menggunakan alat transportasi umum apa untuk dapat mencapai Siam mall.
YOU ARE READING
Memar
General FictionKisah cinta picisan antara Sendu dan Dey. Mereka mempunyai cara masing-masing untuk saling memberi perhatian. Suasana gagal romantis yang tidak terlalu remaja karena mereka dipertemukan saat tak lagi berusia remaja, namun mereka sering kali tidak be...