"Ping.."
Bel kondo berbunyi.
Aku berjalan dengan lambat ke arah pintu.
(Berbicara bahasa Korea)
💁: Selamat sore, ada yang mengirimi anda ini. (Menyodorkan sebuah kotak kado cantik)
👧: Dari siapa?
💁: Teman anda katanya.
👧: Dimana dia?
💁: Saya kurang begitu tahu, dia hanya menitipkan ini.
Roomgirl tersebut memberikan sepucuk surat berwarna salem kepadaku, aku menerimanya dengan tanganku yang bebas dari kado yang harus kutopang.
👧: Baiklah.. terima kasih!
💁: Iya..
Kemudian wanita itu mengangguk dan berlalu pergi. Aku membawa kado dan sepucuk surat itu ke dalam kondo. Menaruhnya diatas kasur, kemudian masuk ke kamar mandi seraya mematikan keran yang menyala karena kini tampak bathtubenya sudah penuh dengan air hangat yang telah siap menyambutku untuk mandi sore.☆☆☆☆☆
Segarnya..! Libur akhir tahun ini aku habiskan di Korea Selatan saja, menikmati musim dingin pertamaku. Hehehe
Aku sudah berpakaian santai dan telah selesai mengeringkan rambutku. Aku menyiapkan diri untuk membuka kado cantik di atas tempat tidurku. Perlahan aku duduk ditengah-tengah tempat tidur dan menarik kado berwarna jingga dari pinggiran tempat tidur.
"Tuk.." terdengar suara benda ringan jatuh ke lantai. Aku menggulingkan badan hingga kepinggir dan mengintip benda apa yang jatuh? Oh, surat berwarna salem rupanya.. hampir saja aku lupa bahwa kado ini datang bersama dengan sepucuk surat. Aku mencondongkan badan kesalahsatu sisi tempat tidur dan berusaha menggapai surat yang tampak jatuh di dekat kaki tempat tidurku. Uh.. nah! Aku berhasil meraihnya. Dengan cepat aku bergerak kembali ke tengah tempat tidur, duduk bersila dengan posisi tegak dan tenang.. menghela napas.. ok, ayo kita cari tahu apa isi suratnya! Aku mulai membuka lipatan kertas surat itu,..(Bertuliskan huruf hangul, huruf Korea)
Dear Sendu,
Hallo.. aku ingin menyambut detik pertama di tahun baru bersama denganmu! Tolong datanglah ke rooftop kondominiummu. Aku tunggu disana jam 8 malam ini.
Nb: aku sarankan padamu untuk tak makan malam terlebih dahulu.
Love,
"byul"
Aku membalik-balikkan surat tersebut. Tak ada keterangan apapun disana. Byul? Aku tak merasa ada seseorang yang dekat denganku bernama Byul!
Jangan-jangan salah alamat? Ah, tapi..
Tapi jelas tertulis : dear Sendu!! berapa banyak orang bernama Sendu di kondo ini? Yasudahlah.. aku melongok jam ditanganku dan mendapati jarum jamnya menunjukkan bahwa kini sudah pukul 6 petang. Jam berapa tadi dia mengajakku bertemu?
Aku membuka lagi lipatan surat di tanganku dan membaca jam yang tertera disana. Jam 8 malam ternyata! Ok, masih 2 jam lagi. Apa yang harus aku kenakan? Dress? Jangan gila! Rooftop berarti di luar dan dingin! Tapi tunggu dulu.. jangan dulu makan malam? Hmm..
Aku berjalan ke arah lemari pakaianku, membukanya, kemudian memilah-milah pakaian yang tergantung disana. Ya, aku menemukan gaun biru muda pas selutut yang baru saja aku beli tiga hari yang lalu! Gaun cantik dengan pita sebagai aksennya. Ini bukan gaun musim dingin, jadi aku akan memakai jas musim dingin berwarna pink pastel sangat lembut pada bagian luarnya. Aku mengeluarkan pakaian-pakaian tersebut lalu menutup kembali pintu lemari seraya membawa dua benda tadi kearah cermin dan mematut-matutkan mereka di depan diriku sambil bercermin. Selanjutnya aku menggantungkan kedua benda tadi di depan cermin dimana terdapat pengait untuk menggantungkan gantungan baju untuk aku pakai nanti.
Aku berjalan kembali ke arah tempat tidurku, menghampiri kotak yang belum juga aku ketahui isinya. Ok, mari sekarang benar-benar kita cari tahu isinya!
Perlahan aku membuka pita yang mengikatnya, tertarik lepas dalam satu kali tarikan. Aku melanjutkan untuk membuka penutupnya pelan-pelan.
Dan isinya..
YOU ARE READING
Memar
Ficción GeneralKisah cinta picisan antara Sendu dan Dey. Mereka mempunyai cara masing-masing untuk saling memberi perhatian. Suasana gagal romantis yang tidak terlalu remaja karena mereka dipertemukan saat tak lagi berusia remaja, namun mereka sering kali tidak be...