Tidak terasa sekarang sudah akhir tahun. Sendu rajin menelponku melalui videocall setiap minggunya. Tahu saja aku masih belom menambatkan hatiku pada seseorang di luar sana. Ah.. dia selalu begitu, senang mengoceh sambil memandangiku. Nah, sebentar lagi pasti dia menelepon. Sudah menjadi kebiasaannya untuknya menyindir kejombloanku setiap sabtu sore.
Dan benar, ponselku berbunyi sambil layarnya menampilkan tulisan "sendol bolong menelpon.." ! Aku menarik napas bersiap dengan ledekannya, kemudian menekan bulatan hijau di layar ponselku.
👧: Met sore, non!
👦: Met malem dol!
👧: Ah,😍 udah ganteng.. Tapi masih jomblo! Hahaha
👦: Jirrr. . Kayak kamu ga jomblo aja!
👧: hahaha. . kan aku mah nemenin kamu!
👦: Nemenin apaan? Ngeledekin iya.. 😅😅😅
👧: Nemenin kejombloan kamu, maksudnya.
👦: Haish! Skip bole?
👧: Boleh-boleh.. mau kemana ih?
👦: Main ma anak-anak.
👧: Anak-anak rumah?
👦: Yoyoy.
👧: Udah pada jemput?
👦: Belom masih pada siap-siap.
👧: Mau kemana?
👦: Kepo!
👧: Memang, makanya nanya.. 😒😒
👦: Ada deh, mau tau aja!
👧: Yaudah sih.. bzz
👦: Biasa lah sama mereka mah ga akan jauh-jauh. .
👧: Iya tau, bebas.. Take care aja ya!
👦: Iya dong, pasti!
👧: Bagus!
👦: Kapan ke sini?
👧: Lebaran kayaknya Dey.
👦: Oh. . Bagus dong!
👧: Nanti meet up ya?
👦: Iyalah.. kasih tau makanya kalo balik ya!
👧: Siap!
👦: Yaudah aku pergi dulu ya, tuh anak-anak udah pada dateng ngejemput.
👧: Hahaha.. dasar nona! Udah gede juga masih aja kalo main harus dijemput!
👦: Biar dibonceng dong! Tinggal duduk manis..
👧: Ah gimana kamu aja. Ya udah have fun ya!
👦: Sip.. bye bye!
👧: Bye..Lalu aku memutus sambungan videocall dan segera menghampiri teman-temanku untuk berangkat menuju tempat billyar di salah satu mall di sekitar daerah tempat tinggal kami.
☆☆☆☆☆
👦: Ocha, apa kabar?
👵: Baik! Ih udah lama ga ketemu. Tambah ganteng!
👦: Ah, Ngeledekin aja kamu tuh!
👵: Beneran loh!
👦: Sama siapa ke sini?
👵: Tuh sama Tata dan Dinda.
👦: Pantesan Oncom, Fulan, sama Tungtung langsung ga konsen gitu main billyarnya!
👵: Hahaha.. sekarang kamu bisa billyar?
👦: Iya.
👵: Ga maniak karaoke lagi ?
👦: Hahaha.. engga udah bosen ah. Eh, kamu udah makan?
👵: Belom.
👦: Ayo kita cari makan?Kesempatan datang, aku ga terlalu kaku kayak dulu lagi! Hmm.. sudah lama aku ingin seberani ini untuk mengajak perempuan tipeku makan malam bersama.
👦: Bro, kedepan dulu ya.. cari makan, mau ikut?
👬: Engké sok, kalian duluan aja!
👦: Oh ya udah. 🙋Lalu aku mempersilakan Ocha untuk melewati pintu keluar terlebih dahulu. Biasanya aku tak begitu cekatan membuka pintu seperti ini.
👦: Mau makan apa?
👵: Apa ya?
👦: Bebas..
👵: Makanan jepang yuk? Sushi ?
👦: Boleh..Kami menuju mall yang letaknya tak jauh dari tempat kami tadi berada. Benar-benar tak jauh hanya 2 menit berjalan kaki. Disana ada restaurant sushi. Sepanjang perjalanan yang singkat, Ocha mengaitkan tangannya pada lenganku. She likes me! Thanks God!
Sesampainya di restaurant sushi , Ocha memesan apa yang dia inginkan. Begitupun aku setelah beberapa kali membolak-balik menu dan menimbang apa yang sekiranya akan bisa aku makan. Jujur, aku tak begitu suka sushi tapi biarlah. Aku sudah rindu memandangi dan mengobrol dengan Ocha yang cantik.
👵: Kerja dimana sekarang?
👦: Perusahaan farmasi..
👵: Wow bagus, jadi apa?
👦: Baru asisten manager.
👵: Kemajuan! Bentar lagi juga jadi manajer!
👦: Aamiin.. doain ya! Kalo kamu?
👵: Aku masih di tempat waktu itu.
👦: Oh, jadi ini lagi balik ke Bandung?
👵: Iya.. hahaha
👦: Asyik, untung kita bisa ketemu pas kamu lagi ke Bandung.. padahal kita ga janjian.. hehehe..
Nah, tuh makanannya dateng.. ayo makan yang banyak!
👵: 😊 selamat makan!
👦: Berdoa dulu..!Lalu kami berdoa dalam hati masing-masing.
Tuhan, kenapa harus sushi..😅 Biarlah demi dia! 😆
Kemudian kami menyantap hidangan di hadapan kami, setelah itu kami berbincang sambil menikmati teh Jepang.. Ocha, seperti nama perempuan dihadapanku ini.
Setelah selesai dengan restaurant sushi, aku mengamini keinginannya untuk melanjutkan obrolan kami di salah satu Cafe kopi, biar lebih santai katanya. Dan kami mengobrol banyak hingga mendekati tengah malam, lalu aku mengantarkannya ke hotel tempatnya beristirahat.
👵: Sini dulu sih?
👦: Ha?
👵: Mau langsung pulang?
👦: Temenin dulu?
👵: Sampai Tata dan Dinda kesini aja.
👦: Ok, gimana kamu aja.Lalu kami berdua canggung di dalam kamar menunggu teman-temannya yang tak kunjung kembali. Ah, yasudah. Dia memberi banyak kode, tampaknya ingin aku lebih agresif. Tapi aku hanya lebih sering mengalihkan perhatian ke arah layar ponselku yang aku ambil dari saku dengan terburu-buru.
👦: Sendu, udah tidur?
👧: Belom. Napa?
👦: Tidur sana udah malem!
👧: hahaha. .Ga perlu ditemenin ngobrol?
👦: Engga kok. Aku juga mau tidur.
👧: Oh ok.Kemudian aku mengirim stiker ucapan selamat tidur pada teman bawelku itu. Lalu dia hanya membacanya. Pasti dia kemudian tertidur, dia selalu mendengarkan kata-kataku.. begitu biasanya.
Ah, Ocha masih berlama-lama mandi di kamar mandi. Aku menguap kemudian tertidur karena lama menunggu Ocha yang tak juga selesai mandi untuk kembali mengajakku mengobrol hingga teman-temannya Ocha yang entah kapan akan kembali.
YOU ARE READING
Memar
Ficción GeneralKisah cinta picisan antara Sendu dan Dey. Mereka mempunyai cara masing-masing untuk saling memberi perhatian. Suasana gagal romantis yang tidak terlalu remaja karena mereka dipertemukan saat tak lagi berusia remaja, namun mereka sering kali tidak be...