Selamat Tahun Baru

30 1 0
                                    

Kini kami berada di taman kota tempat menonton kembang api. Menanti detik-detik pergantian tahun.
Kami duduk di salah satu akar pohon persik yang tumbuh disana, dimana ranting-ranting pohon persik itu dalam masa tak berdaun dan tampak tertutup salju.
👧: Kamu sampai kapan berada di Seoul?
👴: Satu minggu. Hmm.. berarti sisa 5 hari. Aku sampai ke sini 2 hari yang lalu.
👧: Oh.. ok.
👴: Memangnya kenapa?
👧: Tak apa, aku hanya bertanya.
👴: Masih ingin lebih lama denganku, huh?
👧: Bukankah terbalik?
👴: Hahaha.. benar, aku ingin lebih lama bersamamu tapi aku bisa apa? Waktu kita singkat dan selanjutnya kita sama-sama kembali sibuk!
👧: Kamu tinggal di mana?
👴: Di seberang tempat tinggalmu.
👧: Kita di kondo yang sama?
👴: 😂😂😂 tidak.. maksudku, di hotel seberang kondo tempatmu tinggal.
👧: Oh baiklah.
👴: Kenapa?
👧: Berarti besok kita akan berjalan kaki ke taman?
👴: baiklah.. besok sore.. aku akan menjemputmu!

Aku mengangguk tanda setuju. Lalu perhatian kami sama-sama teralihkan oleh suara kembang api yang meletup diatas kami. Aku menengok kearah Manfred yang tersenyum memandang kembang api warna-warni diatas sana dengan takjub seperti anak kecil yang baru pertama melihat kembang api. Kemudian aku melirik jam ditanganku, jam duabelas malam..
👴: Selamat tahun baru, Sendu! Aku doakan semua yang terbaik untukmu sepanjang tahun ini!
👧: Doa yang sama juga untukmu, Manfred! Terima kasih..
👴: Jangan berterima kasih.. untuk apa? Kaupun baru saja mendoakanku!
👧: Untuk menemaniku di negeri orang seperti ini. Melewati malam tahun baru berselimut salju seperti ini, pengalaman baruku!
👴: Berlebihan! Kau akan terbiasa dengan semua ini dan..
👧: Dan apa?
👴: Dan kehadiranku!
👧: Hahaha.. kau lucu!
👴: Aku serius! Aku akan meluangkan waktu senggangku untuk menemuimu, Sendu.
👧: Jangan merepotkanmu..
👴: Aku tak repot!
👧: Kalau begitu, jangan membebaniku dengan perasaanmu..
👴: Terima saja perlakuanku.. aku berjanji akan bersikap baik dan membuatmu bahagia. Dan jangan paksakan hatimu terlalu dini hanya untuk menyenangkan perasaanku.. nanti dengan sendirinya hatimu akan datang pada hati yang tepat!
👧: Hmm...

Aku tertunduk tak kuasa membalas tatapan tulusnya yang menghiasi wajah tampan dihadapanku ini.
👴: Jangan canggung seperti itu. Biarkan mengalir..
👧: 😊
👴: Tetaplah menjadi dirimu..
👧: Baiklah.. as your wish byul!
👴: Hahaha.. dan kini kau memanggilku byul! Panggil namaku saja, aku sangat senang mendengar suaramu memanggil namaku...
👧: Ok .. Manfred..
👴: 😊 itu sangat manis. Terima kasih..
👧: Dengan senang hati!

Kami kembali menatap langit yang sedari tadi tak henti dihiasi oleh kembang api warna-warni. Berbagai warna itu memantul pada salju yang menyelimuti kota Seoul malam ini. Sungguh indah, salju.. kembang api.. dan pria perfect disampingku yang kini menggenggam tanganku sambil sesekali memandangiku dengan matanya yang berbinar lembut.

MemarWhere stories live. Discover now