Terbagi (?)

2.1K 156 8
                                    

Keheningan terus terjadi antara aku dan kinal. Pagi ini pun tak ada yang spesial diantara kami berdua. Sama-sama saling diam tak berani mengungkapkan perasaan terlebih dahulu. Perdebatan malam itu membuat semua berubah menjadi dingin dan beku. Entah kenapa aku dan dirinya sama-sama keras kepala dan saling memaksa.

#FLASHBACK ON

Saat itu ia pulang dengan wajah sedikit kusam. Aku menunggu nya di atas sofa sambil memasang wajah harap-harap cemas ketika ia terlambat pulang. Aku bangun dari ringkihan ku saat itu dan menyambutnya dengan perasaan senang. Tapi entah kenapa ia menolak begitu saja dan meninggalkan ku masuk menuju kamar

"Kenapa? Apa ada masalah di kantor?" Tanyaku penasaran sambil mengikuti langkah kaki nya menuju kamar

"Ngak papa, aku hanya lelah ve"

"Wajahmu bukan sesuatu yang tak bisa ku tebak nal, kamu pasti punya masalah. Coba cerita sama aku?"

"Ngak ve, aku ngak ada masalah apa-apa"

"Kamu bohong! Aku udah lama kenal sama kamu....."

"Ve!!" Bentak nya saat aku mencoba memaksa nya untuk bicara

Saat itu pun aku kaget dan tercengang ketika dengan begitu cepat ia membentak ku kasar. Mataku membulat menatapnya tak percaya. Hingga hati ini pun menjadi perih ketika suara nya itu keras menggema di telingaku. Kini air menggenang di mataku saat ia membentak ku untuk yang kedua kalinya. Entah apa yang telah membuatnya dengan mudah menjadi kasar seperti ini.

"Ck ah!" Ucapnya kasar seketika itu saja langsung masuk ke kamar mandi

Aku terduduk di pinggir ranjang sambil menahan sesak di dada. Tapi aku tak sekuat orang-orang di luar sana, air mata pun jatuh tak tertahan kan. Menangis terisak sendirian, sama sekali ia tak datang untuk menenangkanku.

Tak berapa lama ia keluar dari kamar mandi dan aku menyadarinya. Sama sekali ia tak menegur dan menanyaiku, malah ia langsung membaringkan tubuhnya diatas ranjang kemudian memunggungi ku. Aku semakin merasa perih saat kini ia menjadi sangat dingin. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa aku pernah melakukan hal yang fatal sehingga membuat nya marah?

Ku lihat jam di atas nakas itu sudah menunjukkan pukul 11.38 waktu Jepang. Melihat nya yang kini sudah tertidur akupun memilih ikut berbaring dan segera beristirahat. Sedari tadi ia terus memunggungi ku tanpa sedikit pun menoleh. Kembali aku tak bisa menahan air mata ini hingga akhirnya jatuh. Menyembunyikan air mata ini aku pun memunggungi nya pula, sungguh terasa begitu sesak saat ia kini berubah menjadi kasar.

Namun disaat aku terus menangis membelakangi nya tiba-tiba saja tangan nya menimpa pinggangku terlihat memeluk. Aku kaget dan menatap tangannya yang teruntai lelah itu. Segera aku hapus air mata ini dan berbalik menatapnya. Tapi ternyata apa yang ku dapat? Ia tertidur pulas dengan hanya sekedar memeluk saja. Aku pun menghela napas kasar.

Ku tatap wajahnya dekat saat ini. Matanya terpejam lelah sehingga aku tak tega untuk mengganggu tidurnya. Ku elus pipinya itu pelan, aku rindu kinal yang dulu, aku rindu dekapan hangatnya ketika malam yang dingin menusuk ku. Tertetes kembali air mata ku di hadapan nya, namun ia sama sekali tidak menyadarinya. Aku sudah cukup lelah hingga akhirnya menutup mata mengikuti nya.

"Maaf~" ucapnya saat aku baru saja menutup mata ini

Saat ucapan itu terlontar aku langsung membuka mata dan ku dapati ia kini telah memandangiku.

"Maaf apa?" Tanyaku

Seketika saja ia kembali memunggungi ku. Sama sekali ia tak menjawab pertanyaanku. Aku semakin resah dan gelisah saat sifatnya berubah menjadi penutup. Seperti ada yang ia sembunyikan dariku.

VEraunophile 2 (Aishiteru Yo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang