Leaving You

1.5K 173 9
                                    

Hujan turun begitu deras malam ini. Aku berdiri di depan jendela sambil menatap rintik hujan menyipratkan air nya mengenai kaca jendela. Berdiri mematung sambil menyilangkan kedua lengan. Entah apa yang sedang aku pikirkan sekarang, pikiran ku hanya terus mengarah ke padanya. Kinal, sosoknya yang sepertinya tak akan pernah hilang dalam benakku meski kini ia telah melukai ku.

Disaat aku sedang termenung didepan jendela tiba-tiba saja ponsel ku berdering dan membuat ku tersadar dari lamunan. Layar ponsel ku menyala dan terlihat sebuah pesan berada pada notifikasi ponselku. Seketika saja aku langsung membuka pesan itu.

[KINAL]

Selamat ya?

Selamat apa?

Pernikahan mu

Pernikahan bagaimana?

Kamu kan akan menikah dengan pria itu

Menikah? Pria? Apa maksud kamu??

Hm semoga langgeng ya pernikahan nya

Hei! Apa maksud kamu nal??

Pesan macam apa ini? Tiba-tiba saja ia mengirimi ku pesan yang entah apa maksud nya. Ia mengira bahwa aku akan menikah. Dengan siapa dan kapan? Sama sekali tak ada yang aku sembunyikan darinya, tapi kenapa ia malah semakin menuduhku yang tidak-tidak.

Saat ini pun moodku berubah kesal sambil menatap layar ponsel ini. Tak kusangka dengan mudah ia menelan mentah-mentah informasi yang sama sekali tak ada tuan nya. Dengan perasaan yang masih cukup kesal aku masuk ke kamar dan mengambil sesuatu yang ada di dalam laci nakas. Sebuah amplop putih dengan nama ku tertulis di dalamnya.

"Sudah saatnya aku lakukan ini, percuma saja ia juga ngak akan pernah percaya lagi padaku"

***

Pagi menjelang, aku bersiap untuk bekerja seperti biasanya. Ini untuk yang terakhir kalinya dan aku akan kembali ke Indonesia. Langkah ku pun yakin menuju kantor. Setibanya aku di kantor, aku langsung masuk ke ruang manajer, aku ingin memberikan amplop putih ini padanya. Namun saat aku datang ia sama sekali tidak ada di tempat. Aku tak mungkin menunggu akhirnya memilih meletakkan amplop putih itu diatas meja kerja manajer.

"Ohayou~" sapaku pada yuki saat masuk ke ruangan

"Ohayou~" balas yuki tak bersemangat

"Loh kenapa? Kok ngak semangat gitu?"

"Huftt aku bingung gimana bayar uang sewa apartemen, saat ini aku lagi ngak ada uang. Kalau ngak bayar aku bakalan di usir dari apartemen" jelasnya

"Ya udah kamu tinggal di apartemen aku aja"

"Ah ngak usah ve, aku pasti bisa bayar kok"

"Udahlah yuki, kamu tinggal di apartemen aku aja. Lagian aku juga akan..." balasku terhenti di akhir kalimat

"Akan apa ve?" tanya nya penasaran

Disaat yuki tengah penasaran menunggu jawaban ku tiba-tiba saja manajer masuk dengan wajah sedikit kesal menatapku.

"Apa maksud kamu soal ini!" tukas manajer sambil menunjukkan surat yang ku berikan tadi

"Ini apa? Hm... Surat pengunduran diri!!" ujar yuki kaget menatap surat itu

Aku langsung tertunduk saat semua seisi ruangan tau kalau aku akan mengundurkan diri dari kantor. Saat itu juga manajer langsung menyuruh ku masuk keruangan nya, sepertinya ia akan memaki-maki ku.

VEraunophile 2 (Aishiteru Yo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang