Tak terasa aku telah menghabiskan waktu selama seminggu hanya mengunjungi beberapa tempat di tokyo sembari kembali bekerja di kantor pusat. Tanpa terasa pun, di perkiraan salju akan turun untuk pertama kalinya. Berharap jika itu terjadi, aku ingin ia datang mengembalikan rasa rindu ini.
Setahun, terhitung sejak ia sakit dan menolakku untuk datang melihatnya, rasa ini tidak akan pernah pupus meski semua harus aku lalui dengan beribu kesakitan. Apa yang setahun ini ia lakukan? Apa sakit yang ia rasakan begitu parah. Setiap hari aku hanya bisa mengirimi nya pesan namun tak ada balasan.
"Ve, ada kiriman buat kamu" ujar yuki sambil memberikan sebuah kotak berukuran cukup besar kearahku
"Oh, dari siapa?"
"Entahlah, apa ngak ada nama pengirim nya?"
"Hm..." balasku sambil menggeleng dan kemudian langsung membuka kotak berukuran cukup besar yang di bungkus kertas berwarna coklat ini
Entah siapa yang mengirimiku paketan seperti ini tanpa ada nama pengirimnya. Padahal aku baru seminggu lebih di Jepang dan langsung memperoleh hadiah dari seseorang. Ternyata isi dari paketan ini adalah sebuah syal terbuat dari rajutan tangan berwarna biru.
Ku tatap bingung syal itu sambil melihat kesana-kemari. Ku coba merogoh dalam-dalam kotak ini sama sekali aku tak menemukan identitas si pemberi paketan ini. Hanya syal biru yang berada di dalam kotak.
"Wah syal, Bagus banget" ujar yuki sambil menaruh secangkir teh hangat ke meja ku
"Sama sekali ngak ada nama pengirim nya yuki"
"Ah benarkah?"
"Apa jangan-jangan dia pengagum rahasia mu? Cieeee sekarang kamu punya fans ya?" lanjut nya sambil menggoda ku
Mungkinkah seseorang tengah menyukai ku? Benarkah? Siapa? Sama sekali aku tak pernah dekat dengan siapapun kecuali yuki dan tim kerja ku selama di Jepang. Aku terus bertanya dalam diri siapakah seseorang itu yang memberikan ku syal rajutan tangan ini.
Malam pun tiba, kantor terasa mulai sepi. Yuki sudah pulang duluan karena ada hal penting yang harus ia lakukan. Aku pun keluar kantor sambil mengenakan baju hangatku. Saat tiba di luar udara semakin terasa dingin. Leherku seperti terasa kaku saat udara dingin malam ini begitu menusukku.
Saat merasakan udara dingin ini aku teringat sebuah syal yang baru saja aku dapatkan tadi. Ku ambil syal itu dari dalam tas dan ku kenakan di leher yang terasa dingin. Sungguh terasa hangat saat aku mengenakannya, ternyata syal hasil rajutan tangan bisa sangat hangat dan nyaman di bandingkan dengan syal lainnya yang ku punya.
Akupun berjalan meninggalkan kantor. Hari ini pun aku tak membawa kendaraan, lebih memilih untuk naik bis saja. Aku menunggu di halte tempat biasa, duduk sambil menempelkan headset ke telinga ku. Mendengarkan musik klasik saat malam dingin seperti ini cukup menenangkan.
***
"Aku udah sampai yuki, sudah dulu ya~" ucapku sambil memutuskan sambungan telepon
Sedari tadi, sejak aku menaiki bis dari halte dekat kantor hingga aku sampai di apartemen, yuki terus menemani perjalanan pulangku. Entahlah, ia seperti merasa tak enak padaku saat ia memilih pulang duluan dan meninggalkan ku sendirian di kantor.Disaat aku hendak sampai di apartemen tiba-tiba langkah ku ragu untuk masuk. Rasanya aku hanya ingin menghabiskan waktu malamku di luar. Ku urungkan niat ku untuk pulang, aku pun berbalik arah dan berjalan menuju jembatan yang tak jauh dari apartemen ku.
Hanya kedinginan malam yang aku rasakan. Berjalan sendirian bukan seperti orang biasa yang tengah lalu lalang di sebelahku. Aku hanya menggenggam tali tote bag ku dengan cukup erat. Entahlah jangan tanyakan perasaan ku saat ini melihat orang berdua dengan orang yang mereka cintai melewati malam dingin ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEraunophile 2 (Aishiteru Yo)
Fanfic[COMPLETED] GxG Kisah perjuangan mempertahankan hubungan terlarang di negeri Sakura, Jepang. Kins-Ve Sekuel dari VEraunophile.