"Tunggu aku..."

1.4K 148 2
                                    

Pagi ini aku bergegas bersiap untuk segera berangkat ke kyoto. Pertemuan klien besar untuk pertama kalinya membuatku sedikit gugup. Selama dalam perjalanan menuju kyoto jantungku terus berdegub kencang seperti akan segera pecah.

Aku tiba di hotel dimana tempat aku akan bertemu klien. Dengan pakaian rapi aku duduk persis di sebelah kolega ku, ya hanya dia yang selalu membantu ku dalam pekerjaan. Ryuji namanya.

"File yang kemarin sudah siap kan nal?"

"Oh sudah"

"Hm baiklah"

Kurang lebih 20 menitan aku dan ryuji menunggu akhirnya klien yang di tunggu pun datang. Dengan beberapa bodyguard nya ia datang dengan gagah mengenakan setelan jas berwarna dongker di sertai dasi putih namun memiliki garis-garis biru tua. Aku melihat dirinya dari jauh mendekat ke meja ku pun di buat terpesona.

"Hello~" sapanya hangat

Aku dan ryuji kemudian berdiri dan membungkuk kan tubuh memberikan salam hormat pada nya.

Meeting pun berlangsung, dengan cekatan aku dan ryuji menjawab semua pertanyaan dari klien ini. Sehingga membuatnya terlihat puas dengan kinerjaku beserta tim ku yang lain. Hingga akhirnya memperoleh kesempatan, hotel akan menambah beberapa keperluan penting dengan investasi besar dari klien asal korea ini, Kim Gi Tae.

"Syukurlah pertemuan kali ini berjalan dengan lancar" ujar ryuji, saat aku dan dirinya berjalan menuju basement hotel

"Hm..." balasku sambil mengangguk tersenyum

"Oh iya nal, kamu balik duluan ke tokyo. Aku harus menemui keluarga yang ada di kyoto"

"Oh atau kamu mau ikut aku aja?" tawar ryuji

"Oh ngak usah, aku balik aja. Lagian kerjaan masih menunggu ku. Jadi aku harus antar kamu kemana?"

"Ke halte bis aja"

"Hm baiklah"

Mobil pun melaju. Sebelum kembali ke tokyo aku mengantarkan ryuji dahulu ke halte bis.

"Sampai jumpa besok di kantor nal?" ucap ryuji dari luar pintu mobil

"Iya, hati-hati ya"

"Kamu hati-hati juga nal~"

***

Hari ini hujan salju di sertai badai akan datang. Kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati ketika sedang di luar rumah. Jika sedang berada di rumah diharapkan untuk tidak keluar...

Dari balik stir ini aku mendengar akan terjadi hujan salju di sertai badai. Ku lihat sedikit kearah langit dari dalam mobil terlihat gelap dan salju juga turun kian deras. Ku tekan tombol penghangat dalam mobil ini. Jalanan yang ku lewati pun perlahan tertutup salju hingga membuatku dan pengendara lainnya melambatkan laju kendaraan.

Perjalanan yang awalnya tak memakan waktu banyak kini malah melebihi waktu yang di perkiraan. Sama sekali aku belum tiba di tokyo, perjalanan ku ternyata masih panjang. Hujan salju semakin turun dengan sangat deras, angin-angin kencang pun perlahan berubah menjadi badai.

"Oh Tuhan... Ini jalan nya gimana?" gerutuku seketika meminggirkan mobil

Kulihat hanya hembusan angin yang berbentuk badai itu dari balik kaca mobil ini. Sama sekali aku tak melihat jalanan di ujung sana. Jam pun kini sudah menunjukkan pukul 2 siang, satu jam lagi aku ada pertemuan lain dengan klien di kantor. Kemungkinan aku tak akan bisa menerobos badai seperti ini akhirnya menelfon yang lain untuk menggantikan ku.

Kurang lebih hampir 30 menit aku menunggu badai ini reda akhirnya nya aku bisa melajukan mobil ini meski pelan. Jalanan juga sedikit tampak di ujung sana. Namun ketika aku mencoba berjalan perlahan tiba-tiba saja sebuah angin kencang membuat kemudi ku oleng dan akhirnya...

VEraunophile 2 (Aishiteru Yo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang