This is Our Love Story

1.6K 153 3
                                    

Dia terdiam tak berbalik menatapku. Saling memberi punggung aku hanya bisa menahan sesak tangis akibat perbuatanku sendiri. Mencoba sedikit memanggil namanya namun sama sekali ia tak menggubris panggilanku. Sesekali pun aku menoleh kebelakang dan menatap punggung nya, ya! Aku menyesal! Napasnya tak beraturan terlihat dari naik turun kasar kedua bahunya itu.

Kediaman nya seakan terus mengurungku. Hari juga perlahan akan berubah hari lain, ku tatap dalam ke layar ponselku. Penerbangan malam ini yang akan aku lakukan. Sama sekali ia belum membuka suara atas keinginan ku ini. Jujur aku berat untuk meninggalkannya, namun pilihan ku sudah bulat demi kebaikan bersama.

"Waktu terus bergulir nal?"

"Pergilah jika kamu mau pergi, lupakan aku jika itu yang kamu mau"

"Aku ngak akan lupain kamu"

Terdengar decakannya membuatku menahan sakit. Hanya terucap saling memunggungi, tentu ini terasa sakit saat terdengar ia mulai dingin. Tak bisa lagi menahan sesak di dada akhirnya aku menitihkan air mata tanpa bersuara. Sungguh ini terasa sakit, aku hanya bisa mengerat baju bagian dada ini. Aku yang memilih pergi, tapi aku yang merasakan sakit teramat seperti ini.

"Jam berapa penerbangan mu? Aku akan antar" ucapnya tiba-tiba saja kini ia sudah berdiri dihadapan ku

Aku mendongak kearah nya dan menatapnya dengan tatapan basah. Rahangnya begitu terlihat mengeras seperti sedang menahan emosi atau kekesalan nya terhadapku. Namun semua berubah saat tatapan matanya sayu kearahku. Tangannya pun bergerak dan dengan jari-jari nya ia hapus air mataku yang kini sudah membanjiri pipi.

"Nal?" lirihku pelan

"Bukankah ini sudah keputusan mu untuk pergi, pergi lah~"

"Ka-kamu?"

"Aku... Aku mengerti maksudmu kenapa kamu harus memilih melakukan hal ini. Untuk kita saling intropeksi diri, aku sadar apa yang sudah aku lakukan dahulu membuat semua harus berakhir seperti ini"

"I-ini belum berakhir nal!" tukasku cepat langsung berdiri dihadapan nya

"Ngak, ini hanya berakhir untuk sementara waktu. Kita break bukan berarti putus. Kita masih bisa saling berhubungan meski jarak memisahkan kita"

Kenapa? Dan apa yang membuatnya seolah luluh seperti ini. Padahal sebelumnya ia begitu sangat menolak kepergianku.

"Nal, apa kamu....??"

"Apa?"

"Hahahaha... Kamu mengira aku ngak sayang lagi? Sampai aku rela kamu tinggalin? Ngak tauk, pipi chubby ku~~" lanjutnya diakhiri mencubit kedua pipiku

Aku tersipu malu saat ia tiba-tiba saja berubah jadi imut seperti ini. Ini kamu nal? Apa aku tidak salah lihat? Matanya bersinar seolah menerangi segala apa yang dulu sempat menggelapkan matanya. Senyuman nya pun terlihat manis tidak seperti biasanya

"Kembali lah ke Indonesia, selesaikan skripsi mu"

"Skripsi?"

"Hm.. Skripsi" balasnya sambil mengangguk

"Darimana kamu tau kalau aku sedang menyelesaikan skripsi?"

"Dari beby" balasnya sambil menyeringai

Saat itupun aku terdiam sejenak, hingga akhirnya aku teringat bahwa sebelumnya aku sempat bertemu beby di kampus dan aku mengatakan akan menyelesaikan skripsiku tahun ini. Tak kusangka selama ini Kinal benar-benar memperhatikan ku dari mata orang lain. Ternyata kamu masih mencintaiku nal.

"Oh iya, penjaga perpus di kampus titip salam buat kamu. Katanya kapan balik kesana lagi, trus selesaiin skripsi kamu" ucapku sambil menyenggol sikunya dengan sikuku

VEraunophile 2 (Aishiteru Yo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang