One Night Stand

2.8K 183 10
                                    

[ Warning! ]
[[ Ada unsur 18+ ]]


Aku keluar tanpa sedikit pun menoleh kearahnya. Rasa sakit itu masih terus melekat di benakku hingga benar-benar tak bisa ku kendalikan. Apapun itu jika ia menganggap hanya sebuah salah paham bagiku itu sebuah penghianatan yang sangat menyakitkan. Bagaimana tidak, aku melihat dengan mata kepala ku sendiri ia begitu dekat dengan pria itu.

Aku ketuk pintu apartemen ini dan menunggu hingga di bukakan. Tak lama seseorang keluar dari dalam dan menatapku diambang pintu. Aku masih dengan kesedihan dan kesakitanku saat ini.

"Apa aku boleh masuk?" Tanyaku pelan

"Hm.. bo-bo-boleh" balasnya pun mempersilahkan ku masuk

Aku kemudian duduk di sofa dan tertunduk. Ia datang sambil membawakan secangkir teh hangat dan cemilan kecil untukku. Aku menoleh kearahnya saat itu juga dan tersenyum

"Kenapa?"

"Sinka dimana?"

"Sinka sedang tidak disini, dia di asrama kampus nya"

Saat itu aku langsung menyeruput teh hangat yang baru saja ia sajikan untukku. Untuk saat ini cuma bersama Naomi aku bisa sedikit tenang. Entah kenapa langkah ku malah berhenti di apartemen nya

"Naomi, apa aku boleh menginap semalam disini?"

"Ngi-ngi-nginap?"

"Iya, kalau ngak boleh juga ngak papa, aku bisa ke hotel"

"Oh ngak papa kok nal, kamu bisa menginap disini"

"Makasih naomi" balasku tersenyum kearah nya.

Malam semakin larut dan semakin terasa sepi. Sedari tadi aku hanya memandangi langit gelap dengan bintang-bintang berkelap kelip disana dari atas balkon. Bulan pun tampak semakin terang dan Indah untuk di pandang. Seandainya dia disampingku menikmati indahnya langit gelap malam ini

"Nal?"

"Ya?" Balasku langsung menoleh kebelakang

"Kamu belum tidur? Ini sudah larut banget, besokkan masih kerja"

"Iya, sebentar lagi"

"Kamu bisa tidur di kamar sinka, atau tidur denganku" tawarnya

"Aku di kamar sinka aja. Makasih" balasku

Ia tersenyum kearahku dan kemudian berbalik meninggalkan ku. Ku tatap punggung nya itu, ada perasaan tak enak yang kini aku rasakan. Aku tau bagaimana perasaan nya saat ini, tapi aku hanya ingin mencari ketenangan setelah apa yang terjadi padaku. Aku tak memendam apapun padanya, maaf jika aku harus menyulitkan nya saat ini.

Pagi menjelang, aku bangun tepat pukul 6 pagi. Ku lihat gorden jendela sudah tersingkap rapi hingga biasan cahaya matahari pagi mengganggu pandangan ku. Seketika ia masuk sambil tersenyum kearahku dan membawa nampan diatasnya gelas berisi air putih

"Minum dulu" tukasnya sambil memberikan ku segelas air putih

"Makasih"

"Aku tau kamu sedang tak enak hati saat itu, tapi setidaknya bicaralah padaku untuk bisa diselesaikan dengan baik"

"Hm ngak, makasih. Aku bisa selesaikan ini sendiri"

"Baiklah, segera bersiap nal, hari ini kita ada rapat bersama para investor lain" jelasnya

"Iya, aku akan bersiap"

Aku keluar dari apartemen naomi bersamanya. Hingga tanpa sengaja mataku menoleh kearah dimana pintu apartemen ku berada. Entah kenapa aku merasa rindu dengan sosoknya itu. Pintu itu tertutup rapat, aku yakin dia sudah pergi bekerja seperti biasanya.

VEraunophile 2 (Aishiteru Yo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang