Kecewa

2K 150 15
                                    

Suara desis seseorang terdengar pelan di telingaku. Ku buka mata perlahan hingga terlihat langit-langit berwarna putih. Mataku bermain ke berbagai arah hingga terlihat sebuah ruangan yang sama sekali tak ku kenal. Dalam benakku pun timbul pertanyaan dimana aku sekarang. Disaat masih memandangi seisi ruangan ini tanpa sengaja aku melihat dua orang pria berdiri diambang pintu tengah membicarakan suatu hal

"Terima Kasih dok~" ucapnya terus kemudian mendekati ku disaat aku telah tersadar

"Dimana aku?"

"Kamu dirumah ku"

"Kenapa aku bisa disini, aku masih banyak pekerjaan di kantor" balasku seketika langsung bangun dan mencoba keluar dari ruangan ini

Saat itu juga ia menahan gerakan ku hingga tak turun dari ranjang. Aku langsung mematung menatapnya. Kenapa ia malah membawa ku kemari. Apa yang sudah ia lakukan padaku? Seketika aku tersadar dan langsung menghempas kan kedua lengan nya yang menahan tubuhku terduduk diatas ranjang
"Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu membawa ku kesini?" tanyaku ketakutan

"Kenapa? Aku tidak melakukan hal apapun. Kamu pingsan di kantor tadi, jadi aku bawa kesini" jelasnya

"Kesini? Kenapa tidak kerumah sakit saja jika ingin membawaku. Ka-ka-kamu?"

"Hey, tenanglah ve. Demi tuhan, aku tidak melakukan hal apapun sama kamu"

"Sudahlah pak Reyka. Saya harus kembali bekerja" jelasku tegas langsung turun dari ranjang dan bergegas keluar dari kamar ini

Jalanku sedikit cepat hingga keluar rumah. Namun suaranya terus meneriaki namaku dan sepertinya ia mengejarku hingga keluar. Dengan cepat tiba-tiba saja ia menangkap pergelangan tangan ku dan membuat langkahku terhenti. Aku langsung menoleh kearah nya dan menatapnya kasar

"Biar aku antar kamu ke kantor"

"Ngak perlu!"

Seketika saja ia langsung menarik lengan ku dan membawa ku masuk kedalam mobil. Entah apa yang sedang ia inginkan terhadap ku. Ia begitu terlihat sangat menginginkan ku. Selama dalam perjalanan menuju kantor pun aku hanya terdiam sambil menatap kaca jendela di sebelahku. Sama sekali aku tak menoleh atau pun sejenak melihat dirinya yang sibuk di balik kemudi nya itu.

Tak lama akhirnya aku dan Reyka tiba di kantor. Dengan cepat aku turun dari mobil nya bergegas masuk ke kantor. Disaat aku tengah masuk tiba-tiba seisi kantor menatap ku dengan tatapan sinis. Aku yang merasa aneh hanya bisa kebingungan dan canggung jika di tatap seperti itu. Tatapan itu pun berakhir ketika aku masuk kedalam ruang kerjaku

"Kenapa mereka semua?" ucapku sendirian

Tak ingin menjadi beban di dalam pikiranku, akhirnya aku membiarkan mereka semua dengan kembali menyibukkan diriku dengan pekerjaan yang cukup padat ini.

***

aku duduk termenung menatap kosong kearah yang tak berujung. Aku terus mengaduk aduk makanan ku hingga terlihat tak selera lagi untuk dimakan. Pikiran ku selalu saja mengarah ke Kinal yang kini semakin menjauhi ku. Entah kenapa kini ia jadi susah untuk di hubungi. Apa ia kini benar-benar tak lagi mencintaiku, hingga ia mengabaikan ku seperti ini

"Hey ve, kenapa? Makanan kamu sudah dingin tuh" tukas Yuki teman sekantor ku

"Oh ngak papa"

"Kamu yakin? Kenapa akhir-akhir ini kamu terlihat lain sekali"

"Be-be-benarkah?" balasku gugup

"Hm... Oiya apa kamu masih memikirkan mereka yang menatap mu aneh tadi pagi?"

"Ngak, aku sedang malas memikirkan hal itu. Tapi terkadang aku bingung, mereka kenapa?" balas ku menyeringai

"Kamu ngak sadar apa ngak tau sih?"

VEraunophile 2 (Aishiteru Yo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang