KINAL POV
Waktu seakan berlalu sesuai dengan apa yang telah di takdirkan. Aku, dan kini diriku masih sama seperti disaat ia meninggalkan ku. Apa yang sebenarnya diinginkan takdir saat semua ini harus terjadi padaku. Tak adakah kesempatan ku lagi kembali memperbaiki apa yang sempat aku hancurkan dengan tanganku sendiri.
"Sampai kapan kamu terus seperti ini, sudah hampir seminggu kamu tak ada gairah sedikit pun. Apa aku benar-benar sudah kamu campakkan?"
Aku tertegun saat sebuah ucapan terlontar dari mulut nya itu. Dan kemudian aku menatapnya dengan perasaan bukan seperti yang dulu
"Apa selama ini kita punya hubungan?"
"Huh? Kamu menanyakan hal itu? Jadi selama ini kamu anggap aku apa?" tanya naomi dengan nada terdengar sedikit meninggi
Aku pun terdiam tak menjawab pertanyaan nya itu. Kemudian ku rapikan meja kerja ku yang terlihat berantakan ini. aku menyadari saat ini ia masih berdiri menatapku, tapi sama sekali aku tak memperdulikan nya dan hanya diam seribu bahasa.
"Nal, kamu mau kemana?" tanyanya dengan cepat menangkap lenganku saat aku akan keluar dari ruangan
"Aku mau makan siang"
"Jawab pertanyaan ku dulu!"
"Ngak ada yang perlu aku jawab mi" ujarku seketika langsung menghempaskan lengan nya kemudian berjalan meninggalkan ruangan.
Hari ini tak terasa salju turun pertama kalinya. Jalanan sebagian tak terlihat akibat tertutup salju yang kini turun cukup deras. Aku disini, di pinggiran jalan hanya berjalan sendirian sambil menyembunyikan kedua tanganku di dalam saku mantel hangat.
Entah kemana aku akan melangkah hingga akhirnya berhenti di sebuah Taman yang memiliki banyak pohon bunga sakura. Aku mendongak ke atas langit dan terlihat ranting pohon bunga sakura. Apakah tak ada bunga sakura yang tumbuh saat ini?
Hanya hujan salju pun yang kini mengenai wajahku. Dengan merasakan dinginnya hari ini aku hanya bisa menghela napas panjang kemudian menutup mata
Ini salju pertama, seharusnya kita nikmati ini bersama.
***
"Apa yang kamu lakukan saat hujan salju seperti ini?" tanya naomi saat aku baru saja tiba dan kemudian menggantung kan mantel ku
"Aku hanya berjalan-jalan"
"Sudah ku duga, dan kamu pasti belum makan, makanlah"
"Aku ngak lapar" balasku sambil masuk keruangan dimana aku sering mengurung diri semenjak di tinggal Ve
"Sudah cukup nal!" bentak naomi
Saat itu juga aku mematung mendengar teriakan naomi yang baru pertama kali aku dengar."Kenapa kamu jadi dingin seperti ini? Apa salah ku? Kamu bukan kinal yang aku kenal!"
"Aku tau kamu sedih, aku tau kamu sakit. Tapi kenapa aku yang harus menjadi pelampiasan mu?" lanjutnya
"Kamu ngak sadar apa yang selama ini aku lakuin buat kamu?... Awalnya aku sakit nal setelah tau aku hanya pelampiasan rasa kecewa mu pada ve, tapi aku mengalah dalam hal itu dan membuang egoku. Kamu meminta untuk tetap tinggal dan jangan meninggalkan mu, dan aku mengabulkan hal itu. Tapi apa? Nyata nya kamu sama sekali tidak membalas apa yang selama ini aku lakukan!"
Itu ucapan nya, itu curahan hatinya. Aku hanya mendengar suara itu hingga berubah menjadi tangis. Perasaan ku seketika berubah menjadi perih dan mencoba menahan segala amarahku. Sama sekali aku tak menoleh kearahnya dan hanya berposisi di depan pintu. Aku tak ingin larut dalam hal ini dan memilih masuk kedalam ruangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/78436788-288-k566064.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VEraunophile 2 (Aishiteru Yo)
Fanfiction[COMPLETED] GxG Kisah perjuangan mempertahankan hubungan terlarang di negeri Sakura, Jepang. Kins-Ve Sekuel dari VEraunophile.