Seusai rapat, tanpa basa-basi Rio langsung melesat kerumah menggunakan mobilnya dengan kecepatan penuh. Kebetulan jalanan sedang lancar-lancar saja tak ada kendala.
Ia pulang hanya untuk bersiap-siap saja. Karna ia harus tiba tepat waktu untuk bermain futsal bersama teman sekelasnya, yang jelas ada Cakka juga disana.
"Yo, mau minum?" Seorang gadis yang membawa tiga botol minuman ditangannya itu langsung datang menghampirinya ketika ia baru saja tiba.
"Belum juga main." Sahut Rio sambil memakai pelindung kaki dibalik kaus kaki panjangnya.
Gadis itu mendengus, "Nggak mau nih? Ya udah nanti kalo kehabisan jangan salahin gue ya?"
Rio mendengus, lalu berdiri sambil merebut botol minuman ditangan gadis itu, "Cakka mana, Dys? Belum dateng?"
"Tadi udah dateng kok. Tapi kayaknya lagi ke toilet deh." Jawab gadis yang bernama Gladys itu.
Gladys teman sekelas Cakka dan Rio. Ia juga kapten tim basket putri di sekolahnya. Dan gadis itu juga yang sering membuat Shilla salah paham akhir-akhir ini karena kedekatannya dengan Rio. Walau sebenarnya gadis itu tidak hanya dekat dengan Rio saja, tapi Cakka juga. Mungkin kedekatan mereka terjalin karena mereka satu kelas dan juga satu organisasi.
Diekstrakurikuler Olahraga, Gladys menjabat sebagai wakil ketua, dan yang menjabat sebagai ketua adalah Cakka. Gadis itu juga pernah ingin dicalonkan sebagai pasangan Gabriel saat pemilihan ketua OSIS. Sayangnya gadis itu tidak mau. Akhirnya, Rio lah yang maju.
"Dys, kok konsumsinya cuma minum sama keripik singkong doang?" Tiba-tiba Cakka yang baru selesai dari toilet itu ada didekat mereka sambil mengobrak-abrik kardus diatas kursi.
Gladys mencibir, "Masih untung gue kasih konsumsi buat acara gak penting kaya gini. Ini juga pake uang kas kita yang ga seberapa banyak. Lo pada sih pada ga mau bayar uang kas." Gadis itu malah mendumel sendiri yang membuat Cakka dan Rio menahan tawanya.
"Gue bayar yaaa!" Tutur Rio.
"Iya, bulan pertama sama bulan kedua doang. Kesininya pada gamau bayar!"
Rio terkekeh, "Elahh, ga penting tau ga."
"Penting! Buktinya sekarang buat minum aja lo minta uang kas.."
Kali ini giliran Cakka yang terkekeh kemudian tak lama Andre dan para laki-laki lain datang bergabung.
"Noh si Gilang sama Fadil doang yang masih rajin bayar uang kas sampe sekarang.."
Gilang dan Fadil langsung tersenyum merasa bangga dengan dirinya sendiri.
"Ahh..." Cakka merenggangkan tangannya, "Ayo ayo ayo mulai!" Ucapnya sambil menepuk telapak tangannya dengan cepat. Memberi kode pada teman-temannya agar cepat ke area lapangan.
❤❤❤
"Non, susunya mau dibikinin sekarang atau nanti saja?" Tanya seorang wanita pada gadis yang sedang berbaring di sofa sambil membaca buku.
Shilla menurunkan bukunya dari hadapan wajah, kemudian menatap wanita tadi, "Sekarang juga boleh deh, bi."
"Oke, Non.." wanita tersebut langsung pamit dari hadapan Shilla untuk ke dapur membuat susu.
Sedangkan Shilla kembali menaikkan buku kehadapan wajahnya untuk melanjutkan bacanya.
Dan tak lama kemudian wanita yang tadi sudah datang kembali membawa susu hangat putih yang kemudian ia letakkan diatas meja, "Non susunya Bibi taruh meja ya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
FanfictionShilla bagi teman-temannya adalah gadis yang kuat. Jarang orang-orang melihatnya menangis kecuali memang ia sedang sangat-sangat sedih. Itupun hanya beberapa orang saja yang bisa ia perlihatkan. Bahkan, ketika diabaikan, diacuhkan, disakiti oleh kek...