Ps. Jangan lupa vommentnya seperti biasa yaaa ^^
●○◎○●
SHILLA memejamkan matanya, lalu ia mengepal tangannya kuat. Air mata menetes dari sela-sela kelopak matanya yang tertutup. Karena sekarang dalam matanya yang gelap itu, Shilla melihat kembali kecelakaan itu. Dan saat itu juga, Shilla bisa mengenali pengemudi yang berlawanan arah dengannya. Ia juga mengenali orang yang mengejarnya dari belakang. Ya, Shilla tahu itu adalah Rio dan Cakka.
Dengan langkah pelan, dan jantungnya yang berdetak cepat ia melangkah keluar toilet. Kakinya bergetar karena rasa takut. Shilla yakin, itu bukan sebuah mimpi atau halusinasi, tapi itu adalah ingatannya.
Shilla berjalan sambil berpegangan pada dinding disampingnya. Tak ada yang melihatnya, mungkin karena semua orang sedang sibuk menikmati pestanya.
Gadis itu memasuki sebuah ruangan, ruangan yang sempat ia gunakan untuk memakai make up. Gadis itu duduk di bangku meja rias, sambil menatap cermin.
Ia meneguk ludahnya sambil terus menghela nafas. Tangannya yang gemetar itu mengambil sebuah lipstick dan menggunakannya. Kebetulan, lipstick yang ia gunakan sebelumnya sudah agak memudar. Kali ini Shilla mengambil bedak, namun saat ingin memoles wajahnya dengan bedak, kepalanya terasa pening dan sebuah suara pun terdengar di telinganya.
'Ayo kita akhiri sekarang. Semuanya.'
'Lo bukan pacar gue.'
'Dia gak kenakak-kanakan kaya lo.'
'.......karena gue mikir, gimana caranya nyingkirin lintah kaya lo.'
'Lintah..'
Shilla mengeratkan kepalan tangannya. Nafasnya semakin tidak teratur. Kepalanya terasa sangat-sangat berat. Sehingga ia juga berulang kali memukul kepalanya yang terasa pening dengan tangannya sendiri.
'Gue heran, semakin gue berusaha lepasin lo, lo malah semakin nempel kaya lintah..'
'Lintah..'
'Lintah..'
Entah kenapa satu kata itu terus berputar di otaknya. Semakin lama suara pemuda itu semakin jelas dan semakin terdengar menyakitkan.
'Lintah..'
"STOP! STOP!" Shilla tidak tahan lagi, ia meracau sambil menjatuhkan semua alat make upnya yang ada dihadapannya saat itu. Lalu ia meringsut duduk dibawah sambil membenamkan wajahnya disana.
'Jadi tolong.. menyingkirlah.'
Ia ingat betul, kata,-kata itu semua terjadi saat malam hari. Dimana ia menggunakan dress malam. Berdansa dengan Rio dan sentuhan bibir. Sekarang ia ingat semuanya.
Shilla tidak bisa lagi mendengar kata-kata yang menyakitkan itu lagi. Sekarang semua ingatannya sedang berlomba-lomba untuk kembali. Ingatan saat Rio dan ia masih bahagia, saat Rio mulai cuek, saat ia tahu ada sesuatu dengan Ify, dan saat Rio menyuruhnya untuk menyingkir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
FanfictionShilla bagi teman-temannya adalah gadis yang kuat. Jarang orang-orang melihatnya menangis kecuali memang ia sedang sangat-sangat sedih. Itupun hanya beberapa orang saja yang bisa ia perlihatkan. Bahkan, ketika diabaikan, diacuhkan, disakiti oleh kek...