Ps. Hai! Ketemu lagi!^^ oh ya cerita ini aku ubah dari teenfiction jadi fanfiction ya soalnya aku bakal bikin cerita ini *mungkin* sampai mereka dewasa hehe..
Oke. Silahkan membaca!
.
.
.
.
.❤❤❤
Shilla merasa bebannya sedikit berkurang, ia merasa lebih baik dari sebelumnya. Ia menangis, mungkin itu sebabnya bebannya terasa berkurang walaupun sebenarnya masih menyesakkan.
Gadis itu kini bisa tersenyum dan tertawa lebar seperti biasanya. Walau semua orang merasa prihatin, tapi mereka senang kalau Shilla bisa kembali ceria.
"Hai, Shill."
Saat gadis itu sedang berkumpul dengan teman sekelasnya dipinggir lapangan outdoor sambil menyaksikan pertandingan yang sedang berlangsung, tiba-tiba saja seorang gadis yang suaranya ia kenali itu datang menyapanya membuat Shilla mendongak sambil tersenyum lebar.
"Hai, Dys!" Shilla langsung berdiri sambil menepuk rok bagian belakangnya. Karena ia baru saja duduk sembarang di aspal pinggir lapangan.
Gladys. Iya, dia gadis yang sempat membuat Shilla iri. Tapi, entah sejak kapan mereka jadi terlihat sangat akrab sampai saling menyapa seperti ini.
Gadis dengan rambut panjang kecoklatan yang ikal menggantung itu tersenyum dengan ramah, "Mau ke kantin? Kelas lo belum tanding lagi kan?"
Shilla mengangguk, tanpa pikir panjang ia langsung mengiyakan ajakan Gladys, "Ayo."
Sepanjang jalan Shilla terus berpikir, bagaimana rasanya jadi Gladys yang populer seperti itu? Sepanjang jalan menuju kantin mungkin ada sekitar tujuh orang yang menyapa gadis itu. Entah itu perempuan atau laki-laki. Entah itu menanyakan tujuan gadis itu atau hanya sekedar menyapa.
Sampai akhirnya mereka berdua tiba dikantin dan seorang laki-laki datang merecoki mereka, "Ekhm, boleh dong gue gabung?"
"Enggak!"
"Duduk aja!"
Jawaban yang sangat berbeda. Shilla yang langsung menolak mentah-mentah dan Gladys yang dengan lembutnya menyuruh Cakka untuk duduk.
"Kayaknya kalian ga janjian dulu buat ngasih jawaban apa." Cakka langsung duduk sambil terkekeh, ia duduk tepat disamping Shilla.
Shilla yang penolakannya diabaikan itu hanya mencibir sambil memakan cemilannya, "Lo ngapain sih? Bukannya sibuk?"
"Ciye ngambek." Cakka mencolek dagu Shilla sambil terkekeh lagi.
Itu otomatis membuat Shilla melotot tajam, "Hei!"
Kali ini Cakka menoleh ke depan dan tersenyum lembut pada Gladys, "Dys, nanti pulang lo langsung tunggu aja diparkiran ya."
Gladys mengangguk.
Shilla yang penasaran langsung menatap Cakka, "Mau kemana? Trus gue pulang sama siapa?"
"Gladys minta temenin beli sepatu sama buku. Sekalian juga mau nonton film remember yang katanya lagi hits banget itu."
Shilla tersenyum lebar sambil melebarkan matanya, "Sumpah? Ah gue ikut dong!"
Tanpa berpikir, Cakka juga langsung mengangguki permintaannya. "Oke. Gak pa-pa kan, Dys?" Barulah ia menanyakan persetujuan Gladys. Dan Gladys juga mengangguk sambil tersenyum sebagai jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
FanfictionShilla bagi teman-temannya adalah gadis yang kuat. Jarang orang-orang melihatnya menangis kecuali memang ia sedang sangat-sangat sedih. Itupun hanya beberapa orang saja yang bisa ia perlihatkan. Bahkan, ketika diabaikan, diacuhkan, disakiti oleh kek...